Beautiful
Stranger 2
Cast : Kwon Yuri
Cho
Kyuhyun
Choi Minho
Krystal Jung
“I’m too scared to say goodbye to you now. Too much memories
we have together.. too much time I spend with you. What should I do now? I want
to let you go, but I can’t let you go easily. Now I just want to tell you that
I love you, hey my beautiful stranger”
“ya! Nappeun yeoja! Seonmul-e… joha?” Tanya namja itu
lagi “ani! Anjoha!” jawab yuri sambil menjulurkan lidahnya “wae? yeoppeujanha!”
elak namja itu “mwol yeoppeo?! Neo hwakshili michin saram aniya?! (apanya yang
cantik?! Kau yakin kau bukan orang gila?!)” kata yuri yang sedikit sebal kepada namja itu
karena ia memberikan kodok sintetis untuk kado ulang tahunya. Seminggu
kemudian, yuri harus pindah ke seoul bersama kakaknya, dan meninggalkan sejuta
kenangan disana, juga meninggalkan namja usil yang selalu ia panggil dengan
sebutan michin saram atau yang berarti orang gila. Yuri dengan berat hati harus
meninggalkan kampung halamannya tercinta karena kakaknya harus melanjutkann
sekolah di seoul, namja itu mengikutinya sampai ke mobil “kau, karena mugkin
kita tak akan bertemu lagi, bisakah kau memberiku kenang-kenangan?” Tanya namja
itu dengan raut muka yang kusam “andwae” jawab yuri pelan “aku akan
merindukanmu nappeun yeoja” kata namja itu lalu mencium pelan pipi yuri dan
langsung berlari pergi, yuri hanya bisa diam karena terkejut “ppali wa” kata
kakaknya dari dalam mobil.
#flashback
end
***
“jangan menungguku hari ini, aku akan pulang malam. Kau
pulang saja. Tak usah perdulikan aku” kata kyuhyun pada seorang hoobaenya yang
selalu menunggunya pulang di apartmentnya “oppa… pernahkah sedikit saja
memikirkan perasaanku?” Tanya yeoja bernama krystal itu “ani. Hanbeondo ddo
eobseo. geuraeseo neo jibaeg ga.” Kata kyuhyun dengan dinginnya “oppa. Nan
gidarilkaeyo, jigeum oppa geunyang gajyo” jawab krystal dengan senyumannya
“maeumae deureo hae” kata kyu dan pergi meninggalkan yeoja yang diam-diam
menangis dalam hatinya. Hari ini, tak ada yang bisa ia pikirkan, yang ada dalam
pikirannya hanya seorang yeoja yang bahkan ia tak tahu namanya. Saat ia tak ada
di sisi yeoja itu, ia merasa cemas seperti orang yang bodoh, saat ia memikirkan
yeoja itu hatinya juga terasa sakit, tetapi karena yeoja itu pula, ia bisa
merasakan detakan jantung yang lebih kencang dari sebelumnya.
“namja-ssi?” panggil
seseorang dibalik tubuhnya “mianhaeyo..” lanjutnya
“yeoja-ssi?” kata kyu yang masih bingung melihat yeoja yang baru saja ia
pikirkan “mwoga mianhaeyo?” Tanya kyu “maafkan aku karena menyuruhmu pulang
kemarin. Aku tak tahu harus berbuat apa kemarin, rasanya hatiku akan meledak.
Aku takut” jawab yuri “anieyo, gwaenchanayo. Geureom” kata kyu sambil
berpamitan dengan yeoja yang ada di hadapannya “eoddigaseo?” kata yuri dengan
nada cepat “eoddigin.. jibaegiyo” jawab kyuhyun memutar balik arah jalannya
lagi kembali ke apartmentnya “jankaman… geunyang jamkan andwaeyo? (tunggu
sebentar… tak bisakah walaupun hanya sebentar?)” kata yuri sambil memegang
pergelangan tangan kyuhyun “geunyang narang yeogi isseumyeon andwaeyo?
Jigeumeun nan… namja-ssi hante neukkimi jinjja heundeullyeoyo, geuraesseo
namja-ssi dowajuseo (tak bisakah kau tetap bersamaku disini? Saat ini aku…
perasaanku pada namja-ssi sangat membingungkan, jadi tolong aku)” kata yuri
sambil tetap memegang pergelangan tangan kyuhyun “yeoja-ssi, geureohkae nado.
neoraseo ireohkae saranghaneun, da neoraseo ireohkae bogoshipeun, neoraseo
saranghae, neomu apeujimhan, neomu himdeuljiman, neoraseo nan gwaenchana.
Keundae i neukkim nan mideo geunyang naeggeo yeoja-ssi anieyo (yeoja-ssi,
begitu juga aku. karena kau aku merasakan adanya cinta, semua karena kau aku
bisa merasakan rasa rindu ini, karena kau aku mencintaimu. Walaupun sangat
menyakitkan dan sangat sulit, tapi karena kau aku akan baik-baik saja. Tapi
perasan ini aku percaya hanya miliku, bukan milikmu)” jawab kyu “waeyo? Wae
geureohkae saenggakhaeyo?” Tanya yuri “jika aku merasakannya juga, kau akan
tetap menganggapnya seperti itu? Bahwa hanya kau yang merasakan perasaan ini?
Dan membiarkan aku menanggung ini sendirian?” lanjut yuri “lupakan perasaan
itu. Ada seseorang yang lebih membutuhkanmu sekarang” jawab kyuhyun lalu pergi.
Yuri pulang ke rumahnya dengan wajah
yang sangat murung “noona” panggil minho “kau istirahatlah. Aku lelah” kata
yuri “kau baik-baik saja?” Tanya minho “aku baik-baik saja” jawab yuri lalu
pergi ke kamarnya.
Yuri pov
Bagaimana jika aku benar-benar telah
jatuh cinta kepadamu? Namja bodoh. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu padaku,
apakah hanya ini yang bisa ku perbuat? Melupakannya dan mencari namja lain?
Hatiku belum siap untuk itu, baru sebentar aku menyukainya, dan sekarang aku
sudah harus melepaskannya? Tak bisakah aku memilikinya walaupun hanya sebentar?
Aku juga ingin merasakan kasih sayangnya. Namja itu… aku kira dia juga mencintaiku, ternyata tidak,
hati ini….. rasanya…. Aku bahkan tak bisa meluapkan bagaimana perasaanku
sekarang. Saat melihat matanya hatiku berdebar sangat cepat, senyumnya
membuatku susah bernafas, dan sekarang saat ini semua terjadi rasanya hatiku
akan meledak, rasanya air mata ini tak bisa ku hentikan, jantung ini tak
berhenti berdetak begitu cepatnya, bahkan tanganku dibuat bergetar sangat kuat
olehnya. Aku belum cukup kuat untuk
melepaskan namja itu, hatiku masih butuh transfer energy dari senyumannya. Tapi
kini aku harus melepaskannya pergi dengan yeoja yang nanti akan ia pilih, bisa
kah aku mengubah takdir itu? Bila takdir itu berubah, bisakah aku kembali
mencintainya?
Keesokannya
“noona…” panggil namja di samping
tempat tidurku “ireona… kwon yuri” katanya sekali lagi “ah wae? aku masih
mengantuk” jawab ku lalu menarik selimut “an ireona?” tanyanya lalu membuka
selimutku “aishiiii!! Shikkeureooooooo!!” teriakku ‘cup’ sebuah ciuman pendek
mendarat di keningku “mwohaneungoya!!!?” kataku lalu bangun dari tidurku “kalau
kau tak mau bangun aku akan menghukummu dengan itu setiap paginya” jawab minho
sambil tersenyum lembut “ya! Neo hanbeondo haeramyeon, neo juggeosseo! (hey!
Jika kau sekali lagi melakukannya, kau akan mati!)” kataku lalu segera berjalan
ke kamar mandi dan menggosok gigi sambil setengah tertidur.
Yuri pov
end
Author pov
Krystal menyisir rambut panjangnya,
sambil berkaca pada cermin di hadapannya “kenapa oppa tak pernah menyukaiku?
Aku berusaha untuk tetap menyukainya sejak kami smp dan sekarang aku bahkan tak
bisa berhenti menyukainya, hari ku tak akan berhasil jika aku tak melihatnya.
Aku bahkan merindukannya saat aku bersamanya. Micheonabwa.” Kata krystal dalam
hatinya “krys~ sarapan pagi sudah siap” panggil ibunya “ne eomma.” Jawabnya
lalu keluar dari kamarnya. Di ruang makan ada eomma appa dan eonni-nya sedang
bersiap untuk sarapan bersama “eoddiga? Wae achimi ireohke yeppeo? (mau kemana?
Kenapa pagi pagi begini sudah cantik?)” Tanya eomma “aniyo. Mwoga yeppeo
(tidak, apanya yang cantik?)” jawab krys asal lalu duduk dan mengambil sehelai
roti “neo.. oneuleun geu namja mannaji? (kau, hari ini akan menemui lelaki itu
kan?)” Tanya Jessica “aniyo eonni, nuga
manna (tidak eonni, siapa yang akan ku temui?)” jawab krys “cho kyuhyun? Aigoo
uri dongsaeng bulsanghae~ (cho kyuhyun? Aigoo adiku sangat menyedihkan)” kata
Jessica lalu meneguk susunya “eomma appa na galkae… annyeong dongsaeng-aa~”
kata jessica lalu pergi.
‘oppa, oneul mannal su isseulkka? Nan, oppa hante haelmari isseoyo’ kata
krystal pada pesannya untuk kyuhyun ‘geurae, manna hae’ jawab kyu. Krystal
menyalakan mesin mobilnya lalu melajukannya perlahan dan beberapa puluh menit
kemudian ia sampai di sebuah café yang sedikit terpencil “osowaseyo” kata
seorang pelayan yang membukakan pintu café itu “Agassi, ijjugeuroyo” kata
pelayan itu mennjukan tempat duduk kyuhyun “ne, gomawoyo” jawab krystal. Ia
segera berjalan kearah sofa itu “wasseo? anja” kata kyu dingin seperti biasa
“oppa jaljinaesseoyo?” Tanya krystal “geulssae. Wae? museun mal hago ineunji?”
Tanya kyu secara langsung “uri pyeonhage andwaeyo? Oppa bogoshipeonikkayo
(bisakah kita santai? Karena aku merindukan oppa)” jawab krystal “ireohjima.
Malhae eoleun” kata kyu, krys menarik nafasnya berat “oppa, ani… kyunhyun-ssi. Dedaphaeyo. Nan
kyuhyun-ssi hante mwoeyo? (oppa, bukan… kyuhyun-ssi. Tolong
jawab aku. Apa artinya aku untukmu?)” Tanya krystal “ani. Neo na hante amugotdo
aniya (tidak. Kau untukku bukan apa-apa)” jawab kyu dingin seperti biasa
“oppa…” kata krys yang pipinya mulai memerah dan matanya mulai di penuhi air
“aku tak mau melepaskanmu, juga tak mau membiarkan diriku terus memegang teguh
pada mu. Tapi apa yang harus aku lakukan, bahkan saat kau membuatku menangis
rasanya aku masih tak bisa membiarkan oppa pergi dari hatiku” kata krystal
dengan air mata yang sudah mulai mengalir “ara, selama 3 tahun ini, oppa memang
tak pernah menyukaiku, bahkan apapun yang aku lakukan nyaris selalu salah
dimatamu. Keunde oppa, tak bisakah menatapku sekali saja? Bisakah obati hatiku
yang sakit ini walau hanya sedikit? Sudahlah aku tahu apa yang akan oppa
katakan, ‘aku tak bisa sujeong-a’ itu kan yang akan oppa katakan? Bahkan saat
aku tidur rasa sakit itu masih terasa. Tapi aku tetap tak bisa melepaskanmu,
apa yang harus aku lakukan?” katanya sambil terus mengeluarkan air mata “aku
tak ingin kau terluka, itu saja” jawab kyu singkat “ kalau begitu, tinggalah
disisiku. Sampai kapanpun, jangan pernah meninggalkanku” jawab krystal “itulah
hal yang tak bisa ku lakukan. Semakin aku membiarkanmu disisiku kau akan
semakin tersakiti” jawab kyuhyun “lebih baik kita pergi dari sini, semua orang
melihat ke arah kita karena kau menangis disini” kata kyu sambil menarik tangan
krystal keluar dari café itu.
“nwayo! Oppa nae neukkim arayo?
Apa,seulpeo,dab dab, miweoseoyo! Keunde wae oppa ajigdo na hante ireohkeyo? (Lepaskan!
Apa oppa tahu perasaanku? Sakit, sedih, frustasi, aku membencinya! Tapi kenapa
oppa masih saja seperti ini padaku? )” kata krystal sambil sedikit berteriak
saat di luar “neo wae ireohke? Neo micheosseo? (kau ini kenapa?! Apa kau gila?)”
kata kyu saat mereka diluar café “saranghanikka! (karena aku mencintaimu!)”
teriak krys “Keunde sarang ddaemune nan
ireohke apasseo. Oppa nan saranghamyeon, kkum-e seorado joha. Geuraesseo. Oppa,
nan sallyeojyo jom (Tapi, karena cinta aku begitu terluka. Jika oppa mencintaiku
, walaupun hanya dalam mimpi, aku menyukainya. Jadi. Oppa, tolong selamatkan
aku)” lanjutnya sambil memeluk kyu yang tertegun “andwae krys. Ireohmyeon andwae”
jawab kyu lalu berjalan ke arah mobilnya “mannal su isseulkka, uri? Onjae?
Naeil? Onjae? I nyeon hu? Onjaerago?! Oppa yagseoghaetjannha. Oppa nan
jikyeojulae. Keundae wae ireohke? (apakah bisa bertemu lagi, kita? Kapan?
Besok? Kapan? Tahun depan? Kapan ku Tanya?! Bukankah oppa berjanji. Oppa akan
menjagaku. Tapi kenapa jadi seperti ini? )” kata krys mengenang janji kyu saat
mereka masih kecil.
#Flashback
on
Kyuhyun kecil berlari kencang menuju
rumahnya “hik..hik… eomma” terdengar suara anak perempuan sedang menangis
“nuguya?!” kata kyu yang ketakuan “nugurago?! Ya!!” teriak kyuhyun yang sangat
ketakutan waktu itu, ia berjalan mendekati sebuah tiang listrik di balik
tembok, dan benar saja ada anak perempuan yang jauh lebih muda darinya sedang
menangis “eomma… hiks hiks.. museowoyo… eomma” tangis anak perempuan itu, kyu
mendekatinya dan berjongkok di hadapan anak perempuan itu “kau terluka?” Tanya
kyu, anak perempuan itu melangkah mundur dengan tubuh gemetar “gwaenchana. Nan
chakkhan namjaya” kata kyu, lalu mendekatinya lagi dan membersihkan lutut anak
perempuan itu yang kotor dan lecet “ireumi mwoya?” Tanya kyu pada anak
perempuan yang sedang menatapnya heran “jung sujeong” jawab anak yang bernama
sujeong itu “nan kyuhyun-iya” jawab kyu “mannasseo banggaweo, nah lukamu sudah
bersih. Ayo duduk disana” lanjut kyu lalu mengajak sujeong duduk di depan sebauh
mini market “kau mencari siapa? Kenapa kau ada di tempat seperti ini?” Tanya kyuhyun “eomma-yo. Uri eomma
gabjagi sarajeoyo” jawab sujeong dengan mata yang masih ketakutan “geogjeongmal.
Jankaman yeogisseo gidaryeo” kata kyu lalu masuk kedalam mini market itu dan
membeli 2 es krim vanilla “igeo… meokgo” kata kyu sambil memberikan 1 es krim
pada anak itu “gomawoyo. oppa” jawab sujeong “geurae…” jawab kyu “nan neo jikyeojulaenikka, geogjeonghajimalgo,
geunyang narang yeogisseo. Araji?” kata kyu sambil mengelus rambut sujeong “ne,
oppa” jawab sujeong. Tak lama kemudian ibunya datang dan menjemput anak itu
“oppa gomawoyo. Eomma igeo jabayo” kata sujeong menyuruh ibunya memegang es
krimnya lalu berjalan menuju kyu “oppa, yagseogieyo. Nan jikyeojulkae?” bisik
sujeong pada kyu kecil yang masih memakan es krimnya “eoh. yagseog” jawab kyu
sambil mencantelkan kelingkingnya ke kelingking sujeong.
#flashback
end
“oppa gieok annha?” lanjut krys “igeo
nae yagseog, eottokhae na an gieog isseo?” jawab kyu dengan tatapan seriusnya
“lalu kenapa sekarang kau bahkan tak bisa membiarkan aku ada di sisimu? Kau
ingin mengingkarinya? Kau ingin aku menjauh dari mu? Kenapa?” Tanya krystal “untuk menepati
janji itu, aku sudah berusaha dengan semua yang ku bisa. Saat aku ingin
menepati janji itu, kau ingat? Kau pergi meninggalkanku dan pergi ke California
bersama keluargamu. Jadi bagaimana aku bisa melindungimu kalau begitu?” jawab
kyu “tapi sekarang bukankah aku sudah ada disini? Lalu kenapa tak sekarang saja
kau tepati janji itu? Kenapa tak bisa sekarang saja kau menjagaku?” kata krys
“sekarang aku sudah tak menganggap janji itu ada. Mereka semua sudah hilang.
Karenamu” jawab kyu “jadi jangan ingatkan aku kenapa aku tak menepati janjiku,
karena kau yang membuatku tak menepatinya” lanjut kyuhyun lalu menaiki mobilnya
dan melajukan mobilnya meninggalkan krystal yang tercengang mendengar jawaban
namja yang sangat ia cintai.
Sementara itu seorang namja sedang
melihat pemandangan yang aneh dari balik jendela café “seonnim… ini bills-nya”
kata seorang pelayan café itu “ne, gomawoyo” jawabnya. Ia keluar dari café itu
berjalan melewati seorang yeoja yang sedang menangis keras, tanpa
memperdulikannya “haish… shikkeureowo” gumamnya lalu berjalan pelan “mwo?
Shikkeureo? Mworago?” kata seorang yeoja di belakangnya “jogiyo!” panggil yeoja
itu “jogiyo!!” panggilnya sekali lagi, tapi miho tak mendengarnya, karena ia
memakai headset dan menyetel lagu dengan volume yang paling besar “jogiyo!!!
YA!!” panggil yeoja itu sekali lagi, dan akhirnya minho membalikn tubuhnya “na”
kata minho sambil menunjuk ke mukanya “eoh! Geureom neo-ya!” kata yeoja itu
lalu menghampiri minho “kau menginjak tanganku tadi! Kau tak akan meminta
maaf?” Tanya yeoja itu “itu salahmu,
suruh siapa kau menangis sambil terduduk di jalan. Memangnya kau
pengemis apa?” kata minho dingin “woah jinjja daebak! Sudah tak mau meminta
maaf sekarang kau memanggil aku apa? Pengemis? YA! Kau tidak punya sopan santun
apa?!” kata yeoja itu sambil memelototi minho “sudah lah, aku sudah menemui
banyak yeoja di seoul yang sengaja mencari masalah denganku hanya Karena ingin
berkenalan. Kau juga kan? Ku tahu aku tampan, tapi, aku tak tertarik olehmu.
Sudah pergi sana” kata minho dengan percay diri “mwo? Tampan? Apa maksudmu? Wajah
seperti apa yang kau bilang tampan? Hah! Woahh… kau sangat percaya diri
ternyata! Sudahlah! Kalau ada apa-apa dengan tanganku, aku akan mencarimu
kemanapun. Jadi cepat berikan nomor ponselmu” kata yeoja itu “cih, igeo bwa!
Kau hanya ingin nomor ponselku kan? Hah sudahlah mengaku saja” kata minho
“anigodeun!!” teriak yeoja itu, seorang ahjussi keluar dari tokonya dan segera
berteriak “YA!! Kalau kalian
mau bertengkar jangaan bertengkar di depan toko ku! Pergi kalian! Urusi
hubungan kalian sendiri!” kata ahjussi itu “jogiyo, ahjussi! Kau yang
seharusnya urusi hubunganmu! Jangan ikut campur urusanku!” kata yeoja itu
“nappeun nyeon!” kata ahjussi itu lalu mengambil sebuah sapu, minho berlari
kencang menghindarinya. Setelah cukup jauh dia baru menyadiari ternyata yeoja
itu berada tepat di belakangnya “jogiyo. Kenapa kau terus mengikutiku?!” Tanya
minho yang merasa terganggu “dan kenapa kau memegang seleting tasku?! Kau
mau mencuri?!” lanjut minho “aniya!! Apanya yang mau mengikuti dan mencuri?!
Sweater-ku menyangkut pada seleting tasmu. Dan aku mau melepaskannya” jawab
yeoja itu sambil berusaha melepaskan kaitan benang sweater pada seleting tas
minho “orang-orang selalu salah sangka padaku. Aku harap kau menjadi orang yang terakhir. Maaf kalau kau
merasa terganggu. Aku hanya mencari alasan supaya aku bisa memarahi orang, dan
kebetulan kau menginjak tanganku. Maafkan aku, kalau begitu aku pergi duluan”
jelas yeoja itu “krystal-ssi” panggil minho “ne? nae ireumi aseyo?” kata
krystal kaget “aku mendengar obrolan kalian berdua, kau dan namja itu, jadi aku
tahu namamu. Begini, aku juga minta maaf karena aku sudah mengatakan yang
tidak-tidak tadi. Sekarang pergilah, jangan ikuti aku lagi.araseo?” kata minho
lalu berjalan menjauh.
***
“apeo!! Eomma! Apa eomma selalu kejam
seperti ini? Kau baru saja datang dan langsung menamparku? Apa salahku?!” Tanya
yuri “kenapa kau masih menyimpan anak itu di rumah ini?! Sudah ku bilang dia
tak seharusnya ada disini! Suruh dia segera membereskan barang-barangnya dan
beri dia beberapa koper uang supaya dia bisa hidup diluar sana!” bentak ibu
yuri “eomma! Eomma pikir siapa yang menemaniku di sini saat eomma appa dan oppa
berada di luar sana hah?! Eomma pikir aku akan seanggup melawati semua yang
terjadi padaku selama ini jika minho tak ada? Dia temanku, sahabat, dan
keluargaku! Eomma tak pernah memikirkanku! Dari kecil eomma memang selalu
memikirkan oppa! Karena apa?
Oppa akan mewarisi perusahaan appa? Lalu aku ini apa!!” kata yuri dengan air
mata yang mengalir di pipinya perlahan lalu berlari ke kamarnya “ye!! Kwon
yuri!!” panggil ibunya. Yuri mengunci rapat-rapat pintu kamarnya ia menjatuhkan dirinya di kasur
dan menangis. “ya! Kau menangis lagi kwon yuri!
Dasar gadis tak berguna!” katanya pada diri sendiri sambil terus menerus
memukul bantal yang sedang di peluknya, “noona” panggil seseorang dari luar
kamarnya “mm” jawab yuri gemetar “ureo?” Tanya minho “a..ani. aniya” jawab yuri
“gojimal, nawa… aku ingin melihat wajahmu” kata minho “mwo? Shiro…” jawab yuri
“anhae? Geurae geureom. Aku yang akan masuk” kata minho “aniya! Araseo hae! Neo
geunyang yeogiseo anja” jawab yuri lalu keluar dari kamarnya “ini wajahku.
Wajah yang ingin kau lihat. Sudah puas?” kata yuri “ureoji?” Tanya minho
khawatir “aniya, wae na ureonde?” jawab yuri “eommeonim, hwanaji noona?” Tanya
minho lagi “aniya, wae eomma hwanaeseo?” jawab yuri lagi dengan seikit gugup
“na ddaemunhae. Eommeonim hwanaesseo na ddaemunhaeji?” kata minho sambil
menatap yuri lekat-lekat “anigeodeun. Kau terlalu sok tahu! Eomma tak marah
karena apapun. Aku yang memang sedang ingin marah-marah” jawab yuri asal
“sekarang aku jadi sedikit menyesal harus mengenalmu, minho-ya” kata yuri “wae?” Tanya minho
singkat “waenji yeogiseo neukkim-i isanghae neo ddaemunhae (entah kenapa,
disini rasanya aneh karenamu)” jawab yuri sambil merasakan detak jantungnya
“semenjak hari itu, aku mulai menemukan suatu hal yang bisa ku sayangi selain
oppa. Aku bisa menyayangimu, aku bisa melihatmu bahagia dan tersenyum. Karena
itu aku menjadi lebih menyayangimu. Tapi sekarang, sejujurnya eomma tak ingin
kau ada disini lagi, rasanya aneh. Aku tak bisa membiarkanmu pergi, rasanya
sakit, maka dari itu aku menangis. Aku menyesal karena aku menyayangimu minho-ya.
Seandainya dulu aku tak mengenalmu dan menyayangimu, mungkin rasanya tak akan
sesakit ini. Sekarang kau adalah adiku. Dan selamanya akan seperti itu. Kau
mengerti?” jelas yuri “ani. Mulai sekarang aku tak akan menjadi adikmu. Dan
mulai sekarang aku tak akan pernah memanggilmu noona lagi. Aku akan menjadi
lelaki yang melindungimu. Menjadi lelaki yang paling tulus mencintaimu kwon
yuri” jawab minho “ya choi minho! Kau mana
boleh seperti itu! Hubungan cinta adik-kakak mana diperbolehkan?!” kata yuri
“siapa bilang kita adik kakak? Kau hanya menemukanku dan mengangkatku sebagai
adikmu kan?” kata minho dengan santai “geurae geureom choi minho-ssi. Geureoke
hae boja” kata yuri lalu masuk ke kamarnya lagi.
***
Krystal
mentup jendela kamarnya, lalu mengambil sebuah novel di rak bukunya “Live in
Love –sarang-e salda-” itu adalah judul bukunya, ia mendudukan dirinya di
ranjang dan menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang “hidup tak akan
menyenangkan jika saat kau dalam perjalananya tak ada lika-liku. Begitu juga
hidupku, kehidupanku yang penuh suka dan duka. Penuh dengan goresan dan bekas
luka yang akan membuatku ingat cara ku mendapatkannya saat aku melihatnya nanti.
Philip berjalan gontai setelah menyadari betapa banyak bekas luka yang ia
punya” kata krystal mengucapkan kata-kata yang ada dalam novelnya “Philip-ssi
narang jal majda (Philip dan aku sangat mirip)” gumam krystal “ ‘meninggalkan
tempat ini disaat kau memiliki perasaan yang sudah mendalam, bukankah itu akan
lebih menyakitkan?’ Linda bertanya pada Philip ‘aku menyukainya, tapi bukan
berarti aku harus memiliki hatinya. Mungkin ia sudah menjadi milik yang lain’
jawab philip” lanjut krystal membaca bukunya “I saram wae iraeji? Kenapa ia
berkata begitu! Ya! Philip-ssi! Kau tak boleh menyerah pada cintamu begitu
saja!” kata krystal sambil memukul-mukul novelnya “ya! Neo wae ireohke
shikkeureo?!” kata Jessica yang langsung membuka pintu kamarnya “aa..nn..ani
eonni, geunyang” jawab krystal “joyonghi jom” kata Jessica lalu kembali ke
kamarnya.
***
‘nan ije,
neo dongsaeng anijanha. Na ganda, chajima.charamyeon neo jugeotda! Kkkk~ yuri-a… kwon yuri… uri
saranghaneun yeoja. Uljimara, neo useomyeon yeppeonikka. Mmmm…. Cham! Eomeonim
hante malhae, nan neomu gomaweoseo, neomu saranghago, geurigo neomu mianhaesseo
nan neo jikkyeojugo mothaeseo. Annyeong yuri-a! Neo haengbokhaeramyeon johgeda
(karena aku sekarang bukan adikmu lagi. Aku akan pergi, jangan cari aku! Kalau
kau mencariku kau akan mati! Kkkk~ yuri-a… kwon yuri… yeoja yang ku cintai.
jangan menangis, karena kalau kau tersenyum kau terlihat cantik. Mmmm…. Ah!
Katakan pada ibu, aku sangat berterimakasih, aku sangat mencintainya, dan aku
sangat meminta maaf karena aku tak bisa menjagamu. Annyeong yuri-ya! Aku akan
senang jika kau bahagia)’ yuri membaca sepucuk surat di meja disamping tempat
tidur minho sambil meneteskan air matanya “yuri-a… wae yeogisseo?” Tanya eomma
“mworago? Na wae yeogisseo? Eomma molla?” kata yuri sambil masih membelakangi
tubuh ibunya “mwol?” Tanya ibunya “ireohjima eomma! Geumanhae!” teriak yuri
lalu pergi meninggalkan ibunya sendirian di kamar minho. Yuri berjalan ke taman
dekat rumahnya sambil menundukan wajahnya dan ‘brukk!’ ia menabrak seseorang
“jyeseonghaeyo” kata yuri lalu kembali berjalan “jamkanmanyo” kata seseorang
yang ia tabrak “ne, museum illiseoyo?” Tanya yuri masih sambil menunduk
“yeoja-ssi” panggilnya, yuri sesegera mungkin mengangkat wajahnya “wae yeogi
isseo?” Tanya namja itu “aniya. geunyang” jawab yuri lalu berjalan pergi
“mianhae” kata kyuhyun “mwoga mianhae? Nae
maeumi anjoha, na ganda” kata yuri lalu pergi.
***
Kyuhyun menatap yuri yang semakin
menjauh darinya, menatap seseorang yang ia cintai pergi meninggalkannya dan tak
menggubrisnya membuat hatinya sangat sakit, ia menarik nafasnya berat lalu
terduduk di sebuah bangku kayu di belakangnya. “apa itu menyakitkan?” Tanya
krystal yang tiba-tiba berada di sampingnya “begitulah yang aku rasakan saat
oppa berlaku seperti itu padaku. Dingin, dan tak pernah perduli padaku. Rasanya
aku ingin mencopot hati ini dan menggantinya dengan yang baru. Terlalu sesak
untuk bernafas dan terlalu lelah untuk berusaha. Sekarang oppa tahu apa yang ku
rasakan bukan?” kata krystal “eoh, mianhae.” Jawab kyu “dan sekarang saat aku
tahu, aku tak ingin kau mengejarku lagi, jangan sampai kau merasakan yang
seperti itu lagi karena aku. Jadi ku mohon berhentilah. Karena kau tahu aku
sangat menyukai yeoja itu” lanjutnya “oppa melakukan ini karena oppa ingin aku
tak tersakiti?” Tanya krystal “mm… neo saranghanikka, oppa cheoreom (mm… karena
aku menyayangimu, seperti seorang kakak)” jawab kyuhyun “hemh… mwo? Oppa
cheoreom? Nan shireunde. Geunyang na miweohae oppa. Ireohjima (hemh… apa? Seperti seorang kakak? Aku tak mau. Benci saja aku oppa.
Jangan seperti ini)” kata krystal lalu pergi meninggalkan kyuhyun sendirian
disana bersama orang-orang yang melewatinya sambil berpegangan tangan.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar