Translate

Translate

Senin, 19 Mei 2014

Beautiful Strager 2



Beautiful Stranger 2
 

Cast           : Kwon Yuri
                     Cho Kyuhyun
                     Choi Minho
                Krystal Jung            

“I’m too scared to say goodbye to you now. Too much memories we have together.. too much time I spend with you. What should I do now? I want to let you go, but I can’t let you go easily. Now I just want to tell you that I love you, hey my beautiful stranger
        “ya! Nappeun yeoja! Seonmul-e… joha?” Tanya namja itu lagi “ani! Anjoha!” jawab yuri sambil menjulurkan lidahnya “wae? yeoppeujanha!” elak namja itu “mwol yeoppeo?! Neo hwakshili michin saram aniya?! (apanya yang cantik?! Kau yakin kau bukan orang gila?!)”  kata yuri yang sedikit sebal kepada namja itu karena ia memberikan kodok sintetis untuk kado ulang tahunya. Seminggu kemudian, yuri harus pindah ke seoul bersama kakaknya, dan meninggalkan sejuta kenangan disana, juga meninggalkan namja usil yang selalu ia panggil dengan sebutan michin saram atau yang berarti orang gila. Yuri dengan berat hati harus meninggalkan kampung halamannya tercinta karena kakaknya harus melanjutkann sekolah di seoul, namja itu mengikutinya sampai ke mobil “kau, karena mugkin kita tak akan bertemu lagi, bisakah kau memberiku kenang-kenangan?” Tanya namja itu dengan raut muka yang kusam “andwae” jawab yuri pelan “aku akan merindukanmu nappeun yeoja” kata namja itu lalu mencium pelan pipi yuri dan langsung berlari pergi, yuri hanya bisa diam karena terkejut “ppali wa” kata kakaknya dari dalam mobil.

#flashback end
                                                          ***
         
        “jangan menungguku hari ini, aku akan pulang malam. Kau pulang saja. Tak usah perdulikan aku” kata kyuhyun pada seorang hoobaenya yang selalu menunggunya pulang di apartmentnya “oppa… pernahkah sedikit saja memikirkan perasaanku?” Tanya yeoja bernama krystal itu “ani. Hanbeondo ddo eobseo. geuraeseo neo jibaeg ga.” Kata kyuhyun dengan dinginnya “oppa. Nan gidarilkaeyo, jigeum oppa geunyang gajyo” jawab krystal dengan senyumannya “maeumae deureo hae” kata kyu dan pergi meninggalkan yeoja yang diam-diam menangis dalam hatinya. Hari ini, tak ada yang bisa ia pikirkan, yang ada dalam pikirannya hanya seorang yeoja yang bahkan ia tak tahu namanya. Saat ia tak ada di sisi yeoja itu, ia merasa cemas seperti orang yang bodoh, saat ia memikirkan yeoja itu hatinya juga terasa sakit, tetapi karena yeoja itu pula, ia bisa merasakan detakan jantung yang lebih kencang dari sebelumnya.
          “namja-ssi?” panggil seseorang dibalik tubuhnya “mianhaeyo..” lanjutnya “yeoja-ssi?” kata kyu yang masih bingung melihat yeoja yang baru saja ia pikirkan “mwoga mianhaeyo?” Tanya kyu “maafkan aku karena menyuruhmu pulang kemarin. Aku tak tahu harus berbuat apa kemarin, rasanya hatiku akan meledak. Aku takut” jawab yuri “anieyo, gwaenchanayo. Geureom” kata kyu sambil berpamitan dengan yeoja yang ada di hadapannya “eoddigaseo?” kata yuri dengan nada cepat “eoddigin.. jibaegiyo” jawab kyuhyun memutar balik arah jalannya lagi kembali ke apartmentnya “jankaman… geunyang jamkan andwaeyo? (tunggu sebentar… tak bisakah walaupun hanya sebentar?)” kata yuri sambil memegang pergelangan tangan kyuhyun “geunyang narang yeogi isseumyeon andwaeyo? Jigeumeun nan… namja-ssi hante neukkimi jinjja heundeullyeoyo, geuraesseo namja-ssi dowajuseo (tak bisakah kau tetap bersamaku disini? Saat ini aku… perasaanku pada namja-ssi sangat membingungkan, jadi tolong aku)” kata yuri sambil tetap memegang pergelangan tangan kyuhyun “yeoja-ssi, geureohkae nado. neoraseo ireohkae saranghaneun, da neoraseo ireohkae bogoshipeun, neoraseo saranghae, neomu apeujimhan, neomu himdeuljiman, neoraseo nan gwaenchana. Keundae i neukkim nan mideo geunyang naeggeo yeoja-ssi anieyo (yeoja-ssi, begitu juga aku. karena kau aku merasakan adanya cinta, semua karena kau aku bisa merasakan rasa rindu ini, karena kau aku mencintaimu. Walaupun sangat menyakitkan dan sangat sulit, tapi karena kau aku akan baik-baik saja. Tapi perasan ini aku percaya hanya miliku, bukan milikmu)” jawab kyu “waeyo? Wae geureohkae saenggakhaeyo?” Tanya yuri “jika aku merasakannya juga, kau akan tetap menganggapnya seperti itu? Bahwa hanya kau yang merasakan perasaan ini? Dan membiarkan aku menanggung ini sendirian?” lanjut yuri “lupakan perasaan itu. Ada seseorang yang lebih membutuhkanmu sekarang” jawab kyuhyun lalu pergi.
          Yuri pulang ke rumahnya dengan wajah yang sangat murung “noona” panggil minho “kau istirahatlah. Aku lelah” kata yuri “kau baik-baik saja?” Tanya minho “aku baik-baik saja” jawab yuri lalu pergi ke kamarnya.
Yuri pov
          Bagaimana jika aku benar-benar telah jatuh cinta kepadamu? Namja bodoh. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu padaku, apakah hanya ini yang bisa ku perbuat? Melupakannya dan mencari namja lain? Hatiku belum siap untuk itu, baru sebentar aku menyukainya, dan sekarang aku sudah harus melepaskannya? Tak bisakah aku memilikinya walaupun hanya sebentar? Aku juga ingin merasakan kasih sayangnya. Namja itu… aku kira dia juga mencintaiku, ternyata tidak, hati ini….. rasanya…. Aku bahkan tak bisa meluapkan bagaimana perasaanku sekarang. Saat melihat matanya hatiku berdebar sangat cepat, senyumnya membuatku susah bernafas, dan sekarang saat ini semua terjadi rasanya hatiku akan meledak, rasanya air mata ini tak bisa ku hentikan, jantung ini tak berhenti berdetak begitu cepatnya, bahkan tanganku dibuat bergetar sangat kuat olehnya. Aku belum cukup kuat untuk melepaskan namja itu, hatiku masih butuh transfer energy dari senyumannya. Tapi kini aku harus melepaskannya pergi dengan yeoja yang nanti akan ia pilih, bisa kah aku mengubah takdir itu? Bila takdir itu berubah, bisakah aku kembali mencintainya?

Keesokannya

          “noona…” panggil namja di samping tempat tidurku “ireona… kwon yuri” katanya sekali lagi “ah wae? aku masih mengantuk” jawab ku lalu menarik selimut “an ireona?” tanyanya lalu membuka selimutku “aishiiii!! Shikkeureooooooo!!” teriakku ‘cup’ sebuah ciuman pendek mendarat di keningku “mwohaneungoya!!!?” kataku lalu bangun dari tidurku “kalau kau tak mau bangun aku akan menghukummu dengan itu setiap paginya” jawab minho sambil tersenyum lembut “ya! Neo hanbeondo haeramyeon, neo juggeosseo! (hey! Jika kau sekali lagi melakukannya, kau akan mati!)” kataku lalu segera berjalan ke kamar mandi dan menggosok gigi sambil setengah tertidur.

Yuri pov end


Author pov

          Krystal menyisir rambut panjangnya, sambil berkaca pada cermin di hadapannya “kenapa oppa tak pernah menyukaiku? Aku berusaha untuk tetap menyukainya sejak kami smp dan sekarang aku bahkan tak bisa berhenti menyukainya, hari ku tak akan berhasil jika aku tak melihatnya. Aku bahkan merindukannya saat aku bersamanya. Micheonabwa.” Kata krystal dalam hatinya “krys~ sarapan pagi sudah siap” panggil ibunya “ne eomma.” Jawabnya lalu keluar dari kamarnya. Di ruang makan ada eomma appa dan eonni-nya sedang bersiap untuk sarapan bersama “eoddiga? Wae achimi ireohke yeppeo? (mau kemana? Kenapa pagi pagi begini sudah cantik?)” Tanya eomma “aniyo. Mwoga yeppeo (tidak, apanya yang cantik?)” jawab krys asal lalu duduk dan mengambil sehelai roti “neo.. oneuleun geu namja mannaji? (kau, hari ini akan menemui lelaki itu kan?)” Tanya Jessica “aniyo eonni,  nuga manna (tidak eonni, siapa yang akan ku temui?)” jawab krys “cho kyuhyun? Aigoo uri dongsaeng bulsanghae~ (cho kyuhyun? Aigoo adiku sangat menyedihkan)” kata Jessica lalu meneguk susunya “eomma appa na galkae… annyeong dongsaeng-aa~” kata jessica lalu pergi.

          ‘oppa, oneul mannal su isseulkka? Nan, oppa hante haelmari isseoyo’ kata krystal pada pesannya untuk kyuhyun ‘geurae, manna hae’ jawab kyu. Krystal menyalakan mesin mobilnya lalu melajukannya perlahan dan beberapa puluh menit kemudian ia sampai di sebuah café yang sedikit terpencil “osowaseyo” kata seorang pelayan yang membukakan pintu café itu “Agassi, ijjugeuroyo” kata pelayan itu mennjukan tempat duduk kyuhyun “ne, gomawoyo” jawab krystal. Ia segera berjalan kearah sofa itu “wasseo? anja” kata kyu dingin seperti biasa “oppa jaljinaesseoyo?” Tanya krystal “geulssae. Wae? museun mal hago ineunji?” Tanya kyu secara langsung “uri pyeonhage andwaeyo? Oppa bogoshipeonikkayo (bisakah kita santai? Karena aku merindukan oppa)” jawab krystal “ireohjima. Malhae eoleun” kata kyu, krys menarik nafasnya berat  “oppa, ani… kyunhyun-ssi. Dedaphaeyo. Nan kyuhyun-ssi hante mwoeyo? (oppa, bukan… kyuhyun-ssi. Tolong jawab aku. Apa artinya aku untukmu?)” Tanya krystal “ani. Neo na hante amugotdo aniya (tidak. Kau untukku bukan apa-apa)” jawab kyu dingin seperti biasa “oppa…” kata krys yang pipinya mulai memerah dan matanya mulai di penuhi air “aku tak mau melepaskanmu, juga tak mau membiarkan diriku terus memegang teguh pada mu. Tapi apa yang harus aku lakukan, bahkan saat kau membuatku menangis rasanya aku masih tak bisa membiarkan oppa pergi dari hatiku” kata krystal dengan air mata yang sudah mulai mengalir “ara, selama 3 tahun ini, oppa memang tak pernah menyukaiku, bahkan apapun yang aku lakukan nyaris selalu salah dimatamu. Keunde oppa, tak bisakah menatapku sekali saja? Bisakah obati hatiku yang sakit ini walau hanya sedikit? Sudahlah aku tahu apa yang akan oppa katakan, ‘aku tak bisa sujeong-a’ itu kan yang akan oppa katakan? Bahkan saat aku tidur rasa sakit itu masih terasa. Tapi aku tetap tak bisa melepaskanmu, apa yang harus aku lakukan?” katanya sambil terus mengeluarkan air mata “aku tak ingin kau terluka, itu saja” jawab kyu singkat “ kalau begitu, tinggalah disisiku. Sampai kapanpun, jangan pernah meninggalkanku” jawab krystal “itulah hal yang tak bisa ku lakukan. Semakin aku membiarkanmu disisiku kau akan semakin tersakiti” jawab kyuhyun “lebih baik kita pergi dari sini, semua orang melihat ke arah kita karena kau menangis disini” kata kyu sambil menarik tangan krystal keluar dari café itu.
          “nwayo! Oppa nae neukkim arayo? Apa,seulpeo,dab dab, miweoseoyo! Keunde wae oppa ajigdo na hante ireohkeyo? (Lepaskan! Apa oppa tahu perasaanku? Sakit, sedih, frustasi, aku membencinya! Tapi kenapa oppa masih saja seperti ini padaku? )” kata krystal sambil sedikit berteriak saat di luar “neo wae ireohke? Neo micheosseo? (kau ini kenapa?! Apa kau gila?)” kata kyu saat mereka diluar café “saranghanikka! (karena aku mencintaimu!)” teriak krys  “Keunde sarang ddaemune nan ireohke apasseo. Oppa nan saranghamyeon, kkum-e seorado joha. Geuraesseo. Oppa, nan sallyeojyo jom (Tapi, karena cinta aku begitu terluka. Jika oppa mencintaiku , walaupun hanya dalam mimpi, aku menyukainya. Jadi. Oppa, tolong selamatkan aku)” lanjutnya sambil memeluk kyu yang tertegun “andwae krys. Ireohmyeon andwae” jawab kyu lalu berjalan ke arah mobilnya “mannal su isseulkka, uri? Onjae? Naeil? Onjae? I nyeon hu? Onjaerago?! Oppa yagseoghaetjannha. Oppa nan jikyeojulae. Keundae wae ireohke? (apakah bisa bertemu lagi, kita? Kapan? Besok? Kapan? Tahun depan? Kapan ku Tanya?! Bukankah oppa berjanji. Oppa akan menjagaku. Tapi kenapa jadi seperti ini? )” kata krys mengenang janji kyu saat mereka masih kecil.

#Flashback on
          Kyuhyun kecil berlari kencang menuju rumahnya “hik..hik… eomma” terdengar suara anak perempuan sedang menangis “nuguya?!” kata kyu yang ketakuan “nugurago?! Ya!!” teriak kyuhyun yang sangat ketakutan waktu itu, ia berjalan mendekati sebuah tiang listrik di balik tembok, dan benar saja ada anak perempuan yang jauh lebih muda darinya sedang menangis “eomma… hiks hiks.. museowoyo… eomma” tangis anak perempuan itu, kyu mendekatinya dan berjongkok di hadapan anak perempuan itu “kau terluka?” Tanya kyu, anak perempuan itu melangkah mundur dengan tubuh gemetar “gwaenchana. Nan chakkhan namjaya” kata kyu, lalu mendekatinya lagi dan membersihkan lutut anak perempuan itu yang kotor dan lecet “ireumi mwoya?” Tanya kyu pada anak perempuan yang sedang menatapnya heran “jung sujeong” jawab anak yang bernama sujeong itu “nan kyuhyun-iya” jawab kyu “mannasseo banggaweo, nah lukamu sudah bersih. Ayo duduk disana” lanjut kyu lalu mengajak sujeong duduk di depan sebauh mini market “kau mencari siapa? Kenapa kau ada di tempat seperti ini?” Tanya kyuhyun “eomma-yo. Uri eomma gabjagi sarajeoyo” jawab sujeong dengan mata yang masih ketakutan “geogjeongmal. Jankaman yeogisseo gidaryeo” kata kyu lalu masuk kedalam mini market itu dan membeli 2 es krim vanilla “igeo… meokgo” kata kyu sambil memberikan 1 es krim pada anak itu “gomawoyo. oppa” jawab sujeong “geurae…” jawab kyu  “nan neo jikyeojulaenikka, geogjeonghajimalgo, geunyang narang yeogisseo. Araji?” kata kyu sambil mengelus rambut sujeong “ne, oppa” jawab sujeong. Tak lama kemudian ibunya datang dan menjemput anak itu “oppa gomawoyo. Eomma igeo jabayo” kata sujeong menyuruh ibunya memegang es krimnya lalu berjalan menuju kyu “oppa, yagseogieyo. Nan jikyeojulkae?” bisik sujeong pada kyu kecil yang masih memakan es krimnya “eoh. yagseog” jawab kyu sambil mencantelkan kelingkingnya ke kelingking sujeong.

#flashback end

          “oppa gieok annha?” lanjut krys “igeo nae yagseog, eottokhae na an gieog isseo?” jawab kyu dengan tatapan seriusnya “lalu kenapa sekarang kau bahkan tak bisa membiarkan aku ada di sisimu? Kau ingin mengingkarinya? Kau ingin aku menjauh dari  mu? Kenapa?” Tanya krystal “untuk menepati janji itu, aku sudah berusaha dengan semua yang ku bisa. Saat aku ingin menepati janji itu, kau ingat? Kau pergi meninggalkanku dan pergi ke California bersama keluargamu. Jadi bagaimana aku bisa melindungimu kalau begitu?” jawab kyu “tapi sekarang bukankah aku sudah ada disini? Lalu kenapa tak sekarang saja kau tepati janji itu? Kenapa tak bisa sekarang saja kau menjagaku?” kata krys “sekarang aku sudah tak menganggap janji itu ada. Mereka semua sudah hilang. Karenamu” jawab kyu “jadi jangan ingatkan aku kenapa aku tak menepati janjiku, karena kau yang membuatku tak menepatinya” lanjut kyuhyun lalu menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan krystal yang tercengang mendengar jawaban namja yang sangat ia cintai.
          Sementara itu seorang namja sedang melihat pemandangan yang aneh dari balik jendela café “seonnim… ini bills-nya” kata seorang pelayan café itu “ne, gomawoyo” jawabnya. Ia keluar dari café itu berjalan melewati seorang yeoja yang sedang menangis keras, tanpa memperdulikannya “haish… shikkeureowo” gumamnya lalu berjalan pelan “mwo? Shikkeureo? Mworago?” kata seorang yeoja di belakangnya “jogiyo!” panggil yeoja itu “jogiyo!!” panggilnya sekali lagi, tapi miho tak mendengarnya, karena ia memakai headset dan menyetel lagu dengan volume yang paling besar “jogiyo!!! YA!!” panggil yeoja itu sekali lagi, dan akhirnya minho membalikn tubuhnya “na” kata minho sambil menunjuk ke mukanya “eoh! Geureom neo-ya!” kata yeoja itu lalu menghampiri minho “kau menginjak tanganku tadi! Kau tak akan meminta maaf?” Tanya yeoja itu “itu salahmu,  suruh siapa kau menangis sambil terduduk di jalan. Memangnya kau pengemis apa?” kata minho dingin “woah jinjja daebak! Sudah tak mau meminta maaf sekarang kau memanggil aku apa? Pengemis? YA! Kau tidak punya sopan santun apa?!” kata yeoja itu sambil memelototi minho “sudah lah, aku sudah menemui banyak yeoja di seoul yang sengaja mencari masalah denganku hanya Karena ingin berkenalan. Kau juga kan? Ku tahu aku tampan, tapi, aku tak tertarik olehmu. Sudah pergi sana” kata minho dengan percay diri “mwo? Tampan? Apa maksudmu? Wajah seperti apa yang kau bilang tampan? Hah! Woahh… kau sangat percaya diri ternyata! Sudahlah! Kalau ada apa-apa dengan tanganku, aku akan mencarimu kemanapun. Jadi cepat berikan nomor ponselmu” kata yeoja itu “cih, igeo bwa! Kau hanya ingin nomor ponselku kan? Hah sudahlah mengaku saja” kata minho “anigodeun!!” teriak yeoja itu, seorang ahjussi keluar dari tokonya dan segera berteriak “YA!! Kalau kalian mau bertengkar jangaan bertengkar di depan toko ku! Pergi kalian! Urusi hubungan kalian sendiri!” kata ahjussi itu “jogiyo, ahjussi! Kau yang seharusnya urusi hubunganmu! Jangan ikut campur urusanku!” kata yeoja itu “nappeun nyeon!” kata ahjussi itu lalu mengambil sebuah sapu, minho berlari kencang menghindarinya. Setelah cukup jauh dia baru menyadiari ternyata yeoja itu berada tepat di belakangnya “jogiyo. Kenapa kau terus mengikutiku?!” Tanya minho yang merasa terganggu “dan kenapa kau memegang seleting tasku?! Kau mau mencuri?!” lanjut minho “aniya!! Apanya yang mau mengikuti dan mencuri?! Sweater-ku menyangkut pada seleting tasmu. Dan aku mau melepaskannya” jawab yeoja itu sambil berusaha melepaskan kaitan benang sweater pada seleting tas minho “orang-orang selalu salah sangka padaku. Aku harap kau menjadi orang yang terakhir. Maaf kalau kau merasa terganggu. Aku hanya mencari alasan supaya aku bisa memarahi orang, dan kebetulan kau menginjak tanganku. Maafkan aku, kalau begitu aku pergi duluan” jelas yeoja itu “krystal-ssi” panggil minho “ne? nae ireumi aseyo?” kata krystal kaget “aku mendengar obrolan kalian berdua, kau dan namja itu, jadi aku tahu namamu. Begini, aku juga minta maaf karena aku sudah mengatakan yang tidak-tidak tadi. Sekarang pergilah, jangan ikuti aku lagi.araseo?” kata minho lalu berjalan menjauh.

                                                          ***

          “apeo!! Eomma! Apa eomma selalu kejam seperti ini? Kau baru saja datang dan langsung menamparku? Apa salahku?!” Tanya yuri “kenapa kau masih menyimpan anak itu di rumah ini?! Sudah ku bilang dia tak seharusnya ada disini! Suruh dia segera membereskan barang-barangnya dan beri dia beberapa koper uang supaya dia bisa hidup diluar sana!” bentak ibu yuri “eomma! Eomma pikir siapa yang menemaniku di sini saat eomma appa dan oppa berada di luar sana hah?! Eomma pikir aku akan seanggup melawati semua yang terjadi padaku selama ini jika minho tak ada? Dia temanku, sahabat, dan keluargaku! Eomma tak pernah memikirkanku! Dari kecil eomma memang selalu memikirkan oppa! Karena apa? Oppa akan mewarisi perusahaan appa? Lalu aku ini apa!!” kata yuri dengan air mata yang mengalir di pipinya perlahan lalu berlari ke kamarnya “ye!! Kwon yuri!!” panggil ibunya. Yuri mengunci rapat-rapat pintu kamarnya ia menjatuhkan dirinya di kasur dan menangis. “ya! Kau menangis lagi kwon yuri!  Dasar gadis tak berguna!” katanya pada diri sendiri sambil terus menerus memukul bantal yang sedang di peluknya, “noona” panggil seseorang dari luar kamarnya “mm” jawab yuri gemetar “ureo?” Tanya minho “a..ani. aniya” jawab yuri “gojimal, nawa… aku ingin melihat wajahmu” kata minho “mwo? Shiro…” jawab yuri “anhae? Geurae geureom. Aku yang akan masuk” kata minho “aniya! Araseo hae! Neo geunyang yeogiseo anja” jawab yuri lalu keluar dari kamarnya “ini wajahku. Wajah yang ingin kau lihat. Sudah puas?” kata yuri “ureoji?” Tanya minho khawatir “aniya, wae na ureonde?” jawab yuri “eommeonim, hwanaji noona?” Tanya minho lagi “aniya, wae eomma hwanaeseo?” jawab yuri lagi dengan seikit gugup “na ddaemunhae. Eommeonim hwanaesseo na ddaemunhaeji?” kata minho sambil menatap yuri lekat-lekat “anigeodeun. Kau terlalu sok tahu! Eomma tak marah karena apapun. Aku yang memang sedang ingin marah-marah” jawab yuri asal “sekarang aku jadi sedikit menyesal harus mengenalmu,  minho-ya” kata yuri “wae?” Tanya minho singkat “waenji yeogiseo neukkim-i isanghae neo ddaemunhae (entah kenapa, disini rasanya aneh karenamu)” jawab yuri sambil merasakan detak jantungnya “semenjak hari itu, aku mulai menemukan suatu hal yang bisa ku sayangi selain oppa. Aku bisa menyayangimu, aku bisa melihatmu bahagia dan tersenyum. Karena itu aku menjadi lebih menyayangimu. Tapi sekarang, sejujurnya eomma tak ingin kau ada disini lagi, rasanya aneh. Aku tak bisa membiarkanmu pergi, rasanya sakit, maka dari itu aku menangis. Aku menyesal karena aku menyayangimu minho-ya. Seandainya dulu aku tak mengenalmu dan menyayangimu, mungkin rasanya tak akan sesakit ini. Sekarang kau adalah adiku. Dan selamanya akan seperti itu. Kau mengerti?” jelas yuri “ani. Mulai sekarang aku tak akan menjadi adikmu. Dan mulai sekarang aku tak akan pernah memanggilmu noona lagi. Aku akan menjadi lelaki yang melindungimu. Menjadi lelaki yang paling tulus mencintaimu kwon yuri” jawab minho “ya choi minho! Kau mana boleh seperti itu! Hubungan cinta adik-kakak mana diperbolehkan?!” kata yuri “siapa bilang kita adik kakak? Kau hanya menemukanku dan mengangkatku sebagai adikmu kan?” kata minho dengan santai “geurae geureom choi minho-ssi. Geureoke hae boja” kata yuri lalu masuk ke kamarnya lagi.

                                                          ***

Krystal mentup jendela kamarnya, lalu mengambil sebuah novel di rak bukunya “Live in Love –sarang-e salda-” itu adalah judul bukunya, ia mendudukan dirinya di ranjang dan menyandarkan kepalanya pada kepala ranjang “hidup tak akan menyenangkan jika saat kau dalam perjalananya tak ada lika-liku. Begitu juga hidupku, kehidupanku yang penuh suka dan duka. Penuh dengan goresan dan bekas luka yang akan membuatku ingat cara ku mendapatkannya saat aku melihatnya nanti. Philip berjalan gontai setelah menyadari betapa banyak bekas luka yang ia punya” kata krystal mengucapkan kata-kata yang ada dalam novelnya “Philip-ssi narang jal majda (Philip dan aku sangat mirip)” gumam krystal “ ‘meninggalkan tempat ini disaat kau memiliki perasaan yang sudah mendalam, bukankah itu akan lebih menyakitkan?’ Linda bertanya pada Philip ‘aku menyukainya, tapi bukan berarti aku harus memiliki hatinya. Mungkin ia sudah menjadi milik yang lain’ jawab philip” lanjut krystal membaca bukunya “I saram wae iraeji? Kenapa ia berkata begitu! Ya! Philip-ssi! Kau tak boleh menyerah pada cintamu begitu saja!” kata krystal sambil memukul-mukul novelnya “ya! Neo wae ireohke shikkeureo?!” kata Jessica yang langsung membuka pintu kamarnya “aa..nn..ani eonni, geunyang” jawab krystal “joyonghi jom” kata Jessica lalu kembali ke kamarnya.

                                                          ***

‘nan ije, neo dongsaeng anijanha. Na ganda, chajima.charamyeon neo jugeotda! Kkkk~ yuri-a… kwon yuri… uri saranghaneun yeoja. Uljimara, neo useomyeon yeppeonikka. Mmmm…. Cham! Eomeonim hante malhae, nan neomu gomaweoseo, neomu saranghago, geurigo neomu mianhaesseo nan neo jikkyeojugo mothaeseo. Annyeong yuri-a! Neo haengbokhaeramyeon johgeda (karena aku sekarang bukan adikmu lagi. Aku akan pergi, jangan cari aku! Kalau kau mencariku kau akan mati! Kkkk~ yuri-a… kwon yuri… yeoja yang ku cintai. jangan menangis, karena kalau kau tersenyum kau terlihat cantik. Mmmm…. Ah! Katakan pada ibu, aku sangat berterimakasih, aku sangat mencintainya, dan aku sangat meminta maaf karena aku tak bisa menjagamu. Annyeong yuri-ya! Aku akan senang jika kau bahagia)’ yuri membaca sepucuk surat di meja disamping tempat tidur minho sambil meneteskan air matanya “yuri-a… wae yeogisseo?” Tanya eomma “mworago? Na wae yeogisseo? Eomma molla?” kata yuri sambil masih membelakangi tubuh ibunya “mwol?” Tanya ibunya “ireohjima eomma! Geumanhae!” teriak yuri lalu pergi meninggalkan ibunya sendirian di kamar minho. Yuri berjalan ke taman dekat rumahnya sambil menundukan wajahnya dan ‘brukk!’ ia menabrak seseorang “jyeseonghaeyo” kata yuri lalu kembali berjalan “jamkanmanyo” kata seseorang yang ia tabrak “ne, museum illiseoyo?” Tanya yuri masih sambil menunduk “yeoja-ssi” panggilnya, yuri sesegera mungkin mengangkat wajahnya “wae yeogi isseo?” Tanya namja itu “aniya. geunyang” jawab yuri lalu berjalan pergi “mianhae” kata kyuhyun “mwoga mianhae? Nae maeumi anjoha, na ganda” kata yuri lalu pergi.
                                                          ***

          Kyuhyun menatap yuri yang semakin menjauh darinya, menatap seseorang yang ia cintai pergi meninggalkannya dan tak menggubrisnya membuat hatinya sangat sakit, ia menarik nafasnya berat lalu terduduk di sebuah bangku kayu di belakangnya. “apa itu menyakitkan?” Tanya krystal yang tiba-tiba berada di sampingnya “begitulah yang aku rasakan saat oppa berlaku seperti itu padaku. Dingin, dan tak pernah perduli padaku. Rasanya aku ingin mencopot hati ini dan menggantinya dengan yang baru. Terlalu sesak untuk bernafas dan terlalu lelah untuk berusaha. Sekarang oppa tahu apa yang ku rasakan bukan?” kata krystal “eoh, mianhae.” Jawab kyu “dan sekarang saat aku tahu, aku tak ingin kau mengejarku lagi, jangan sampai kau merasakan yang seperti itu lagi karena aku. Jadi ku mohon berhentilah. Karena kau tahu aku sangat menyukai yeoja itu” lanjutnya “oppa melakukan ini karena oppa ingin aku tak tersakiti?” Tanya krystal “mm… neo saranghanikka, oppa cheoreom (mm… karena aku menyayangimu, seperti seorang kakak)” jawab kyuhyun “hemh… mwo? Oppa cheoreom? Nan shireunde. Geunyang na miweohae oppa. Ireohjima (hemh… apa? Seperti seorang kakak? Aku tak mau. Benci saja aku oppa. Jangan seperti ini)” kata krystal lalu pergi meninggalkan kyuhyun sendirian disana bersama orang-orang yang melewatinya sambil berpegangan tangan.

                                                TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar