My Lovely J
Cast : 1. Jessica Jung
2. Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
3. Lee Dong hae a.k.a Donghae
Genre :
Drama
seandainya nanti salah satu dari kita menghilang, pergi… entah kemana. Ku
harap aku selalu dapat menemukanmu, atau kau yang akan menemukanku duluan?
Baiklah anggap saja kita sedang main petak umpat? jadi..kau jangan pernah
menghilang .karena, Tak ada yang dapat ku lakukan tanpamu.
Lee
donghae menekan kuat-kuat buku harian yang ia pegang ke dadanya, ia berharap ia
yang akan menemukan yeojanya, walaupun ia harus menunggu lebih lama lagi untuk
bertemu Sica, walaupun pertemuan mereka adalah 9 tahun yang lalu, ia tak ingin
kehilangan Sica, tak pernah ingin.
***
9 tahun kemudian
Jessica Jung memelototi buku tebal dihadapannya “kenapa
dulu aku memilih jurusan kesenian kalau aku tak bisa seni sama sekali? Oh ya
tuhan ʅ(ʘᴧʘ)ʃ”
keluh Sica, tiba-tiba ada sebuah gulungan kertas yang mengenai kepala Sica
“hya! Jangan buang sampah sembarangan! Aku ini bukan tempat sampah!” kata Sica
pada orang yang membuang gulungan sampah padanya “lalu kau mau aku meminta maaf
padamu? Jessica Jung?” jawab namja yang melempar kertas padanya itu
“geuromyeon! Kau harus meminta maaf
padaku!” kata Sica ketus “woah… kau sangat sangat sangat sangat berani ya?”
kata namja itu lalu tertawa “hem.. Kenapa aku harus takut kepadamu?” kata Sica
lalu tersenyum sinis “yasudah kalau memang tak mau meminta maaf tak apa, kau
pikir aku perduli? Jangan harap aku perduli pada mu” kata Sica lalu berjalan
pergi ke perpustakaan “hya.. Jessica Jung.. gidaryo!” teriak namja tadi “mwoya ddo?” Tanya Sica
“mianhae? Aku hanya bercanda… Sica-ya??” kata namja tadi “sunbae.. bukankah tak
mau meminta maaf? Taeseo, ku bilang aku tak perduli, kau dengar?” kata Sica “Sica-ya…
minhae? Oh? Oh?” pinta sunbaenya yang bernama lee hyuk jae itu “eunhyuk sunbae…
jangan ikuti aku..” kata Sica sambil mendorong sunbaenya itu “tapi kau
memaafkanku?” Tanya eunhyuk “ne..” jawab Sica seadanya “jinjae? Simsimae?” kata
eunhyuk meyakinkan “oh.. simsimae, nanti saat kelasku berakhir, tunggu aku di
mobilmu” kata Sica “ne sajangnim!” jawab eunhyuk.
***
Lee hyuk jae adalah namja kebanggaan kampus karena
prestasinya yang segudang, mulai dari olahraga sampai seni ia mengerti, ia
bahkan menjadi lulusan terbaik dari sekolah sebelumnya. Eunhyuk, adalah nama
panggilan yang di buat Sica untuknya. Jessica Jung adalah hoobae yang
dikenalnya sejak smp, mereka pindah dari korea ke London saat eunhyuk di bangku
sma kelas 1dan Sica kelas 2, mereka saling mengenal saat di London karena
kebetulan sekolah mereka sama dan kembali ke korea bersama saat Sica lulus SMA.
“sunbae!” teriak Sica “kuliah sudah berakhir tapi kau
masih memanggilku sunbae?” Tanya eunhyuk “lalu aku harus memanggil apa? Eomma?
Ah.. betul haelboji?” kata Sica “kau ini.. cepat masuk” kata eunhyuk sambil
mengacak rambut Sica “kenapa sih senang sekali mengacak rambutku?!” kata Sica
lalu masuk ke mobil. “kita akan kemana?” Tanya Sica “kau akan menemaniku,
membeli peralatan rumah” kata eunhyuk “mwo? Untuk apa?” Tanya Sica sambil
memperhatikan sunbaenya itu “jangan perhatikan aku seperti itu, Jessica Jung.
Kau akan membuat wajahku bolong karena matamu yang besar itu” kata eunhyuk “aku
bertanya dan tugasmu hanya menjawab. Jadi ayo jawab memangnya untuk apa?” Tanya
Sica “untuk apartment-ku yang baru.. aku tak mungkin terus tinggal di rumah
orang tuaku” kata eunhyuk menjelaskan “kau sudah membeli apartment-nya?” Sica
terus bertanya sambil menatap wajah eunhyuk “belum” jawabnya singkat “kapan
oppa akan membelinya? Mau ku temani?” Tanya Sica sambil tersenyum “itu memang
sudah jadi tujuanku. Jessica Jung yang cerewet!” kata eunhyuk sambil mencubit
kecil pipi yeoja yang disukainya itu “oppa! Kalau kau terus mencubit pipiku,
nanti mereka akan membengkak!” kata Sica sambil mengelus pipinya.
***
Mereka membeli peralatan untuk apartment baru eunhyuk
“oppa, yang ini bagaimana? Kyeopta! Kita beli yang ini ya” kata Sica “terserah
kau saja” kata eunhyuk, mereka membeli barang barang itu dengan senangnya.
“silahkan dilihat lihat kami
sedang diskon 50% bagaimana? Ayo untuk pengantin baru akan ku beri bonus frying
pan yang bagus ini” kata seorang ahjumma yang ada di samping Sica “pengantin
baru?” kata Sica dan eunhyuk bersamaan “geuromyeon… kalian serasi sekali, sudah
jangan malu malu” jawab ahjumma itu “ah baiklah.. aku beli 2” kata eunhyuk
sambil mengambil barangnya lalu tertawa lebar melihat wajah Sica yang masih
terkejut “oppa..” panggil Sica “mm?” jawab eunhyuk “aku masih terkejut…
sungguh!” kata Sica “wae?” Tanya eunhyuk sambil mendorong trolly belanjaannya
“masa ahjumma tadi bilang kita pengantin baru? Memangnya aku terlihat sudah tua
ya? Ommo!” kata Sica “ya.. wajahmu seperti sudah berumur 35 tahun” kata eunhyuk
lalu berlari sambil menyeret trollynya
“Sica-ya… kau mau apel atau jeruk?” Tanya eunhyuk
“sagwa!” jawab Sica semangat “arraseo, ahjumma, tolong apelnya 2 kg ya” kata
eunhyuk lalu mengabil apelnya.
“oppa, aku ngantuk kita pulang ya?” kata Sica
“sebentar, oppa harus beli laptop, dan peralatan lainnya” jawab eunhyuk “kita
beli baju baru untukmu? Eontte?” lanjut eunhyuk “oh! Oh! Arraseo!” jawab Sica ,
eunhyuk hanya mengacak poni Sica lalu pergi .
***
2 jam kemudian
Eunhyuk dan Sica sudah berada di apartment eunhyuk yang
baru, dan sedang membereskan perabotan yang mereka beli tadi siang “yang ini
disini saja, yang itu disitu.. anni anni! Bukan yang itu!” Sica yang cerewet
terus menerus menyuruh eunhyuk untuk menempatkan barang-barang “ini sebenarnya
apartmentku atau apartment mu sih? Kenapa jadi aku yang di suruh-suruh~” kata
eunhyuk “jangan mengeluh terus oppa!!” teriak Sica. Mereka kembali merapikan
apartment eunhyuk yang baru, dan hanya beberapa jam apartment itu menjadi
bersih dan rapi.
***
Jessica tertidur di sofa didekat kamar eunhyuk “Agassi~
irrona… ” panggil eunhyuk “sica-ya.. irronaa~ oppa mau tidur sekarang, kau
masih mau tidur disini? Ayo ku antar pulang.. nanti eomoni mencarimu~ Jessica
Jung” kata eunhyuk sambil menepuk-nepuk pelan lengan sica “sica-ya~ jaebal… aku
benar-benar ngantuk, ayo bangun sebelum aku benar-benar tertidur dan tak bisa
mengantarmu pulang” kata eunhyuk “aaaah! Oppa! Aku juga ngantuk! Aku mau tidur
disini saja! Aku pakai kamar oppa~” kata sica sambil berjalan ke kamar eunhyuk
“sica-ya~ oppa tidur dimana kalau begitu?” Tanya eunhyuk yang sudah sangat
mengantuk “terserah oppa saja~” jawab sica sambil menarik selimutnya.
Keesokannya
“hoaaaaaam” uap sica saat ia terbangun “sica-ya~ ini
masih pagi, jangan berisik” kata eunhyuk “oppa?” panggil sica dengan mata yang
masih setengah tertutup “mmm..” jawab eunhyuk sambil tertidur “oddi?” Tanya
sica “disampingmu” jawab eunhyuk
“oddi?”Tanya sica sambil melihat kesamping “oppa? OPPA? OP…PA!” teriak sica
begitu sadar eunhyuk ada di sampingnya semalaman “mwoya ddo? Kenapa pagi ini
kau ribut sekali sih?! Aaaah aku masih mengantuk! Uh cuwo~” jawab eunhyuk
sambil membenarkan posisi tidurnya “irrona!! Irronaragu!”suruh sica sambil
menggoyang goyangkan tubuh eunhyuk dengan kakinya “HYA!!!!! Aku masih
mengantuk~” kata eunhyuk sambil menutup kepalanya dengan selimut “kanapa oppa
ada disini!? Kenapa tidak tidur di sofa?!” Tanya sica “ini kamar-ku, ini
apartment-ku~ terserah aku dong, kalau kau masih ngantuk tidur lagi saja, kalau
tidak cepat buatkan sarapan untuk ku. Itu akan terasa lebih baik sica-ya” kata
eunhyuk sambil menutup matanya kembali “oppa… tapi kau tak melakukan sesuatu padaku
kan?!” Tanya sica keras “aku melakukannya” jawab eunhyuk “mwo?! Hya!!!!!!! Aku
serius lee hyuk jae!!” bentak sica “aku menyelimutimu, aku memberikan bantalku
untuk mu, aku meminjamkan kamar dan apartmentku padamu, dan sekarang yang
terakhir aku membiarkan diriku di teriaki oleh mu~ apakah itu bukan suatu hal
yang ku lakukan untukmu?” jawab eunhyuk “jinjja?! Kau tidak melakukan hal lain
padaku?! Kau berkata jujur?!” Tanya sica “memangnya apa yang bisa kita lakukan
kalau kita berdua tidur di kasur yang sama?” Tanya eunhyuk yang sekarang sudah
setengah bangun “ya… mungkin kita.. anu… bukan, aduh! Sudahlah lupakan! Yang
penting aku masih baik-baik saja” kata sica dengan tangan yang di tilap di
depan dadanya “memangnya kau ingin kita melakukan apa eoh? Kau ingin kita
melakukan ini?” kata eunhyuk sambil menyelimuti kepala sica dan mendorongnya ke
tempat tidur “oppa!! Hya!!” teriak sica
“tak ada yang bisa ku lakukan dengan bentuk tubuhmu yang seperti ini jung
sooyeon!” kata eunhyuk sambil menarik selimutnya kembali “aku jadi tak ingin
idur lagi! Hoal! Sekarang aku mau mandi, kau masakan sarapan untuk oppa ya”
kata eunhyuk sambil mengacak rambut sica “oh shiro!” jawab sica sambil bangun
dari tempat tidur dan berjalan kearah kamar mandi “aku duluan yang mandi! Sica-ya!”
kata eunhyuk sambil menahan pintu kamar mandi secapat mungkin “ih! Lady’s
first! Oppa harusnya tahu pribahasa yang itu kan! Jadi aku mandi duluan..
annyeong~” jawab sica sambil menutup pintunya rapat rapat.
Eunhyuk sudah duduk di meja makan.ia makan sandwich
sambil membaca Koran “oppa, naddo” kata sica sambil menunjuk mulutnya dengan
telunjuk “mwol?” Tanya eunhyuk yang masih sibuk dengan bacaanya “iggo~
sandwich, naddo.. aaaa~” kata sica sambil membuka mulutnya, eunhyuk menyuapi
sandwich di tangannya ke mulut sica “gemeweo~” kata sica yang mulutnya masih
penuh dengan sandwich “oh sica-ya! Di kulkas ada jus jeruk tolong ambilkan”
kata eunhyuk “iggo. Oppa.. hari ini aku
libur kuliah saja. Aku mau pergi ke jeju ” kata sica sambil memberikan jus jeruknya
“mwo? Jeju? Untuk apa kau kesana?” Tanya eunhyuk yang langsung mengalihkan
pandangan dari Koran ke wajah sica yang tersenyum lebar “anni.. ada
sesuatu yang mau aku cari disana” jawab
sica “pulang dulu sebelum pergi. Jangan lupa barang-barangmu” kata eunhyuk
sambil berdiri dan berjalan ke garasi “aku pergi dulu” lanjutnya “keunde oppa!”
teriak sica tiba-tiba “eng? Wae?” Tanya
eunhyuk “oppa tak akan mengantarku?” kata sica sambil menggoyang-goyangkan
badanya membuat aegyo “arraseo.. aku hanya pergi sebentar, nanti ku antar. Na
ga” kata eunhyuk sambil mengayunkan tangannya “oh.. itabwayo oppa~” jawab sica
sambil membalas mengayunkan tangannya.
***
“appa~ hanya 3 hari aku janji! Aku tak akan melakukan hal
yang aneh aneh disana! Aku janji!” bujuk sicaa pada ayahnya “andwae. Kau tetap
tak boleh pergi. Lagi pula, jangan buang buang waktu mu hanya untuk hal-hal
yang tak penting sica-ya! Selesaikan kuliahmu!” kata ayahnya “eoma~ eoh?
Bolehkan? Jaebal~” bujukan Jessica berpindah ke ibunya “dengar apa yang
dikatakan appa-mu sica-ya~ andwae” jawab ibunya “oh! Jinjja! Aku bukan anak
kecil lagi!” rengek sica “kecuali” kata ayahnya “kecuali apa?” Tanya sica
semangat “kau pergi dengan hyukjae” lanjut ayahnya “mwo? Eunhyuk oppa? Ah wae?!
Dia sedang sibuk, dan tak mungkin menemaniku” jawab sica “nanti biar eoma-mu
yang meminta hyukjae untuk menemanimu” kata ayahnya “arraseo-yo~” jawab sica
sambil memeluk lengan ayahnya.
***
Sica membawa barang-barangnya ke apartment eunhyuk karena
ia sudah bertekad untuk memberitahu eunhyuk agar menemaninya ke jeju. “oppa~ na
wasseoyo!” kata sica sambil membuka pintu apartment “nuguseyo?” Tanya seorang
yeoja “dangsineun nuguseyo?” sica berbalik Tanya “eunhyuk oppa oddigaseyo?”
Tanya sica lagi “jogiyo. Kau belum menjawab pertanyaanku, kau ini siapa?” Tanya
yeoja itu lagi “anniya.. kau tak perlu tahu, sekarang dimana eunhyuk oppa?”
kata sica “dia sedang mandi” jawab yeoja itu dingin. Lantas sica segera menuju
dapur dan menyiapkan segelas jus jeruk kesukaan eunhyuk dan tak lupa kimbap
yang ia bawa.
“siapa yang menyiapkan ini krys?” Tanya eunhyuk pada
krystal “tadi ada yeoja datang kesini, menyiapkan itu semua, lalu menaruh koper
di kamar oppa dan katanya ia mau ke supermarket sebentar. Keunde keu yeoja
nuguya?” Tanya krystal “nae yeojaya” jawab eunhyuk “kenapa oppa tak bilang
kalau oppa sudah punya yeoja chingu? Woah napeun nom” kata krystal “wae? Shiro?
Kkk~” kata eunhyuk sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah . “oppa~”
panggil sica “oh, sica-ya~ wasseo? Wae? Musun ilisseo?” Tanya eunhyuk sambil
mengambil jus jeruknya “kita akan pergi ke jeju nanti malam!” kata sica dengan
senangnya “mwo? Uri? Oneul?!” kata eunhyuk yang sedikit shock “wae? An ga?”
Tanya sica “anni, sica-ya… setidaknya oppa harus bersiap-siap dulu”jawab
eunhyuk “lee hyukjae-ssi~ semuanya sudah ku siapkan di kamarmu” jawab sica
dengan wajah yang sumringah “tak ada alasan untuk oppa supaya tak menemaniku
kan? Oh jaebal~ eoh?” paksa sica “mm… arraseo.. ah! Kau belum ku kenalkan pada
hoobae-ku ya? Dia hoobae-ku saat di london, dia juga seharusnya lebih muda
darimu” kata eunhyuk “nugu?” Tanya sica “krys~ illuwa” panggil eunhyuk “ini
Jessica, dan sica ini krystal” kata eunhyuk “oh, bangapseubnida” kata sica
sambil membungkuk sedikit “ne” jawab krystal singkat .
“eonni, eunhyuk oppa yeochin, maja?” Tanya krystal
“anniya, keurogo obseo..” jawab sica sambil tertawa kecil “keundae, eunhyuk
oppa bilang begitu tadi” kata krystal “mwol? ‘nae yeoja’? eoh? Ah keu namja,
dia berkata seperti itu karena kita sudah saling mengenal semenjak kami smp.
Bukankah kita ber3 sekolah di sma yang sama ya? Kau adik kelas kami kan?” kata
sica “oh.. geureseo kuna. Ne ” jawab krystal. Eunhyuk sudah bersiap-siap dan
koper mereka sudah di masukan ke garasi, “kita antar krystal pulang dulu baru
kita ke bandara, ya” kata eunhyuk sambil menyalakan mobilnya “anniya oppa,
sampai stasiun gangnam sudah cukup. Nanti kalian terlambat” jawab krystal “oh
arraseo” kata eunhyuk dan langsung melajukan mobilnya.
***
“nappeun
nom, wae nae maeumeul molla.. nappeun nom~”
senandung sica di atas pesawat “nol saranghae~” lanjut sica sambil
menengok kearah eunhyuk yang tiba-tiba juga menengok ke arahnya “nugu nappeun
nom?” Tanya eunhyuk “oh! Oppa!” sica reflex “eoh? Wae na nappeun nom?” Tanya
eunhyuk sambil menatap yeoja di sampingnya dengan penasaran “wae nae maeumeul
molla~ NAPPEUN NOM” sica mulai bersenandung lagi “ah daeseo, aku ngantuk. Nanti
kalau sudah sampai bangunkan aku sica” kata eunhyuk sambil memejamkan matanya
“hah.. kerjaan oppa hanya tidur~ ” jawab sica.
2 jam perjalanan seoul-jeju
pun selesai dengan eunhyuk yang tidur dan
sica yang bernyanyi-nyanyi riang.
“woaah daebak! Neomu yeppeo geutchi oppa?” kata sica
sambil mengamati pemandangan laut di malam hari “oh, yeppeo. Keundae sica-ya
cuwo~ ayo kita cari penginapan cepat” kata eunhyuk yang langsung naik ke mobil
sewaan mereka selama di jeju. Mereka berdua menyewa sebuah villa minimalis di
dekat pantai, karena sica tak suka suasana hotel yang tak bisa membuatnya
nyaman seperti di rumah “eotte? Maeume deuro?” Tanya eunhyuk “jeoha, nyaman aku
suka. Disini kamarnya ada 2 kan oppa?” kata sica sambil berkeliling villa
“geuromyeon.. kamarnya ada di lantai 2, kaja” ajak eunhyuk sambil menggusur
koper mereka berdua “oppa, gomawo sudah mau menemaniku datang ke sini” kata
sica sebelum masuk ke kamarnya “tapi masih ada sesuatu yang membuatku
penasaran. Kenapa kau tiba-tiba ingin datang ke jeju?” Tanya eunhyuk “pertanyaan
itu bisa kau jawab besok pagi. Good night sica-ya” lanjutnya “jaljjayo oppa”
kata sica dan masuk kedalam kamarnya.
Didalam
kamar sica sedang meng-check email-nya siapa tahu namja itu mengirim email lagi
padanya. Namja itu? Siapa? Sica tak tahu siapa dia, tapi rasanya wajahnya
familiar, rasanya ia sering sekali melihat wajah itu, tapi dimana? Ia tak
ingat. Namja itu sedang ada di jeju sekarang, maka dari itu sica datang ke jeju
untuk melihat bagaimana penampilan namja itu. Dan benar saja namja itu mengirim
email lagi yang membuat sica sangat serius membacanya “aku sedang mencari
yeojachingu-ku di sini. Mungkin ia datang. Atau mungkin tidak. Ia menghilang 9
tahun lalu, dan aku tak pernah melihatnya lagi sampai sekarang. Namanya jung
sooyeon, mungkin banyak yeoja yang bernama jung sooyeon, tapi hanya dia yang
berjanji tak akan pernah meninggalkanku, dan akan mencariku sampai kapanpun.
Lalu tak lama setelah itu aku terus mencari yeoja bernama jung sooyeon di
jejaring social manapun, dan aku menemukanmu. Yang identitasnya sangat identik
dengan sooyeon yang ku cari. Tapi sayang, namamu Jessica jung. Boleh aku tahu
siapa nama koreamu?” begitu isi email-nya, sica membaca email itu dengan
hati-hati “namaku juga jung sooyeon… tapi sepertinya aku tak mengenal namja ini~
eottokajji?” katanya pada diri sendiri “haruskah aku menyamar? Mungkin ia mau
berbuat jahat pada yeoja yang bernama sooyeon! Ia mungkin penculik atau
semacamnya! Ya benar pasti begitu!” kata sica pada dirinya sendiri lalu
mengetik balasan email-nya “namaku jung jiyeon. Maaf mungkin aku memang bukan
sooyeon yang kau cari.” Jawab sica. Tanpa menunggu lama namja itu membalas
email-nya “bolehkah aku melihatmu secara langsung? Bisakah kita bertemu? Aku
harus memastikannya secara langsung” jawab namja itu “geurom, besok jam 10 pagi
di twosome café” jawab sica dan langsung mematikan ipad-nya lalu tidur.
Eunhyuk
bangun duluan dan pergi membeli sarapan untuk mereka berdua, tanpa memberi tahu
sica. Ia hanya membeli kimbap dan kue ikan kesukaan sica, lalu kembali ke
villa-nya . “sica-ya.. ayo sarapan ini sudah jam setengah sepuluh pagi…”
panggil eunhyuk “jankaman oppa. Aku sedang bersiap-siap” kata sica dari dalam
kamar “ooh~ palli” kata eunhyuk sambil menyiapkan meja makan. “aku telat! Aaa
eottokae?” kata sica pada dirinya sendiri sambil berlari lari dari kamar menuju
lantai bawah “wae? Wae?” Tanya eunhyuk yang ikut panic “aku telat lagi oppa…
aku makan di luar saja ya.. oppa annyeong! Itabwayo oppa!” kata sica sambil
berlari keluar membawa-bawa tas dan sepatunya. Sesampainya di twosome café,
sica langsung memilih tempat duduk di dekat jendela dan langsung menge-check
email-nya lagi, namja itu belum mengirim email lagi.. “humph… aku ini kenapa,
sudah tahu orang ini pasti tak akan tepat waktu.. tapi masih saja terburu-buru.
Atau mungkin dia juga tak kan datang, dia mungkin hanya mengerjaiku! Ah pabbo!”
kata sica pada dirinya sendiri sambil memukul mukul pelan kepalanya “jeogiyo~
jiyeon-ssi?” kata seseorang, sica hanya diam karena tak merasa namanya
dipanggil “jung jiyeon-ssi?” panggil namja di sampingnya, sica menengok lalu
mengarahkan jari telunjuknya ke depan muka dan berbisik “na?” namja itu
tersenyum “ne, jiyeon-ssi maja-yo?” Tanya namja itu “ah? Oh! ne! ne!” jawab
sica yang baru ingat nama samarannya adalah jiyeon “anja-yo. Ah mianhae-yo”
kata sica smbil menyilahkan namja itu untuk duduk di hadapannya, namja itu
mengulurkan tangannya lalu tersenyum lagi “lee donghae” katanya “ah? Ne, jung
soo ,ah jiyeon” jawab sica yang sedikit gugup “gomawo-yo, sudah mau menemuiku,
jiyeon-ssi.” Kata namja bernama donghae itu “ah, cheonma~ keundae, donghae-ssi,
sekarang kau sudah memastikan bahwa aku bukanlah sooyeon yang kau cari kan?
Jadi bagaimana?” Tanya sica “mm.. ada sesuatu yang harus ku tanyakan pada
jiyeon-ssi. Sesuatu yang hanya aku dan sooyeon yang tahu” kata donghae
“arraseo-yo..” jawab sica “sesuatu tentang petak umpat. Sesuatu tentang
kehilangan seseorang yang paling kau cintai. Dan sesuatu tentang mencari dan
menemukannya kembali” kata donghae sambil menatap sica serius “kau mengerti?”
lanjut donghae, sica hanya diam dan menatap kosong, rasanya ia pernah mendengar
kata-kata itu, tapi dimana? Ia tak ingat. Sica
mengingat-ingat kata-kata yang dikatakan donghae, sepertinya dia pernah
mengatakan kata-kata itu, atau menulisnya? Ia tak tahu. “jiyeon-ssi?
Jiyeon-ssi? Gwenchana-yo?” suara donghae membuyarkan lamunan sica “ah.. ne”
jawab sica yang masih sibuk dengan fikirannya “kau tahu sesuatu tentang itu?”
Tanya donghae “molla-yo.. aku tak yakin aku tahu sesuatu tentang itu” jawab
sica “kalau begitu ada sesutu yang harus ku pastikan lagi” kata donghae “apa
lagi?” Tanya sica “yeoja yang ku cari mempunyai bekas luka di pergelangan
kakinya, dan mungkin itu tak akan hilang” kata donghae “tapi kan mungkin bukan
dia saja yang punya luka di pergelangan kaki. Mungkin banyak yeoja lain yang
punya” jawab sica “tapi akau tetap harus melihatnya, bolehkah?” Tanya donghae
sica hanya mengangguk, lalu mengeluarkan kakinya dari kolong meja “kaki sebelah
mana?” Tanya sica “kanan” jawab donghae yang langsung melihat dengan hati-hati
pergelangan kaki sica “jiyeon-ssi, kau punya satu” kata donghae “ne, maja-yo”
jawab sica “kalau begitu kau lahir kapan?” Tanya donghae sambil kembali duduk
“18 april 1989” jawab sica “kau benci buah melon?” Tanya donghae “n..ne” jawab
sica “jiyeon-ssi.. namamu benar-benar jung jiyeon? Bukan jung sooyeon?” Tanya
donghae “geuromyeon! Wae? ” jawab sica sedikit keras “kalau begitu boleh aku
melihat sim-mu? Atau kartu apapun yang kau punya?” Tanya donghae “aku.. aku
lupa membawa dompetku” jawab sica ragu “donghae-ssi. Pertemuanya cukup sampai
disini, aku masih ada urusan yang harus ku selesaikan hari ini. Dan… semoga kau
cepat menemukan yeoja yang kau cari. Annyeonghi gaseyo” kata sica sambil menundukan badannya sedikit
lalu pergi keluar dengan terburu-buru.
Eunhyuk
pergi mencari sica yang pergi buru-buru tanpa sarapan, ia sudah mencari ke
sekitar pantai di dekat villa tapi sica tak ada disana, akhirnya ia mencari ke
perkotaan ke café favorite sica dimanapun ia berada ‘twosome’ dan benar saja ia
melihat yeoja itu sedang berjalan keluar dengan terburu-buru “wae? Wae?” Tanya
eunhyuk saat berpapasan dengan sica di pintu masuk “sica-ya.. wae? Waenyagu!”
kata eunhyuk sambil mengikuti sica yang terus berjalan di depannya “hya! Jung
sooyeon!” teriak eunhyuk “oppa! Mwoya! Ish!” kata sica yang akhirnya berbalik
sambil cepat menutup mulut eunhyuk “wae?” Tanya eunhyuk “nanti orang disana
mendengar! Aish! tuhkan dia menatap kearah kita! Ah eottokae!” kata sica sambil
menghentakan kakinya dan pergi “geurom wae? Kenapa kalau dia mendengar namamu?
Eoh?” Tanya eunhyuk lagi “aah shikuro-yo!” teriak sica sambil menutup
telinganya.
***
Donghae
baru saja kembali dari café tempat ia dan sica bertemu dan masih saja
memikirkan teriakan nama yang tak
sengaja ia dengar “jung sooyeon!” nama itu cukup membuat kepalanya mengalami
pusing yang benar benar mengganggu. “sebenarnya apa yeoja itu benar-benar
bernama jiyeon? Jung jiyeon? Animyeon jung sooyeon? Ah daeseo!” gumamnya,
“sooyeon-a.. harus sampai kapan aku mencarimu seperti ini? Kapan kau akan
keluar dari persembunyianmu? Permainan ini sudah tak lucu lagi, aku sudah tak
sanggup lagi memainkannya… jung sooyeon, dorabwa” katanya pada sebuah foto yang
baru saja ia genggam tak lebih dari satu menit yang lalu, foto itu
menggambarkan seorang gadis berumur 15 tahun dengan rambut panjang sedang
tersenyum lebar sambil membuat huruf ‘v’ di tangan kananya dan memeluk boneka
beruang di tangan kirinya. Donghae menyimpan foto itu di tempatnya kembali, ia
melangkahkan kakinya dengan malas ke kamar mandi saat sebuah email masuk ke
tablet-nya donghae langsung berlari dan membaca email itu “bagaimana kau tahu aku benci buah melon?
Kau… stalker?” donghae hanya tersenyum membaca tulisan singkat yang ada di
layar tabletnya “annieyo. Mianhaeyo, sudah mengagetkan jiyeon-ssi. Aku tak
bermaksud membuatmu tidak nyaman.jiyeon-ssi, majimak putakae-yo” ketik donghae,
“ne.. malhaebwa-yo” jawab sica dengan cukup cepat “jiyeon-ssi, Na-rang chingu
kaja” jawab donghae dan tak ada balasan lagi dari yeoja diseberang sana.
Sica
turun dari kamarnya dan melihat eunhyuk sedang menonton reality show
kesukaannya “oppa, iggo mwoya?” Tanya sica dengan ceria tapi eunhyuk tak
menjawab pertanyaannya “oppa..?” kata sica sambil menggoyang-goyangkan
tangannya di depan muka eunhyuk, tapi eunhyuk menyingkirkannya dengan lembut
secepat mungkin “waaee? Ah! Oppa! Ayo kita jalan-jalan! Kita pergi ke club!”
kata sica tapi eunhyuk tetap tak menggubrisnya “oppa, nan chalmotaeseo?
Geuromyeon mianhae eoh? eoh? Jangan diamkan aku seperti ini!” kata sica sambil
menggoyang-goyangkan lengannya namja di sampingnya “ah wae geurae!” kata
eunhyuk langsung melepaskan tangan sica dan pergi ke dapur untuk mengambil
minum “aaah oppa! Aku kan sudah minta maaf! Kenapa masih begini!” kata sica
sambil mengikuti eunhyuk “ nan pappa~ Jessica DON’T DUSTURB ME!” kata eunhyuk
meminum air yang ia ambil dan pergi ke kamarnya.
Jessica masih mengikuti eunhyuk ,
dan mengetuk-ngetuk kamar eunhyuk sambil membawa selimut “oppa.. buka” panggil
Jessica “oppa.. wae geurae?” kata sica lagi “ini hujan, cepat tidur” kata
eunhyuk dari dalam kamar “oppa! Kau tega membiarkanku diam diluar dan
kehujanan?” kata sica “di dalam vila tidak hujan sica, diluar yang hujan” jawab
eunhyuk “hehe~ benar juga. Meskipun begitu diluar sini dingin sekali! Ayo buka
pintunya” bujuk sica lagi, akhirnya dengan muka malas-malasan eunhyuk membukan
pintu kamarnya “kalau kau lupa dimana kamarmu, biarku tunjukan jalannya” kata
eunhyuk lalu menggendong sica dengan bride style menuju kamarnya “ini kamarmu,
dan yang di sebelah sana itu kamarku. Arra?” kata eunhyuk lalu menutup pintu
kamar sica “jamkamanyeo!” teriak sica “aku takut petir oppa! Jinjja-yo!” kata
sica “aigoo~ lalu harus bagaimana lagi?” kata eunhyuk “aku mau tidur di kamar
oppa, ya?” kata sica sambil memasang tampang aegyo “oke, dan aku tidur di
kamarmu, eotte?” jawab eunhyuk “ah anniya! Itu sama saja seperti aku tidur di
kamarku sendirian! Oppa juga tidur di kamar oppa bersamaku! Dengan begitu aku
tak akan takut petir lagi!” kata sica “mwo? Michoseo? Sica-ya, naneun namjaya,
noneun yeoja. Mana bisa kita tidur di satu kamar! Ah pabbo~” kata eunhyuk
sambil mengusap keningnya “wae? Kemarin juga kita tidur sekamar! Aku yakin oppa
tak akan berbuat apapun padaku! Oppa kan tak menyukaiku! Aku hanya kau anggap
adik kan? Jadi apa salahnya kita tidur di kamar yang sama?” kata sica dengan
wajah yang kecewa “ ah arraseo. Kau boleh tidur di kamarku” kata eunhyuk
“jinjja?! gomawooo” jawab sica sambil menggusur selimutnya menuju kamar
eunhyuk.
***
Air
air eumbun bekas hujan semalam masih melekat di jendela kamar eunhyuk saat sica
membuka matanya dan merasakan perutnya mengeluarkan suara yang keras.. pertanda
makhluk-makhluk didalam perutnya sudah tak sabar untuk segera diberi asupan
energy baru lagi,“oppa… paegobppa~” kata sica saat turun dari lantai dua menuju
dapur “anniya.. chalmotaesseo mwoya? Kau tak salah apa-apa krys, aku yang
salah… mian. Arraseo, oppa akan segera menemuimu setelah pulang dari jeju. Mmm”
kata eunhyuk yang sedang duduk bersilang kaki di teras “mwo? Krys? Krystal?
seolma, oppa-rang krystal-ssi… anniya.. maldo andwae. Aish! Sica no mwoya! Wae
geurae?!” kata sica pada dirinya sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
“wae?” tiba-tiba eunhyuk masuk dan langsung berjalan kearah sica “oppa stop!”
teriak sica “wae? Stop wae?” Tanya eunhyuk yang kebingungan “anni. Geunyang…
ummm aku akan sarapan diluar. Oppa ddorawa andwae” kata sica sambil mengambil
coatnya yang tergantung di dekat tv “wae? Hwanaesseo? Naega chamotaesseo?”
Tanya eunhyuk “aku melakukan hal-hal aneh tadi malam? Aninjji? Geutchi?” kata
eunhyuk khawatir “anniya! Geuromyeon anniya! Pokonya jangan ikuti aku!” kata
sica salah tingkah dan langsung berlari keluar “keu yeoja wae?” gumam eunhyuk
sambil menggaruk kepalanya
Sica
berjalan kearah pasar didekat villa itu, ia mencari took bubur untuk sarapan
“jiyeon-ssi?” panggil seseorang “jung jiyeon-ssi? Naega giokannha?” Tanya namja
di hadapannya “ah donghae-ssi” jawab sica dengan enggan “wae geureseyo? Kenapa
pagi-pagi begini sudah keluar?” Tanya donghae yang refleks berjalan di samping
sica “annieyo.” Jawab sica singkat “sudah sarapan?” Tanya donghae
“an-paegobppa-yo” jawab sica sambil berjalan lurus kedepan tanpa memandang
donghae sedikitpun “waeyo? Bukankah kita sudah berteman?” Tanya donghae
“annieyo.” Kata sica “kau yang mengatakannya sendiri. Aku tidak” lanjut sica
“naega onjae?” kata donghae “aaa… daesseo” jawab sica malas “arraseoyo..
mianhae-yo. Kau membaca email-nya tapi kau tak membalasnya jiyeon-ssi, wae?”
Tanya donghae “harus? Kau dan aku tak punya hubungan apapun, aku harus
membalasnya? Wae? Donghae-ssi, na andhae wae? Nan sooyeon-ssi anniya!” kata
sica yang tiba-tiba menjadi marah “jiyeon-ssi hwanaesseo? Wae hwanaesseo? Na
taemunae?” kata donghae “aish! Anniya! Daesseo! Jaebal! Jangan ganggu aku
lagi!” kata sica “ah… na taemunaeya… arraseo, mianhae” kata donghae dengan
santai “mwo? Mianhae? Mianhae-‘yo’ anniya? Donghae-ssi.. kau bicara banmal
denganku?” kata sica dengan emosinya yang masih belum reda “wae-yo?
Andawae-yo?” Tanya donghae “ah! Molla! Terserah kau saja” kata sica lalu
berjalan dengan berbalik arah kembali ke villa dan memutuskan untuk sarapan di
villa saja.
“kau
dari mana?” Tanya eunhyuk , sica hanya berjalan lurus kearah kulkas dan
mengambil selai roti “Jessica. Kau dari mana?” Tanya eunhyuk sambil duduk di
meja dekat sica “wae? Gumgumaesseo?” kata sica “wae ddo?” kata eunhyuk “kenapa akhir-akhir ini kita sering sekali seperti
ini humh?” kata eunhyuk sambil mencubit pipi sica pelan “hajima” kata sica
sambil mengoles selai pada rotinya “wae? Shiro? Eung?” kata eunhyuk yang
sekarang mencubit kedua pipi sica “hajimaranikka! Oppa mwoya!” sica kembali
dengan emosinya yang beberapa menit lalu baru saja akan menghilang, dan
langsung kembali ke kamar eunhyuk. “jung sooyeon, mwohae?” kata eunhyuk yang
melihat sica membereskan bajunya “itu bajuku mau kau kemanakan?” Tanya eunhyuk
“pergilah ke seoul duluan” kata sica “kau ini kenapa lagi? Eoh? Wae geurae?”
kata eunhyuk sambil kembali mengeluarkan bajunya “oppa, noneun.. amugotto,
molla. Aku capek kalau harus terus begini! Kenapa oppa tak bisa merasakan apa
yang aku rasakan selama ini hah?” kata sica yang tiba-tiba terduduk di kasur
“nan apa, oppa” kata sica sambil menundukan wajahnya “wae? Appo? Eoh? Maag-mu
kambuh?” Tanya eunhyuk “lupakan. Anggap aku tak pernah mengatakannya” kata sica
sambil keluar dari kamar eunhyuk.
“sooyeon-a…
yeon-a…” panggil eunhyuk “arraseo.. aku kembali ke seoul duluan. Eoh? Na ga”
kata eunhyuk “krystal taemunae? Geutchi?” tiba-tiba sica bicara dari dalam
kamar “krystal? krystal wae?” kata eunhyuk “oppa, ingin segera pergi dari sini
dan menemui krystal kan?” kata sica yang
sedikit terisak “anniya.. aku akan segera pergi karena kau yang menyuruh aku
pergi barusan” jawab eunhyuk, tiba-tiba pintu kamar sica terbuka lebar “ough! Kkabjjagia!”
kata eunhyuk “hya… kau marah karena krystal?” Tanya eunhyuk “anni” jawab sica
“geurom wae?” Tanya eunhyuk “…” sica hanya menundukan kepalanya “wae uro? Eoh?”
Tanya eunhyuk lagi sambil menghapus air mata sica “oppa, na andhae haelmari
isseosseo?” Tanya sica sambil mengusam pipinya yang sedikit basah “Mwol
haelmari isseo? omneunde” kata eunhyuk “jinjjaru? Oppa na andhae haelmari
isseosseo obseo??” kata sica “oh.. obseo” jawab eunhyuk tanpa ragu “kalau
begitu biar aku yang mengatakannya” kata sica lalu menarik nafas dalam dalam
“nan.. Oppaneun saranghanikka, nan harurado morojilsu obseo nae maeum aljanha
(karena aku mencintai oppa, aku tak akan bisa menjalani hariku sampai oppa tahu
apa yang hatiku rasakan)” kata sica sambil memunggungi eunhyuk yang menatapnya
tak percaya “ah.. michosseokuna~ arraseo
mianhae oppa. Anggap saja aku tak pernah mengatakan apapun. Anni, anggap saja
aku tak pernah mempunyai perasaan apapun” lanjut sica lalu menuruni tangga.
Eunhyuk
masih mematung di tempat dimana sica menyatakan perasaannya “oppa masih ingin
mendengar alasanku datang ke jeju? Kau masih penasaran?” kata sica saat di
teras villa “anniya. Bukan ini alasanku datang ke jeju, bukan untuk membuat
kita menjadi canggung, juga bukan untuk mengutarakan persaanku. Aku hanya ingin
hilang dari hirup pikuk kehidupanku yang membosankan dan membuatku frustasi,
tapi ternyata disini aku mendapatkan masalah yang lebih besar.. hehe” kata sica
mencoba mencairkan suasana “mianhae” kata eunhyuk “anniya… bukan itu yang mau
ku dengar dari mulut oppa. Ini perasaanku, biar aku yang merasakannya sendiri.
Aku tak mau memaksa siapapun, termasuk oppa” kata sica “itu juga perasaanku”
kata eunhyuk “perasaanku untuk menjadi pengecut dan pecundang yang selama ini
tak bisa membuatmu bahagia” lanjutnya “aku bahagia, sangat bahagia. selama ini
oppa memperlakukanku dengan baik, sebagai adik? Ya.. sebagai adik ku rasa
cukup” jawab sica “keurigu napeun nom!” kata sica “jangan sebut dirimu sendiri
pencundang dan pengecut, maeumae andeuro” kata sica “sica naddo…” kata eunhyuk
tiba-tiba “geumanhae… iggo jaelmisosseo anniya.” Sambung sica “kita pulang
nanti malam oppa. Bereskan barang-barangmu” lanjut sica.
***
Seoul
Sica pulang kerumahnya, eunhyuk pulang ke apartmentnya.
Mereka sama-sama memikirkan hal yang terjadi di jeju. Semua jadi terasa kalut,
hanya karena kesalahpahaman sica pada krystal. sica membuka email-nya, sudah
banyak email mengantri dari seorang lee donghae yang menunggu balasan darinya
“jiyeon-ssi… annyeong! Apa kabarmu hari ini? Baik kan? Kau masih marah padaku?”
kata donghae “nan gwenchanayo. Anniya, mianhaeyo kemarin aku sedang kesal dan
tak bermaksud untuk menyakitimu. Arraseo uri chingu kaja” balas sica “jinjjaya?
Woohoo gomawoyo jiyeon-ssi animyeon, sooyeon-ssi?” kata donghae “sooyeon mwo?
Nan jiyeon. Jung jiyeon, anni, kau bisa panggil aku sica” jawab sica “arrayo~
sica-ssi. Tidurlah, sudah malam. Jaljjayo~” kata lelaki yang bernama donghae
itu “ne..”
Keesokan harinya
“sica~ ada seseorang yang mencarimu!” panggil ibunya sica
“nugueyo?” kata sica dari dalam kamar “lihatlah.. kau pasti senang menemuinya”
kata ibunya lagi “uh? Nugunde?” gumam sica yang masih memakai baju handuk
karena baru selesai mandi “oh. oppa” kata sica “oh, wae geurae? Kenapa
pagi-pagi seperti ini datang menemuiku? Oppa sudah sarapan?” Tanya sica sambil
mengambilkan air putih dingin untuk eunhyuk “sudah. Tak apa, hanya ingin
melihatmu, pagi-pagi begini… sebenarnya ada sesuatu yang harus ku lakukan
untukmu” jawab eunhyuk serius “mwol? Jankaman, aku pakai baju dulu” kata sica
“oh” jawab eunhyuk.
Sementara sica berada di
kamarnya ayah ibu dan eunhyuk sedang membicarakan sesuatu di ruang keluarga.
“bagaimana? Kau mau?” Tanya ayah sica “mm.. abeoji, bukannya aku menolak,
tapi…” belum selesai eunhyuk bicara ibunya sudah menyela “wae? Kau tak bisa?
Hyuk-a.. hanya kau yang bisa kami percayai, eoh? Aku tak bisa mempercayakan dia
pada orang lain selain dirimu” kata ibunya sambil memegang tangan eunhyuk “aku
akan memikirkannya. Ini bukan hal kecil yang bisa ku pertimbangkan sendiri.”
Kata eunhyuk “oh? Ada apa? Kenapa appa eoma dan oppa bermuka serius? Kalian
sedang membicarakan apa?” kata sica yang baru saja keluar dari kamarnya “ah..
anniya. obseo” kata ibunya “oh eoma, wae?” kata sica “sudah sana cepat pergi,
bukankah kalian berdua akan pergi hari ini” kata ibunya “oh.. jalga~” kata
ayahnya sambil tertawa-tawa “mwoya appa” kata sica sambil mengambil tasnya
“naga-yo” kata sica “oh.. hyuk-a.. jaga sica
ya” kata ibunya “geuromyeon eomonie.” Jawab eunhyuk lalu berjalan menuju
mobilnya.
Suasana hening menyelimuti keadaan di mobil eunhyuk, tak
ada satupun dari mereka yang membuka mulut, sampai suara handphone eunhyuk
membuyarkan keheningannya “yeobseo.. oh, aku sedang di jalan. Kau tunggulah
sebentar lagi. Mmm..” kata eunhyuk, sica hanya diam “itu krystal” kata eunhyuk
tiba-tiba “aku tak bertanya” kata sica “tapi kau ingin tahu” jawab eunhyuk
“anni. ” jawab sica “sikapmu, seperti tak ada yang terjadi di jeju kemarin.
Kau… sangat dingin” kata eunhyuk tiba-tiba “sudah ku bilang, anggap saja aku
tak pernah berkata apapun pada oppa. Jadi lupakan saja” jawab sica “ah..” kata
eunhyuk “kita sampai. Ayo turun” lanjut eunhyuk lalu mematikan mesin mobilnya
“kenapa kita ke café ini?” Tanya sica “ikutlah. Nanti kau tahu” jawab eunhyuk
lalu turun dan membukakan pintu untuk sica. “eonni yeogiyo!” teriak seorang
yeoja, sica langsung menarik nafas panjang “ah.. ini rencana mereka. Mereka
akan melakukan apa di depanku? Ah! Sial!” gumam sica dalam hati “wae? Cepat
kesana” kata eunhyuk, sica langsung duduk di hadapan krystal “eonni jaljinaesseo?” kata krystal dengan wajah ceria “oh.
Jaljinaesseo. Wae? Kenapa eunhyuk oppa membawaku kesini? Ada sesuatu yang akan
kalin beritahukan kepada ku?” kata sica sedikit sinis “na ddo molla, eonni,
hyukie oppa menelponku kemarin malam dan menyuruhku datang kesini” jawab krys
“oh..” kata sica, eunhyuk datang dan langsung duduk di sebelah sica “oppa, kau
duduk di sebelah krystal saja” kata sica “ah wae?” Tanya eunhyuk “nan shiro”
jawab eunhyuk.
Pertemuan itu diawali dengan basa-basi yang menurut sica
itu terlalu membuang waktunya, ia hanya ingin tahu apa yang akan mereka
beritahukan pada dirinya. Tapi eunhyuk tak juga memulai pembicaraannya,
“bagaimana kalau kita langsung bicara pada pokok masalahnya” kata sica “oh! Aku
setuju” kata krystal “tapi dengar, aku tak mau ada satu dari kalian yang
tersakiti. Arraseo?” kata eunhyuk “kemarin kau marah padaku karena krystal?
benarkan?” Tanya eunhyuk pada sica “aku hanya ingin menjelaskan bahwa apapun
yang membuatmu marah pada krystal adalah salah besar. Aku tak pernah mempunyai
hubungan apapun dengannya, lagipula ia tak menyukaiku” kata eunhyuk “jeohahae”
kata krystal tiba-tiba “mwo?” Tanya eunhyuk “aku menyukai oppa, sejak lama.”
Katanya lagi. Sica hanya diam dan menarik dalam-dalam nafasnya “sica eonni,
no.. eunhyuk oppa jeohahae?” Tanya krystal gugup, sica masih tak bersuara
“krys… aku menyukainya” kata eunhyuk tiba-tiba “nugul? Na? animyeon sica
eonni?” Tanya krystal “jung sooyeon, aku menyukainya. Anni Jessica jung.. aku
menyukainya. Apapun sebutanya aku menyukainya” kata eunhyuk “ne? na anniya?”
Tanya krystal “oh, nol anniya” jawab eunhyuk “eonni, kau dengar? Eunhyuk oppa,
tak menyukaiku. Dia hanya menyukaimu. Kenapa kau harus marah padaku? Memangnya
kami berbuat apa?” Tanya krystal “sudahlah. Tak ada yang perlu di bicarakan
lagi. Aku tak punya maksud untuk menyakitimu krys, mian” kata sica, sica berdiri
dari tempat duduknya “seberapa besarpun aku menyukai hyukie oppa, dia mungkin
tak akan menyukaimu eonni, aku hanya akan memberikan hyukie oppa pada eonni,
tak akan ku berikan pada yang lain. Aku juga akan segera pergi dari sini,
karena aku harus sekolah di London lagi. Pertemuan kemarin hanya untuk
mengucapkan selamat tinggal. Dan kami tak akan bertemu lagi dalam jangka waktu
dekat” kata krystal “jinjja? Kau akan merelakan aku dan sica bersama?” Tanya
eunhyuk “oh.. hanya dengan sica eonni, dengan yang lain aku tak akan berikan.
Karena itu, jangan begini eonni… ” kata sica “sica-ya… kau dengar?” Tanya
eunhyuk “aku tak pernah marah pada oppa atau siapapun. Dan aku tak punya hak
untuk marah pada oppa. Naega mwoya?” kata sica yang masih memunggungi eunhyuk
dan krys “nol mwoya? No nae yakonnyeo (kau siapa? Kau adalah tunanganku)” kata
eunhyuk “mwo? Yakonnyeo? Naega onjae?!” jawab
sica “abeoji keurigu eommoni, sudah membicarakannya dengan ku. Mereka
juga hanya akan memberikan putri kesayangannya pada ku. Aku bisa apa? Aku tak bisa
menolaknya kkk~” kata eunhyuk sambil tertawa kecil “jinjjaru? Jinjja?! Oppa!
Malhae?!” kata sica yang tiba-tiba bersemangat “wae? Shiro tto?” Tanya eunhyuk
khawatir “anni! Jeoha! Neomu jeoha!” kata sica yang langsung memeluk eunhyuk
yang ada di hadapannya “oh chukhahaeyo~ ah mian aku masih tak bisa merestui
kalian dengan senyuman” kata krystal “mianhae krys..” kata sica lalu berbalik
memeluk krystal “gomawo~ saranghae” lanjut sica “oh~ cheonma… na ddo eon,
saranghae kkk~” jawab krystal “na anniya? Kenapa hanya aku yang tak kau ucapkan
‘saranghae’ ? oh jigyeowo!” kata eunhyuk “shiro.. aku tak mau mengatakan itu
pada oppa” jawab sica “wleee” kata sica menjulurkan lidahnya.
***
“donghae-ssi
annyeong! Kau tahu? Karena sekarang kita adalah teman, aku akan bercerita
tentang hariku, hari ini. Aku bisa melakukannya kan? Donghae-ssi.. hari ini
eunhyuk oppa melamarku! Ya tuhan! Kau bisa bayangkan betapa bahagianya aku saat
ini. Dan kau? Ku harap kau juga bahagia seperti aku. Kkk~” tulis sica pada
layar laptopnya “jinjja? Woah.. chukhae! Geuromyeon aku juga pasti akan bahagia
sepertimu, saat aku menemukan sooyeon J
sekali lagi selamat!” jawab donghae “gomawoyo~ senang sekali bisa berbagi
berita baik dengan teman sepertimu. Hehehe~ nanti lain kali akan ku kenalkan
dengan hyuk oppa. Hari ini sudah dulu ya… annyeong” balas sica “oh~ arraseo”
kata donghae.
Hari
pertunangan sica dan eunhyuk sudah di tetapkan, sica dan eunhyuk sedang
sibuk-sibuknya mempersiapkan acara pertunangan mereka. “oppa, aku suka gaun
yang ini. Eontte?” Tanya sica “jangan! Itu terlalu terbuka! Tak boleh ada yang
melihat mu terlalu sexy kecuali aku” kata eunhyuk “ish! Lalu yang mana?!” kata
sica sambil kembali mengganti gaunya “yang warna biru itu aku suka!” kata
eunhyuk “tapi itu modelnya sudah ketinggalan jaman! Aku suka yang warna pink.
Eoh? Yang itu boleh kan?” kata sica “arraseo~ pakai yang itu saja” kata eunhyuk
sambil mengacungkan kedua jempol tangannya . “jangan lupa hanbok-nya sica~”
kata eunhyuk “oh~ aku tak lupa. Oppa tolong ambilkan handphone-ku di tas dong”
kata sica, eunhyuk membuka tas sica “ada pesan” kata eunhyuk “jangan di baca!”
teriak sica dari dalam ruang fitting baju “wae? Namja?” Tanya eunhyuk “anni..
molla~ aku belum lihat, pokonya jangan di buka” kata sica “donghae-ssi. Nugu?”
Tanya eunhyuk “oppa! Hajima~” kata sica langsung berlari keluar dari dalam
ruang fitting baju dengan hanya memakai hanbok yang belum selesai “hya.. wae?
Namchin?” kata eunhyuk sedikit sinis “geurom anniya! Geunyang chingu” jawab
sica “lalu kenapa aku tak boleh membacanya!” kata eunhyuk “nanti akan ku
kenalkan, mm? oppa sabar dulu saja~” kata sica “arraseo~ nae jakonnyeo” kata
eunhyuk sambil mencubit kecil pipi sica “aish! Menjijikan -_-” kata sica sambil
berjalan ke ruang fitting lagi dan mengganti bajunya.
“aku
capek, oppa saja yang pilih cincin dan gedungnya okay? Jaebal~” kata sica “aaah
shiro. Kalau begitu kita selesaikan hari ini. Semuanya.” Kata eunhyuk “ah naddo
shiro! Itu melelahkan” kata sica “kau harus mau~ bagaimana kita akan
bertunangan kalau kau seperti ini? pabbo” kata eunhyuk “mwo!? Pabbo?” teriak
sica lalu mengejar eunhyuk yang berlari memasuki mobilnya. Sica dan eunhyuk
menyelesaikan semuanya pada hari yang sama, dan itu benar-benar melelahkan.
Sangat. “3 hari sebelum pertunangan kita tak boleh bertemu, tapi kau akan
menelponku kan sica?” kata eunhyuk sambil menatap jalanan yang sedikit lenggang
karena sudah hamper tengah malam “sica?” panggil eunhyuk sambil melihat ke
sampingnya “kenapa yeoja selalu tidur disaat-saat seperti ini sih -__- ah
membosankan” gumamnya. Tiba-tiba handphone sica berbunyi, pertanda ada email
yang masuk “sica-ssi annyeong ^^ bagaimana harimu? Kenapa tak bercerita padaku?
” kata donghae pada emailnya “eish -_- sudah hampir menjadi tunangan orang,
tapi masih saja seperti ini” gumam eunhyuk “sica-ya~ irrona, ada email dari
donghae” panggil eunhyuk “oh oppa saja yang balas. Bilang aku sudah tidur,mm?”
kata sica lalu kembali tidur “aigoo, kau ini” kata eunhyuk lalu mempercepat
laju mobilnya.
“oddiga?”
Tanya sica yang masih setengah sadar “inii di apartmentku, ayo turun” kata
eunhyuk “ah shiro~ chuwo” jawab sica sambil memiringkan badannya memunggungi
pintu mobil “kalau begitu biar tak dingin ku gendong saja. Mm? arraseo~” kata
eunhyuk sambil menggendong sica dari dalam mobil “ah oppa! Lepaskan~” kata sica
tapi eunhyuk bertingkah tak mendengarnya. “aku akan tidur di sofa tidurlah
didalam” kata eunhyuk “wae? Oppa tak mau dekat-dekat dengan ku?” Tanya sica
“jangan berfikir yang aneh-aneh. Masuk dan tidurlah ” kata eunhyuk “wae? An
ga?” kata eunhyuk “oh! An ga!” kata sica sambil menunjukan pouting-nya ‘cup’
eunhyuk menempelkan bibirnya dengan bibir sica dengan sekilas “sekarang masuk
dan tidurlah” kata eunhyuk yang sedikit
gugup “a.. mm… arraseo” jawab sica yang wajahnya sudah memerah karena malu.
“
donghae-ssi annyeong! Hari ini hari pertunanganku ^^ kkk~
senang sekali rasanya… kau harus datang yah *^^* itabwayo” sica mengirim foto
dan email-nya kepada donghae “yeppeo-yo! Neomu yeppeo ^^ ne itabwayo” balas
donghae. Acara itu dimulai, semua tamu undangan duduk dengan rapi di meja
masing-masing, semua teman-teman sica dan eunhyuk datang dan memberikan banyak
selamat, tapi namja itu belum ada di pandangan sica, sica belum melihat nya,
bahkan sehelai rambutnya. Sica yang sedang menukar cincinnya dengan eunhyuk
merasa lebih penasaran pada namja yang belum ia lihat sedari tadi “sica, lihat
ke arah tunanganmu” kata ibunya “oh ne” kata sica yang langsung beralih pada
tangan eunhyuk dan berhasil memasukan cincinnya, tepuk tangan pun menggema di
ruangan itu, teman-teman mereka memberikan senyuman termanisnya, tapi sica
masih saja mencari keberadaan namja yang berjanji akan datang itu . “kau
mencari siapa sica-ya?” Tanya temannya yuri “anni, bukan siapa-siapa hehe” kata
sica dengan muka yang masih mencari-cari “donghae oppa?” kata yoona “mwo?
Donghae oppa? Kau mengenal donghae-ssi?” Tanya sica “oh.. dia sunbae ku di
kampus, eonni kenal dia?” Tanya yoona “donghae-ssi yeogiyo!” panggil sica,
donghae menghampiri sica yang melambaikan tangannya “daari mana saja?! Bukankah
sudah ku bilang acaranya mulai jam 11 -_- donghae-ssi kau sangat terlambat”
kata sica “mianhae-yo sica-ssi ^^ mobilku mogok tadi di jalan. Oh yoona-ya? Kau
ada disini juga?”kata donghae yang tiba-tiba melihat yoona “ne… annyeonghaseyo”
kata yoona sambil membungkuk sedikit “donghae-ssi, ayo ikut aku akan ku
kenalkan dengan eunhyuk oppa” kata sica sambil menarik tangan donghae “oppa!
Hyukie oppa” panggil sica “illuwayo!” kata sica, eunhyuk datang menghampirinya
“wae? Nugu?” Tanya eunhyuk “ah iggo, donghae-ssi, donghae-ssi ini eunhyuk oppa,
tunangan-ku” kata sica, eunhyuk dan donghae saling menjabat tangan “jadi kau
yang membuat tunanganku gelisah dari tadi. bangapseumnida” kata eunhyuk “ah..
gelisah? Jinjja-yo? Ne naddo bangapseumnida” jawab donghae sambil tersenyum.
Sica
mengenalkan donghae pada teman-temannya dan teman-teman eunhyuk serta pada
orang tuanya “eomma! Iggo…” belum selesai sica bicara ibunya sudah menyela
“iggo… donghae geutchi?” kata ibunya “oh? Eomma tto arra?” kata sica
“donghae-ssi, urri eomma arrayo?” Tanya sica pada donghae “mm… annyeonghaseo
eommonie” sapa donghae pada ibu sica. “kau dari mana saja baru muncul kembali
setelah 9 tahun menghilang? Kau bahkan tak member tahu kami, kalau ayahmu sudah
meninggal?” kata ibu sica “eomma, wae donghae-ssi arrayo?”Tanya sica
“sesunghaeyo eommonie, aku tak bermaksud tak sopan. Aku hanya bingung harus
melakukan apa saat itu” kata donghae tanpa memperdulikan sica yang menatap
mereka berdua bicara “wae geurae sica-ya?” Tanya eunhyuk yang datang
menghampiri mereka “naddo molla, oppa illuwa ikut aku sebentar” kata sica
sambil menarik eunhyuk ke tempat yang sedikit lebih jauh dari tempat ibunya dan
donghae “wae?” Tanya eunhyuk “um.. sebelum aku pergi ke London, apa oppa tahu
kalau aku punya seorang teman lelaki?” Tanya sica “anni, wae?” jawab eunhyuk
“tapi kenapa kurasa, semua orang yang ada disini mengenal donghae-ssi, kecuali
aku dan oppa. Bahkan eomma mengenalnya dan menanyakan kemana ia pergi setelah 9
tahun menghilang” kata sica “ini hari yang penting sica, jangan buat dirimu
bingung, eoh?” kata eunhyuk “arraseo. Kaja kita sambut tamu yang lain oppa”
kata sica dengan setengah hati.
Sedangkan
donghae dan ibu sica masih meneruskan obrolannya, yang membuat donghae lebih
bingung lagi “eommonie, keu Agassi Ireumi jiyeon-ieyo?” Tanya donghae “hya..
wae geurae? Iggo sooyeoniya. Kau lupa padanya? Uh neomu-e” jawab ibu sica
“jeongmalyo? Sooyeon? Jung sooyeon?” Tanya donghae dengan semangat “jinjja.
Wae? Bukan kah kalian adalah teman baik dulu? Dia bahkan tak mengenalimu?”
Tanya ibu sica “annieyo, dia bahkan tak ingat namaku” jawab donghae “ah! Aku
lupa memberitahumu, setelah kami ke London, kami mengalami kecelakaan
mobil,soojung menghilang dan belum ditemukan sampai sekarang, anjing peliharaan
sooyeon mati. Dan ia sendiri mengalami lupa ingatan yang sudah akut, kalau kau
tak terus mengingatkannya, ia tak akan ingat.” Jelas ibu sica “geurekuna, tapi,
kenapa namanya berubah menjadi Jessica? Ia juga lupa akan namanya?” Tanya
donghae “geurom anniya! Di London, namanya berubah menjadi nama barat. Karena
orang disana kesulitan menyebut sooyeon, jadi namanya diganti menjadi jessica”
jelas ibu sica “soojung? Sooyeon dongsaeng-i?” kata donghae “benar, kami masih
belum bisa menyerah kepada takdir yang memisahkan kami. Soojung. Pasti akan
ditemukan, entahlah mungkin ada orang baik yang akan mengurusnya disana,” kata
ibunya “eommonie! Himnaeyo!” kata donghae sambil memeluk ibu sica “oh.. gomawo,
bergabunglah dengan yang lain, aku akan menyambut tamu yang lain” kata ibu sica
“ne..” jawab donghae.
“ouh!
Neomu hindeuro” kata sica sambil duduk dan meminum wine-nya “hajima!” kata
eunhyuk “wae? Aku haus sekali oppa” kata sica “kau minum air putih saja. Kau tak
bisa minum wine ingat?” kata eunhyuk “aish! Aku lupa. gomawo” kata sica lalu
mengecup pipi eunhyuk dan pergi mengambil air putih “naddo gomawo~” kata
eunhyuk “ gomawo wae?” Tanya sica “kalau kau melakukan itu pada pipiku yang
satu lagi akan ku beritahu aku berterimakasih atas apa hehee” kata eunhyuk
“huu~ shiro” jawab sica sambil tersenyum. “sooyeon-a” panggil seseorang “wae?”
kata sica sambil mengambil air putih “kau.. benar-benar jung sooyeon?”Tanya
donghae “oh? Donghae-ssi?” kata sica yang kaget melihat donghae yang tiba-tiba
ada di belakangnya “no.. sooyeon matchi?” katanya “a..a.nniya” kata sica gugup
“wae gotjimal? No gieok annha?” kata donghae “ne? oh gieok annha, wae?” kata
sica yang berusaha menenangkan dirinya “na lee donghae-ya” kata donghae “oh..
arrayo, donghae-ssi” jawab sica “anni.. no molla. Kau bahkan tak mengenaliku”
kata donghae “eyy… wae geurae? Oh arraseo.. mianhae namaku memang sooyeon. Aku
kira kau orang jahat yang mau berbuat jahat pada sooyeon yang kau cari itu,
jadi aku menyamar saja” jawab sica enteng “kau tak tahu kan? Seberapa sulitnya
aku menemukanmu? Kau ini kenapa? Kenapa tak mau memberitahu ku?” Tanya donghae
“apa maksudmu? Aku tak mengerti” jawab sica “kau benar-benar tak mengenalku?
Jinjja?” Tanya donghae sekali lagi “aku kenal, kau donghae-ssi. Wae?” kata sica
“nan.. no namjachinguiya” kata donghae, dan sica hanya bisa terdiam.
TBC