Translate

Translate

Jumat, 30 Agustus 2013

My Lovely J





My Lovely J
Cast : 1. Jessica Jung
                 2. Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
                3. Lee Dong hae a.k.a Donghae
Genre : Drama


seandainya nanti salah satu dari kita menghilang, pergi… entah kemana. Ku harap aku selalu dapat menemukanmu, atau kau yang akan menemukanku duluan? Baiklah anggap saja kita sedang main petak umpat? jadi..kau jangan pernah menghilang .karena, Tak ada yang dapat ku lakukan tanpamu.
           
            Lee donghae menekan kuat-kuat buku harian yang ia pegang ke dadanya, ia berharap ia yang akan menemukan yeojanya, walaupun ia harus menunggu lebih lama lagi untuk bertemu Sica, walaupun pertemuan mereka adalah 9 tahun yang lalu, ia tak ingin kehilangan Sica, tak pernah ingin.

                                                                        ***
9 tahun kemudian
            Jessica Jung memelototi buku tebal dihadapannya “kenapa dulu aku memilih jurusan kesenian kalau aku tak bisa seni sama sekali? Oh ya tuhan ʅ(ʘᴧʘ)ʃ” keluh Sica, tiba-tiba ada sebuah gulungan kertas yang mengenai kepala Sica “hya! Jangan buang sampah sembarangan! Aku ini bukan tempat sampah!” kata Sica pada orang yang membuang gulungan sampah padanya “lalu kau mau aku meminta maaf padamu? Jessica Jung?” jawab namja yang melempar kertas padanya itu “geuromyeon! Kau harus meminta maaf padaku!” kata Sica ketus “woah… kau sangat sangat sangat sangat berani ya?” kata namja itu lalu tertawa “hem.. Kenapa aku harus takut kepadamu?” kata Sica lalu tersenyum sinis “yasudah kalau memang tak mau meminta maaf tak apa, kau pikir aku perduli? Jangan harap aku perduli pada mu” kata Sica lalu berjalan pergi ke perpustakaan “hya.. Jessica Jung.. gidaryo!”  teriak namja tadi “mwoya ddo?” Tanya Sica “mianhae? Aku hanya bercanda… Sica-ya??” kata namja tadi “sunbae.. bukankah tak mau meminta maaf? Taeseo, ku bilang aku tak perduli, kau dengar?” kata Sica “Sica-ya… minhae? Oh? Oh?” pinta sunbaenya yang bernama lee hyuk jae itu “eunhyuk sunbae… jangan ikuti aku..” kata Sica sambil mendorong sunbaenya itu “tapi kau memaafkanku?” Tanya eunhyuk “ne..” jawab Sica seadanya “jinjae? Simsimae?” kata eunhyuk meyakinkan “oh.. simsimae, nanti saat kelasku berakhir, tunggu aku di mobilmu” kata Sica “ne sajangnim!” jawab eunhyuk.

                                                                        ***

            Lee hyuk jae adalah namja kebanggaan kampus karena prestasinya yang segudang, mulai dari olahraga sampai seni ia mengerti, ia bahkan menjadi lulusan terbaik dari sekolah sebelumnya. Eunhyuk, adalah nama panggilan yang di buat Sica untuknya. Jessica Jung adalah hoobae yang dikenalnya sejak smp, mereka pindah dari korea ke London saat eunhyuk di bangku sma kelas 1dan Sica kelas 2, mereka saling mengenal saat di London karena kebetulan sekolah mereka sama dan kembali ke korea bersama saat Sica lulus SMA.
            “sunbae!” teriak Sica “kuliah sudah berakhir tapi kau masih memanggilku sunbae?” Tanya eunhyuk “lalu aku harus memanggil apa? Eomma? Ah.. betul haelboji?” kata Sica “kau ini.. cepat masuk” kata eunhyuk sambil mengacak rambut Sica “kenapa sih senang sekali mengacak rambutku?!” kata Sica lalu masuk ke mobil. “kita akan kemana?” Tanya Sica “kau akan menemaniku, membeli peralatan rumah” kata eunhyuk “mwo? Untuk apa?” Tanya Sica sambil memperhatikan sunbaenya itu “jangan perhatikan aku seperti itu, Jessica Jung. Kau akan membuat wajahku bolong karena matamu yang besar itu” kata eunhyuk “aku bertanya dan tugasmu hanya menjawab. Jadi ayo jawab memangnya untuk apa?” Tanya Sica “untuk apartment-ku yang baru.. aku tak mungkin terus tinggal di rumah orang tuaku” kata eunhyuk menjelaskan “kau sudah membeli apartment-nya?” Sica terus bertanya sambil menatap wajah eunhyuk “belum” jawabnya singkat “kapan oppa akan membelinya? Mau ku temani?” Tanya Sica sambil tersenyum “itu memang sudah jadi tujuanku. Jessica Jung yang cerewet!” kata eunhyuk sambil mencubit kecil pipi yeoja yang disukainya itu “oppa! Kalau kau terus mencubit pipiku, nanti mereka akan membengkak!” kata Sica sambil mengelus pipinya.

                                                                        ***

            Mereka membeli peralatan untuk apartment baru eunhyuk “oppa, yang ini bagaimana? Kyeopta! Kita beli yang ini ya” kata Sica “terserah kau saja” kata eunhyuk, mereka membeli barang barang itu dengan senangnya.
“silahkan dilihat lihat kami sedang diskon 50% bagaimana? Ayo untuk pengantin baru akan ku beri bonus frying pan yang bagus ini” kata seorang ahjumma yang ada di samping Sica “pengantin baru?” kata Sica dan eunhyuk bersamaan “geuromyeon… kalian serasi sekali, sudah jangan malu malu” jawab ahjumma itu “ah baiklah.. aku beli 2” kata eunhyuk sambil mengambil barangnya lalu tertawa lebar melihat wajah Sica yang masih terkejut “oppa..” panggil Sica “mm?” jawab eunhyuk “aku masih terkejut… sungguh!” kata Sica “wae?” Tanya eunhyuk sambil mendorong trolly belanjaannya “masa ahjumma tadi bilang kita pengantin baru? Memangnya aku terlihat sudah tua ya? Ommo!” kata Sica “ya.. wajahmu seperti sudah berumur 35 tahun” kata eunhyuk lalu berlari sambil menyeret trollynya
            “Sica-ya… kau mau apel atau jeruk?” Tanya eunhyuk “sagwa!” jawab Sica semangat “arraseo, ahjumma, tolong apelnya 2 kg ya” kata eunhyuk lalu mengabil apelnya.
 “oppa, aku ngantuk kita pulang ya?” kata Sica “sebentar, oppa harus beli laptop, dan peralatan lainnya” jawab eunhyuk “kita beli baju baru untukmu? Eontte?” lanjut eunhyuk “oh! Oh! Arraseo!” jawab Sica , eunhyuk hanya mengacak poni Sica lalu pergi .

                                                                        ***

2 jam kemudian

            Eunhyuk dan Sica sudah berada di apartment eunhyuk yang baru, dan sedang membereskan perabotan yang mereka beli tadi siang “yang ini disini saja, yang itu disitu.. anni anni! Bukan yang itu!” Sica yang cerewet terus menerus menyuruh eunhyuk untuk menempatkan barang-barang “ini sebenarnya apartmentku atau apartment mu sih? Kenapa jadi aku yang di suruh-suruh~” kata eunhyuk “jangan mengeluh terus oppa!!” teriak Sica. Mereka kembali merapikan apartment eunhyuk yang baru, dan hanya beberapa jam apartment itu menjadi bersih dan rapi.
                                                                        ***

            Jessica tertidur di sofa didekat kamar eunhyuk “Agassi~ irrona… ” panggil eunhyuk “sica-ya.. irronaa~ oppa mau tidur sekarang, kau masih mau tidur disini? Ayo ku antar pulang.. nanti eomoni mencarimu~ Jessica Jung” kata eunhyuk sambil menepuk-nepuk pelan lengan sica “sica-ya~ jaebal… aku benar-benar ngantuk, ayo bangun sebelum aku benar-benar tertidur dan tak bisa mengantarmu pulang” kata eunhyuk “aaaah! Oppa! Aku juga ngantuk! Aku mau tidur disini saja! Aku pakai kamar oppa~” kata sica sambil berjalan ke kamar eunhyuk “sica-ya~ oppa tidur dimana kalau begitu?” Tanya eunhyuk yang sudah sangat mengantuk “terserah oppa saja~” jawab sica sambil menarik selimutnya.

Keesokannya
            “hoaaaaaam” uap sica saat ia terbangun “sica-ya~ ini masih pagi, jangan berisik” kata eunhyuk “oppa?” panggil sica dengan mata yang masih setengah tertutup “mmm..” jawab eunhyuk sambil tertidur “oddi?” Tanya sica “disampingmu”  jawab eunhyuk “oddi?”Tanya sica sambil melihat kesamping “oppa? OPPA? OP…PA!” teriak sica begitu sadar eunhyuk ada di sampingnya semalaman “mwoya ddo? Kenapa pagi ini kau ribut sekali sih?! Aaaah aku masih mengantuk! Uh cuwo~” jawab eunhyuk sambil membenarkan posisi tidurnya “irrona!! Irronaragu!”suruh sica sambil menggoyang goyangkan tubuh eunhyuk dengan kakinya “HYA!!!!! Aku masih mengantuk~” kata eunhyuk sambil menutup kepalanya dengan selimut “kanapa oppa ada disini!? Kenapa tidak tidur di sofa?!” Tanya sica “ini kamar-ku, ini apartment-ku~ terserah aku dong, kalau kau masih ngantuk tidur lagi saja, kalau tidak cepat buatkan sarapan untuk ku. Itu akan terasa lebih baik sica-ya” kata eunhyuk sambil menutup matanya kembali “oppa… tapi kau tak melakukan sesuatu padaku kan?!” Tanya sica keras “aku melakukannya” jawab eunhyuk “mwo?! Hya!!!!!!! Aku serius lee hyuk jae!!” bentak sica “aku menyelimutimu, aku memberikan bantalku untuk mu, aku meminjamkan kamar dan apartmentku padamu, dan sekarang yang terakhir aku membiarkan diriku di teriaki oleh mu~ apakah itu bukan suatu hal yang ku lakukan untukmu?” jawab eunhyuk “jinjja?! Kau tidak melakukan hal lain padaku?! Kau berkata jujur?!” Tanya sica “memangnya apa yang bisa kita lakukan kalau kita berdua tidur di kasur yang sama?” Tanya eunhyuk yang sekarang sudah setengah bangun “ya… mungkin kita.. anu… bukan, aduh! Sudahlah lupakan! Yang penting aku masih baik-baik saja” kata sica dengan tangan yang di tilap di depan dadanya “memangnya kau ingin kita melakukan apa eoh? Kau ingin kita melakukan ini?” kata eunhyuk sambil menyelimuti kepala sica dan mendorongnya ke tempat tidur “oppa!! Hya!!”  teriak sica “tak ada yang bisa ku lakukan dengan bentuk tubuhmu yang seperti ini jung sooyeon!” kata eunhyuk sambil menarik selimutnya kembali “aku jadi tak ingin idur lagi! Hoal! Sekarang aku mau mandi, kau masakan sarapan untuk oppa ya” kata eunhyuk sambil mengacak rambut sica “oh shiro!” jawab sica sambil bangun dari tempat tidur dan berjalan kearah kamar mandi “aku duluan yang mandi! Sica-ya!” kata eunhyuk sambil menahan pintu kamar mandi secapat mungkin “ih! Lady’s first! Oppa harusnya tahu pribahasa yang itu kan! Jadi aku mandi duluan.. annyeong~” jawab sica sambil menutup pintunya rapat rapat.
            Eunhyuk sudah duduk di meja makan.ia makan sandwich sambil membaca Koran “oppa, naddo” kata sica sambil menunjuk mulutnya dengan telunjuk “mwol?” Tanya eunhyuk yang masih sibuk dengan bacaanya “iggo~ sandwich, naddo.. aaaa~” kata sica sambil membuka mulutnya, eunhyuk menyuapi sandwich di tangannya ke mulut sica “gemeweo~” kata sica yang mulutnya masih penuh dengan sandwich “oh sica-ya! Di kulkas ada jus jeruk tolong ambilkan” kata eunhyuk “iggo. Oppa..  hari ini aku libur kuliah saja. Aku mau pergi ke jeju ” kata sica sambil memberikan jus jeruknya “mwo? Jeju? Untuk apa kau kesana?” Tanya eunhyuk yang langsung mengalihkan pandangan dari Koran ke wajah sica yang tersenyum lebar “anni.. ada sesuatu  yang mau aku cari disana” jawab sica “pulang dulu sebelum pergi. Jangan lupa barang-barangmu” kata eunhyuk sambil berdiri dan berjalan ke garasi “aku pergi dulu” lanjutnya “keunde oppa!” teriak sica tiba-tiba “eng? Wae?”  Tanya eunhyuk “oppa tak akan mengantarku?” kata sica sambil menggoyang-goyangkan badanya membuat aegyo “arraseo.. aku hanya pergi sebentar, nanti ku antar. Na ga” kata eunhyuk sambil mengayunkan tangannya “oh.. itabwayo oppa~” jawab sica sambil membalas mengayunkan tangannya.

                                                                        ***

            “appa~ hanya 3 hari aku janji! Aku tak akan melakukan hal yang aneh aneh disana! Aku janji!” bujuk sicaa pada ayahnya “andwae. Kau tetap tak boleh pergi. Lagi pula, jangan buang buang waktu mu hanya untuk hal-hal yang tak penting sica-ya! Selesaikan kuliahmu!” kata ayahnya “eoma~ eoh? Bolehkan? Jaebal~” bujukan Jessica berpindah ke ibunya “dengar apa yang dikatakan appa-mu sica-ya~ andwae” jawab ibunya “oh! Jinjja! Aku bukan anak kecil lagi!” rengek sica “kecuali” kata ayahnya “kecuali apa?” Tanya sica semangat “kau pergi dengan hyukjae” lanjut ayahnya “mwo? Eunhyuk oppa? Ah wae?! Dia sedang sibuk, dan tak mungkin menemaniku” jawab sica “nanti biar eoma-mu yang meminta hyukjae untuk menemanimu” kata ayahnya “arraseo-yo~” jawab sica sambil memeluk lengan ayahnya.

                                                                        ***

            Sica membawa barang-barangnya ke apartment eunhyuk karena ia sudah bertekad untuk memberitahu eunhyuk agar menemaninya ke jeju. “oppa~ na wasseoyo!” kata sica sambil membuka pintu apartment “nuguseyo?” Tanya seorang yeoja “dangsineun nuguseyo?” sica berbalik Tanya “eunhyuk oppa oddigaseyo?” Tanya sica lagi “jogiyo. Kau belum menjawab pertanyaanku, kau ini siapa?” Tanya yeoja itu lagi “anniya.. kau tak perlu tahu, sekarang dimana eunhyuk oppa?” kata sica “dia sedang mandi” jawab yeoja itu dingin. Lantas sica segera menuju dapur dan menyiapkan segelas jus jeruk kesukaan eunhyuk dan tak lupa kimbap yang ia bawa.
            “siapa yang menyiapkan ini krys?” Tanya eunhyuk pada krystal “tadi ada yeoja datang kesini, menyiapkan itu semua, lalu menaruh koper di kamar oppa dan katanya ia mau ke supermarket sebentar. Keunde keu yeoja nuguya?” Tanya krystal “nae yeojaya” jawab eunhyuk “kenapa oppa tak bilang kalau oppa sudah punya yeoja chingu? Woah napeun nom” kata krystal “wae? Shiro? Kkk~” kata eunhyuk sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah . “oppa~” panggil sica “oh, sica-ya~ wasseo? Wae? Musun ilisseo?” Tanya eunhyuk sambil mengambil jus jeruknya “kita akan pergi ke jeju nanti malam!” kata sica dengan senangnya “mwo? Uri? Oneul?!” kata eunhyuk yang sedikit shock “wae? An ga?” Tanya sica “anni, sica-ya… setidaknya oppa harus bersiap-siap dulu”jawab eunhyuk “lee hyukjae-ssi~ semuanya sudah ku siapkan di kamarmu” jawab sica dengan wajah yang sumringah “tak ada alasan untuk oppa supaya tak menemaniku kan? Oh jaebal~ eoh?” paksa sica “mm… arraseo.. ah! Kau belum ku kenalkan pada hoobae-ku ya? Dia hoobae-ku saat di london, dia juga seharusnya lebih muda darimu” kata eunhyuk “nugu?” Tanya sica “krys~ illuwa” panggil eunhyuk “ini Jessica, dan sica ini krystal” kata eunhyuk “oh, bangapseubnida” kata sica sambil membungkuk sedikit “ne” jawab krystal singkat .
            “eonni, eunhyuk oppa yeochin, maja?” Tanya krystal “anniya, keurogo obseo..” jawab sica sambil tertawa kecil “keundae, eunhyuk oppa bilang begitu tadi” kata krystal “mwol? ‘nae yeoja’? eoh? Ah keu namja, dia berkata seperti itu karena kita sudah saling mengenal semenjak kami smp. Bukankah kita ber3 sekolah di sma yang sama ya? Kau adik kelas kami kan?” kata sica “oh.. geureseo kuna. Ne ” jawab krystal. Eunhyuk sudah bersiap-siap dan koper mereka sudah di masukan ke garasi, “kita antar krystal pulang dulu baru kita ke bandara, ya” kata eunhyuk sambil menyalakan mobilnya “anniya oppa, sampai stasiun gangnam sudah cukup. Nanti kalian terlambat” jawab krystal “oh arraseo” kata eunhyuk dan langsung melajukan mobilnya.

                                                                        ***

“nappeun nom, wae nae maeumeul molla.. nappeun nom~”  senandung sica di atas pesawat “nol saranghae~” lanjut sica sambil menengok kearah eunhyuk yang tiba-tiba juga menengok ke arahnya “nugu nappeun nom?” Tanya eunhyuk “oh! Oppa!” sica reflex “eoh? Wae na nappeun nom?” Tanya eunhyuk sambil menatap yeoja di sampingnya dengan penasaran “wae nae maeumeul molla~ NAPPEUN NOM” sica mulai bersenandung lagi “ah daeseo, aku ngantuk. Nanti kalau sudah sampai bangunkan aku sica” kata eunhyuk sambil memejamkan matanya “hah.. kerjaan oppa hanya tidur~ ” jawab sica.

2 jam perjalanan seoul-jeju pun selesai dengan eunhyuk yang tidur dan  sica yang bernyanyi-nyanyi riang.
            “woaah daebak! Neomu yeppeo geutchi oppa?” kata sica sambil mengamati pemandangan laut di malam hari “oh, yeppeo. Keundae sica-ya cuwo~ ayo kita cari penginapan cepat” kata eunhyuk yang langsung naik ke mobil sewaan mereka selama di jeju. Mereka berdua menyewa sebuah villa minimalis di dekat pantai, karena sica tak suka suasana hotel yang tak bisa membuatnya nyaman seperti di rumah “eotte? Maeume deuro?” Tanya eunhyuk “jeoha, nyaman aku suka. Disini kamarnya ada 2 kan oppa?” kata sica sambil berkeliling villa “geuromyeon.. kamarnya ada di lantai 2, kaja” ajak eunhyuk sambil menggusur koper mereka berdua “oppa, gomawo sudah mau menemaniku datang ke sini” kata sica sebelum masuk ke kamarnya “tapi masih ada sesuatu yang membuatku penasaran. Kenapa kau tiba-tiba ingin datang ke jeju?” Tanya eunhyuk “pertanyaan itu bisa kau jawab besok pagi. Good night sica-ya” lanjutnya “jaljjayo oppa” kata sica dan masuk kedalam kamarnya.

Didalam kamar sica sedang meng-check email-nya siapa tahu namja itu mengirim email lagi padanya. Namja itu? Siapa? Sica tak tahu siapa dia, tapi rasanya wajahnya familiar, rasanya ia sering sekali melihat wajah itu, tapi dimana? Ia tak ingat. Namja itu sedang ada di jeju sekarang, maka dari itu sica datang ke jeju untuk melihat bagaimana penampilan namja itu. Dan benar saja namja itu mengirim email lagi yang membuat sica sangat serius membacanya “aku sedang mencari yeojachingu-ku di sini. Mungkin ia datang. Atau mungkin tidak. Ia menghilang 9 tahun lalu, dan aku tak pernah melihatnya lagi sampai sekarang. Namanya jung sooyeon, mungkin banyak yeoja yang bernama jung sooyeon, tapi hanya dia yang berjanji tak akan pernah meninggalkanku, dan akan mencariku sampai kapanpun. Lalu tak lama setelah itu aku terus mencari yeoja bernama jung sooyeon di jejaring social manapun, dan aku menemukanmu. Yang identitasnya sangat identik dengan sooyeon yang ku cari. Tapi sayang, namamu Jessica jung. Boleh aku tahu siapa nama koreamu?” begitu isi email-nya, sica membaca email itu dengan hati-hati “namaku juga jung sooyeon… tapi sepertinya aku tak mengenal namja ini~ eottokajji?” katanya pada diri sendiri “haruskah aku menyamar? Mungkin ia mau berbuat jahat pada yeoja yang bernama sooyeon! Ia mungkin penculik atau semacamnya! Ya benar pasti begitu!” kata sica pada dirinya sendiri lalu mengetik balasan email-nya “namaku jung jiyeon. Maaf mungkin aku memang bukan sooyeon yang kau cari.” Jawab sica. Tanpa menunggu lama namja itu membalas email-nya “bolehkah aku melihatmu secara langsung? Bisakah kita bertemu? Aku harus memastikannya secara langsung” jawab namja itu “geurom, besok jam 10 pagi di twosome café” jawab sica dan langsung mematikan ipad-nya lalu tidur.
Eunhyuk bangun duluan dan pergi membeli sarapan untuk mereka berdua, tanpa memberi tahu sica. Ia hanya membeli kimbap dan kue ikan kesukaan sica, lalu kembali ke villa-nya . “sica-ya.. ayo sarapan ini sudah jam setengah sepuluh pagi…” panggil eunhyuk “jankaman oppa. Aku sedang bersiap-siap” kata sica dari dalam kamar “ooh~ palli” kata eunhyuk sambil menyiapkan meja makan. “aku telat! Aaa eottokae?” kata sica pada dirinya sendiri sambil berlari lari dari kamar menuju lantai bawah “wae? Wae?” Tanya eunhyuk yang ikut panic “aku telat lagi oppa… aku makan di luar saja ya.. oppa annyeong! Itabwayo oppa!” kata sica sambil berlari keluar membawa-bawa tas dan sepatunya. Sesampainya di twosome café, sica langsung memilih tempat duduk di dekat jendela dan langsung menge-check email-nya lagi, namja itu belum mengirim email lagi.. “humph… aku ini kenapa, sudah tahu orang ini pasti tak akan tepat waktu.. tapi masih saja terburu-buru. Atau mungkin dia juga tak kan datang, dia mungkin hanya mengerjaiku! Ah pabbo!” kata sica pada dirinya sendiri sambil memukul mukul pelan kepalanya “jeogiyo~ jiyeon-ssi?” kata seseorang, sica hanya diam karena tak merasa namanya dipanggil “jung jiyeon-ssi?” panggil namja di sampingnya, sica menengok lalu mengarahkan jari telunjuknya ke depan muka dan berbisik “na?” namja itu tersenyum “ne, jiyeon-ssi maja-yo?” Tanya namja itu “ah? Oh! ne! ne!” jawab sica yang baru ingat nama samarannya adalah jiyeon “anja-yo. Ah mianhae-yo” kata sica smbil menyilahkan namja itu untuk duduk di hadapannya, namja itu mengulurkan tangannya lalu tersenyum lagi “lee donghae” katanya “ah? Ne, jung soo ,ah jiyeon” jawab sica yang sedikit gugup “gomawo-yo, sudah mau menemuiku, jiyeon-ssi.” Kata namja bernama donghae itu “ah, cheonma~ keundae, donghae-ssi, sekarang kau sudah memastikan bahwa aku bukanlah sooyeon yang kau cari kan? Jadi bagaimana?” Tanya sica “mm.. ada sesuatu yang harus ku tanyakan pada jiyeon-ssi. Sesuatu yang hanya aku dan sooyeon yang tahu” kata donghae “arraseo-yo..” jawab sica “sesuatu tentang petak umpat. Sesuatu tentang kehilangan seseorang yang paling kau cintai. Dan sesuatu tentang mencari dan menemukannya kembali” kata donghae sambil menatap sica serius “kau mengerti?” lanjut donghae, sica hanya diam dan menatap kosong, rasanya ia pernah mendengar kata-kata itu, tapi dimana? Ia tak ingat. Sica  mengingat-ingat kata-kata yang dikatakan donghae, sepertinya dia pernah mengatakan kata-kata itu, atau menulisnya? Ia tak tahu. “jiyeon-ssi? Jiyeon-ssi? Gwenchana-yo?” suara donghae membuyarkan lamunan sica “ah.. ne” jawab sica yang masih sibuk dengan fikirannya “kau tahu sesuatu tentang itu?” Tanya donghae “molla-yo.. aku tak yakin aku tahu sesuatu tentang itu” jawab sica “kalau begitu ada sesutu yang harus ku pastikan lagi” kata donghae “apa lagi?” Tanya sica “yeoja yang ku cari mempunyai bekas luka di pergelangan kakinya, dan mungkin itu tak akan hilang” kata donghae “tapi kan mungkin bukan dia saja yang punya luka di pergelangan kaki. Mungkin banyak yeoja lain yang punya” jawab sica “tapi akau tetap harus melihatnya, bolehkah?” Tanya donghae sica hanya mengangguk, lalu mengeluarkan kakinya dari kolong meja “kaki sebelah mana?” Tanya sica “kanan” jawab donghae yang langsung melihat dengan hati-hati pergelangan kaki sica “jiyeon-ssi, kau punya satu” kata donghae “ne, maja-yo” jawab sica “kalau begitu kau lahir kapan?” Tanya donghae sambil kembali duduk “18 april 1989” jawab sica “kau benci buah melon?” Tanya donghae “n..ne” jawab sica “jiyeon-ssi.. namamu benar-benar jung jiyeon? Bukan jung sooyeon?” Tanya donghae “geuromyeon! Wae? ” jawab sica sedikit keras “kalau begitu boleh aku melihat sim-mu? Atau kartu apapun yang kau punya?” Tanya donghae “aku.. aku lupa membawa dompetku” jawab sica ragu “donghae-ssi. Pertemuanya cukup sampai disini, aku masih ada urusan yang harus ku selesaikan hari ini. Dan… semoga kau cepat menemukan yeoja yang kau cari. Annyeonghi gaseyo”  kata sica sambil menundukan badannya sedikit lalu pergi keluar dengan terburu-buru.
Eunhyuk pergi mencari sica yang pergi buru-buru tanpa sarapan, ia sudah mencari ke sekitar pantai di dekat villa tapi sica tak ada disana, akhirnya ia mencari ke perkotaan ke café favorite sica dimanapun ia berada ‘twosome’ dan benar saja ia melihat yeoja itu sedang berjalan keluar dengan terburu-buru “wae? Wae?” Tanya eunhyuk saat berpapasan dengan sica di pintu masuk “sica-ya.. wae? Waenyagu!” kata eunhyuk sambil mengikuti sica yang terus berjalan di depannya “hya! Jung sooyeon!” teriak eunhyuk “oppa! Mwoya! Ish!” kata sica yang akhirnya berbalik sambil cepat menutup mulut eunhyuk “wae?” Tanya eunhyuk “nanti orang disana mendengar! Aish! tuhkan dia menatap kearah kita! Ah eottokae!” kata sica sambil menghentakan kakinya dan pergi “geurom wae? Kenapa kalau dia mendengar namamu? Eoh?” Tanya eunhyuk lagi “aah shikuro-yo!” teriak sica sambil menutup telinganya.

                                                                        ***
           
Donghae baru saja kembali dari café tempat ia dan sica bertemu dan masih saja memikirkan teriakan nama yang  tak sengaja ia dengar “jung sooyeon!” nama itu cukup membuat kepalanya mengalami pusing yang benar benar mengganggu. “sebenarnya apa yeoja itu benar-benar bernama jiyeon? Jung jiyeon? Animyeon jung sooyeon? Ah daeseo!” gumamnya, “sooyeon-a.. harus sampai kapan aku mencarimu seperti ini? Kapan kau akan keluar dari persembunyianmu? Permainan ini sudah tak lucu lagi, aku sudah tak sanggup lagi memainkannya… jung sooyeon, dorabwa” katanya pada sebuah foto yang baru saja ia genggam tak lebih dari satu menit yang lalu, foto itu menggambarkan seorang gadis berumur 15 tahun dengan rambut panjang sedang tersenyum lebar sambil membuat huruf ‘v’ di tangan kananya dan memeluk boneka beruang di tangan kirinya. Donghae menyimpan foto itu di tempatnya kembali, ia melangkahkan kakinya dengan malas ke kamar mandi saat sebuah email masuk ke tablet-nya donghae langsung berlari dan membaca email itu  “bagaimana kau tahu aku benci buah melon? Kau… stalker?” donghae hanya tersenyum membaca tulisan singkat yang ada di layar tabletnya “annieyo. Mianhaeyo, sudah mengagetkan jiyeon-ssi. Aku tak bermaksud membuatmu tidak nyaman.jiyeon-ssi, majimak putakae-yo” ketik donghae, “ne.. malhaebwa-yo” jawab sica dengan cukup cepat “jiyeon-ssi, Na-rang chingu kaja” jawab donghae dan tak ada balasan lagi dari yeoja diseberang sana.
Sica turun dari kamarnya dan melihat eunhyuk sedang menonton reality show kesukaannya “oppa, iggo mwoya?” Tanya sica dengan ceria tapi eunhyuk tak menjawab pertanyaannya “oppa..?” kata sica sambil menggoyang-goyangkan tangannya di depan muka eunhyuk, tapi eunhyuk menyingkirkannya dengan lembut secepat mungkin “waaee? Ah! Oppa! Ayo kita jalan-jalan! Kita pergi ke club!” kata sica tapi eunhyuk tetap tak menggubrisnya “oppa, nan chalmotaeseo? Geuromyeon mianhae eoh? eoh? Jangan diamkan aku seperti ini!” kata sica sambil menggoyang-goyangkan lengannya namja di sampingnya “ah wae geurae!” kata eunhyuk langsung melepaskan tangan sica dan pergi ke dapur untuk mengambil minum “aaah oppa! Aku kan sudah minta maaf! Kenapa masih begini!” kata sica sambil mengikuti eunhyuk “ nan pappa~ Jessica DON’T DUSTURB ME!” kata eunhyuk meminum air yang ia ambil dan pergi ke kamarnya.
            Jessica masih mengikuti eunhyuk , dan mengetuk-ngetuk kamar eunhyuk sambil membawa selimut “oppa.. buka” panggil Jessica “oppa.. wae geurae?” kata sica lagi “ini hujan, cepat tidur” kata eunhyuk dari dalam kamar “oppa! Kau tega membiarkanku diam diluar dan kehujanan?” kata sica “di dalam vila tidak hujan sica, diluar yang hujan” jawab eunhyuk “hehe~ benar juga. Meskipun begitu diluar sini dingin sekali! Ayo buka pintunya” bujuk sica lagi, akhirnya dengan muka malas-malasan eunhyuk membukan pintu kamarnya “kalau kau lupa dimana kamarmu, biarku tunjukan jalannya” kata eunhyuk lalu menggendong sica dengan bride style menuju kamarnya “ini kamarmu, dan yang di sebelah sana itu kamarku. Arra?” kata eunhyuk lalu menutup pintu kamar sica “jamkamanyeo!” teriak sica “aku takut petir oppa! Jinjja-yo!” kata sica “aigoo~ lalu harus bagaimana lagi?” kata eunhyuk “aku mau tidur di kamar oppa, ya?” kata sica sambil memasang tampang aegyo “oke, dan aku tidur di kamarmu, eotte?” jawab eunhyuk “ah anniya! Itu sama saja seperti aku tidur di kamarku sendirian! Oppa juga tidur di kamar oppa bersamaku! Dengan begitu aku tak akan takut petir lagi!” kata sica “mwo? Michoseo? Sica-ya, naneun namjaya, noneun yeoja. Mana bisa kita tidur di satu kamar! Ah pabbo~” kata eunhyuk sambil mengusap keningnya “wae? Kemarin juga kita tidur sekamar! Aku yakin oppa tak akan berbuat apapun padaku! Oppa kan tak menyukaiku! Aku hanya kau anggap adik kan? Jadi apa salahnya kita tidur di kamar yang sama?” kata sica dengan wajah yang kecewa “ ah arraseo. Kau boleh tidur di kamarku” kata eunhyuk “jinjja?! gomawooo” jawab sica sambil menggusur selimutnya menuju kamar eunhyuk.

                                                            ***
Air air eumbun bekas hujan semalam masih melekat di jendela kamar eunhyuk saat sica membuka matanya dan merasakan perutnya mengeluarkan suara yang keras.. pertanda makhluk-makhluk didalam perutnya sudah tak sabar untuk segera diberi asupan energy baru lagi,“oppa… paegobppa~” kata sica saat turun dari lantai dua menuju dapur “anniya.. chalmotaesseo mwoya? Kau tak salah apa-apa krys, aku yang salah… mian. Arraseo, oppa akan segera menemuimu setelah pulang dari jeju. Mmm” kata eunhyuk yang sedang duduk bersilang kaki di teras “mwo? Krys? Krystal? seolma, oppa-rang krystal-ssi… anniya.. maldo andwae. Aish! Sica no mwoya! Wae geurae?!” kata sica pada dirinya sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya “wae?” tiba-tiba eunhyuk masuk dan langsung berjalan kearah sica “oppa stop!” teriak sica “wae? Stop wae?” Tanya eunhyuk yang kebingungan “anni. Geunyang… ummm aku akan sarapan diluar. Oppa ddorawa andwae” kata sica sambil mengambil coatnya yang tergantung di dekat tv “wae? Hwanaesseo? Naega chamotaesseo?” Tanya eunhyuk “aku melakukan hal-hal aneh tadi malam? Aninjji? Geutchi?” kata eunhyuk khawatir “anniya! Geuromyeon anniya! Pokonya jangan ikuti aku!” kata sica salah tingkah dan langsung berlari keluar “keu yeoja wae?” gumam eunhyuk sambil menggaruk kepalanya
Sica berjalan kearah pasar didekat villa itu, ia mencari took bubur untuk sarapan “jiyeon-ssi?” panggil seseorang “jung jiyeon-ssi? Naega giokannha?” Tanya namja di hadapannya “ah donghae-ssi” jawab sica dengan enggan “wae geureseyo? Kenapa pagi-pagi begini sudah keluar?” Tanya donghae yang refleks berjalan di samping sica “annieyo.” Jawab sica singkat “sudah sarapan?” Tanya donghae “an-paegobppa-yo” jawab sica sambil berjalan lurus kedepan tanpa memandang donghae sedikitpun “waeyo? Bukankah kita sudah berteman?” Tanya donghae “annieyo.” Kata sica “kau yang mengatakannya sendiri. Aku tidak” lanjut sica “naega onjae?” kata donghae “aaa… daesseo” jawab sica malas “arraseoyo.. mianhae-yo. Kau membaca email-nya tapi kau tak membalasnya jiyeon-ssi, wae?” Tanya donghae “harus? Kau dan aku tak punya hubungan apapun, aku harus membalasnya? Wae? Donghae-ssi, na andhae wae? Nan sooyeon-ssi anniya!” kata sica yang tiba-tiba menjadi marah “jiyeon-ssi hwanaesseo? Wae hwanaesseo? Na taemunae?” kata donghae “aish! Anniya! Daesseo! Jaebal! Jangan ganggu aku lagi!” kata sica “ah… na taemunaeya… arraseo, mianhae” kata donghae dengan santai “mwo? Mianhae? Mianhae-‘yo’ anniya? Donghae-ssi.. kau bicara banmal denganku?” kata sica dengan emosinya yang masih belum reda “wae-yo? Andawae-yo?” Tanya donghae “ah! Molla! Terserah kau saja” kata sica lalu berjalan dengan berbalik arah kembali ke villa dan memutuskan untuk sarapan di villa saja.
“kau dari mana?” Tanya eunhyuk , sica hanya berjalan lurus kearah kulkas dan mengambil selai roti “Jessica. Kau dari mana?” Tanya eunhyuk sambil duduk di meja dekat sica “wae? Gumgumaesseo?” kata sica “wae ddo?” kata eunhyuk  “kenapa akhir-akhir ini kita sering sekali seperti ini humh?” kata eunhyuk sambil mencubit pipi sica pelan “hajima” kata sica sambil mengoles selai pada rotinya “wae? Shiro? Eung?” kata eunhyuk yang sekarang mencubit kedua pipi sica “hajimaranikka! Oppa mwoya!” sica kembali dengan emosinya yang beberapa menit lalu baru saja akan menghilang, dan langsung kembali ke kamar eunhyuk. “jung sooyeon, mwohae?” kata eunhyuk yang melihat sica membereskan bajunya “itu bajuku mau kau kemanakan?” Tanya eunhyuk “pergilah ke seoul duluan” kata sica “kau ini kenapa lagi? Eoh? Wae geurae?” kata eunhyuk sambil kembali mengeluarkan bajunya “oppa, noneun.. amugotto, molla. Aku capek kalau harus terus begini! Kenapa oppa tak bisa merasakan apa yang aku rasakan selama ini hah?” kata sica yang tiba-tiba terduduk di kasur “nan apa, oppa” kata sica sambil menundukan wajahnya “wae? Appo? Eoh? Maag-mu kambuh?” Tanya eunhyuk “lupakan. Anggap aku tak pernah mengatakannya” kata sica sambil keluar dari kamar eunhyuk.
“sooyeon-a… yeon-a…” panggil eunhyuk “arraseo.. aku kembali ke seoul duluan. Eoh? Na ga” kata eunhyuk “krystal taemunae? Geutchi?” tiba-tiba sica bicara dari dalam kamar “krystal? krystal wae?” kata eunhyuk “oppa, ingin segera pergi dari sini dan menemui krystal  kan?” kata sica yang sedikit terisak “anniya.. aku akan segera pergi karena kau yang menyuruh aku pergi barusan” jawab eunhyuk, tiba-tiba pintu kamar sica terbuka lebar “ough! Kkabjjagia!” kata eunhyuk “hya… kau marah karena krystal?” Tanya eunhyuk “anni” jawab sica “geurom wae?” Tanya eunhyuk “…” sica hanya menundukan kepalanya “wae uro? Eoh?” Tanya eunhyuk lagi sambil menghapus air mata sica “oppa, na andhae haelmari isseosseo?” Tanya sica sambil mengusam pipinya yang sedikit basah “Mwol haelmari isseo? omneunde” kata eunhyuk “jinjjaru? Oppa na andhae haelmari isseosseo obseo??” kata sica “oh.. obseo” jawab eunhyuk tanpa ragu “kalau begitu biar aku yang mengatakannya” kata sica lalu menarik nafas dalam dalam “nan.. Oppaneun saranghanikka, nan harurado morojilsu obseo nae maeum aljanha (karena aku mencintai oppa, aku tak akan bisa menjalani hariku sampai oppa tahu apa yang hatiku rasakan)” kata sica sambil memunggungi eunhyuk yang menatapnya tak percaya  “ah.. michosseokuna~ arraseo mianhae oppa. Anggap saja aku tak pernah mengatakan apapun. Anni, anggap saja aku tak pernah mempunyai perasaan apapun” lanjut sica lalu menuruni tangga.
Eunhyuk masih mematung di tempat dimana sica menyatakan perasaannya “oppa masih ingin mendengar alasanku datang ke jeju? Kau masih penasaran?” kata sica saat di teras villa “anniya. Bukan ini alasanku datang ke jeju, bukan untuk membuat kita menjadi canggung, juga bukan untuk mengutarakan persaanku. Aku hanya ingin hilang dari hirup pikuk kehidupanku yang membosankan dan membuatku frustasi, tapi ternyata disini aku mendapatkan masalah yang lebih besar.. hehe” kata sica mencoba mencairkan suasana “mianhae” kata eunhyuk “anniya… bukan itu yang mau ku dengar dari mulut oppa. Ini perasaanku, biar aku yang merasakannya sendiri. Aku tak mau memaksa siapapun, termasuk oppa” kata sica “itu juga perasaanku” kata eunhyuk “perasaanku untuk menjadi pengecut dan pecundang yang selama ini tak bisa membuatmu bahagia” lanjutnya “aku bahagia, sangat bahagia. selama ini oppa memperlakukanku dengan baik, sebagai adik? Ya.. sebagai adik ku rasa cukup” jawab sica “keurigu napeun nom!” kata sica “jangan sebut dirimu sendiri pencundang dan pengecut, maeumae andeuro” kata sica “sica naddo…” kata eunhyuk tiba-tiba “geumanhae… iggo jaelmisosseo anniya.” Sambung sica “kita pulang nanti malam oppa. Bereskan barang-barangmu” lanjut sica.

                                                                        ***
Seoul
            Sica pulang kerumahnya, eunhyuk pulang ke apartmentnya. Mereka sama-sama memikirkan hal yang terjadi di jeju. Semua jadi terasa kalut, hanya karena kesalahpahaman sica pada krystal. sica membuka email-nya, sudah banyak email mengantri dari seorang lee donghae yang menunggu balasan darinya “jiyeon-ssi… annyeong! Apa kabarmu hari ini? Baik kan? Kau masih marah padaku?” kata donghae “nan gwenchanayo. Anniya, mianhaeyo kemarin aku sedang kesal dan tak bermaksud untuk menyakitimu. Arraseo uri chingu kaja” balas sica “jinjjaya? Woohoo gomawoyo jiyeon-ssi animyeon, sooyeon-ssi?” kata donghae “sooyeon mwo? Nan jiyeon. Jung jiyeon, anni, kau bisa panggil aku sica” jawab sica “arrayo~ sica-ssi. Tidurlah, sudah malam. Jaljjayo~” kata lelaki yang bernama donghae itu “ne..”
            Keesokan harinya
            “sica~ ada seseorang yang mencarimu!” panggil ibunya sica “nugueyo?” kata sica dari dalam kamar “lihatlah.. kau pasti senang menemuinya” kata ibunya lagi “uh? Nugunde?” gumam sica yang masih memakai baju handuk karena baru selesai mandi “oh. oppa” kata sica “oh, wae geurae? Kenapa pagi-pagi seperti ini datang menemuiku? Oppa sudah sarapan?” Tanya sica sambil mengambilkan air putih dingin untuk eunhyuk “sudah. Tak apa, hanya ingin melihatmu, pagi-pagi begini… sebenarnya ada sesuatu yang harus ku lakukan untukmu” jawab eunhyuk serius “mwol? Jankaman, aku pakai baju dulu” kata sica “oh” jawab eunhyuk.
Sementara sica berada di kamarnya ayah ibu dan eunhyuk sedang membicarakan sesuatu di ruang keluarga. “bagaimana? Kau mau?” Tanya ayah sica “mm.. abeoji, bukannya aku menolak, tapi…” belum selesai eunhyuk bicara ibunya sudah menyela “wae? Kau tak bisa? Hyuk-a.. hanya kau yang bisa kami percayai, eoh? Aku tak bisa mempercayakan dia pada orang lain selain dirimu” kata ibunya sambil memegang tangan eunhyuk “aku akan memikirkannya. Ini bukan hal kecil yang bisa ku pertimbangkan sendiri.” Kata eunhyuk “oh? Ada apa? Kenapa appa eoma dan oppa bermuka serius? Kalian sedang membicarakan apa?” kata sica yang baru saja keluar dari kamarnya “ah.. anniya. obseo” kata ibunya “oh eoma, wae?” kata sica “sudah sana cepat pergi, bukankah kalian berdua akan pergi hari ini” kata ibunya “oh.. jalga~” kata ayahnya sambil tertawa-tawa “mwoya appa” kata sica sambil mengambil tasnya “naga-yo” kata sica “oh.. hyuk-a.. jaga sica  ya” kata ibunya “geuromyeon eomonie.” Jawab eunhyuk lalu berjalan menuju mobilnya.
            Suasana hening menyelimuti keadaan di mobil eunhyuk, tak ada satupun dari mereka yang membuka mulut, sampai suara handphone eunhyuk membuyarkan keheningannya “yeobseo.. oh, aku sedang di jalan. Kau tunggulah sebentar lagi. Mmm..” kata eunhyuk, sica hanya diam “itu krystal” kata eunhyuk tiba-tiba “aku tak bertanya” kata sica “tapi kau ingin tahu” jawab eunhyuk “anni. ” jawab sica “sikapmu, seperti tak ada yang terjadi di jeju kemarin. Kau… sangat dingin” kata eunhyuk tiba-tiba “sudah ku bilang, anggap saja aku tak pernah berkata apapun pada oppa. Jadi lupakan saja” jawab sica “ah..” kata eunhyuk “kita sampai. Ayo turun” lanjut eunhyuk lalu mematikan mesin mobilnya “kenapa kita ke café ini?” Tanya sica “ikutlah. Nanti kau tahu” jawab eunhyuk lalu turun dan membukakan pintu untuk sica. “eonni yeogiyo!” teriak seorang yeoja, sica langsung menarik nafas panjang “ah.. ini rencana mereka. Mereka akan melakukan apa di depanku? Ah! Sial!” gumam sica dalam hati “wae? Cepat kesana” kata eunhyuk, sica langsung duduk di hadapan krystal “eonni jaljinaesseo?” kata krystal dengan wajah ceria “oh. Jaljinaesseo. Wae? Kenapa eunhyuk oppa membawaku kesini? Ada sesuatu yang akan kalin beritahukan kepada ku?” kata sica sedikit sinis “na ddo molla, eonni, hyukie oppa menelponku kemarin malam dan menyuruhku datang kesini” jawab krys “oh..” kata sica, eunhyuk datang dan langsung duduk di sebelah sica “oppa, kau duduk di sebelah krystal saja” kata sica “ah wae?” Tanya eunhyuk “nan shiro” jawab eunhyuk.
            Pertemuan itu diawali dengan basa-basi yang menurut sica itu terlalu membuang waktunya, ia hanya ingin tahu apa yang akan mereka beritahukan pada dirinya. Tapi eunhyuk tak juga memulai pembicaraannya, “bagaimana kalau kita langsung bicara pada pokok masalahnya” kata sica “oh! Aku setuju” kata krystal “tapi dengar, aku tak mau ada satu dari kalian yang tersakiti. Arraseo?” kata eunhyuk “kemarin kau marah padaku karena krystal? benarkan?” Tanya eunhyuk pada sica “aku hanya ingin menjelaskan bahwa apapun yang membuatmu marah pada krystal adalah salah besar. Aku tak pernah mempunyai hubungan apapun dengannya, lagipula ia tak menyukaiku” kata eunhyuk “jeohahae” kata krystal tiba-tiba “mwo?” Tanya eunhyuk “aku menyukai oppa, sejak lama.” Katanya lagi. Sica hanya diam dan menarik dalam-dalam nafasnya “sica eonni, no.. eunhyuk oppa jeohahae?” Tanya krystal gugup, sica masih tak bersuara “krys… aku menyukainya” kata eunhyuk tiba-tiba “nugul? Na? animyeon sica eonni?” Tanya krystal “jung sooyeon, aku menyukainya. Anni Jessica jung.. aku menyukainya. Apapun sebutanya aku menyukainya” kata eunhyuk “ne? na anniya?” Tanya krystal “oh, nol anniya” jawab eunhyuk “eonni, kau dengar? Eunhyuk oppa, tak menyukaiku. Dia hanya menyukaimu. Kenapa kau harus marah padaku? Memangnya kami berbuat apa?” Tanya krystal “sudahlah. Tak ada yang perlu di bicarakan lagi. Aku tak punya maksud untuk menyakitimu krys, mian” kata sica, sica berdiri dari tempat duduknya “seberapa besarpun aku menyukai hyukie oppa, dia mungkin tak akan menyukaimu eonni, aku hanya akan memberikan hyukie oppa pada eonni, tak akan ku berikan pada yang lain. Aku juga akan segera pergi dari sini, karena aku harus sekolah di London lagi. Pertemuan kemarin hanya untuk mengucapkan selamat tinggal. Dan kami tak akan bertemu lagi dalam jangka waktu dekat” kata krystal “jinjja? Kau akan merelakan aku dan sica bersama?” Tanya eunhyuk “oh.. hanya dengan sica eonni, dengan yang lain aku tak akan berikan. Karena itu, jangan begini eonni… ” kata sica “sica-ya… kau dengar?” Tanya eunhyuk “aku tak pernah marah pada oppa atau siapapun. Dan aku tak punya hak untuk marah pada oppa. Naega mwoya?” kata sica yang masih memunggungi eunhyuk dan krys “nol mwoya? No nae yakonnyeo (kau siapa? Kau adalah tunanganku)” kata eunhyuk “mwo? Yakonnyeo? Naega onjae?!” jawab  sica “abeoji keurigu eommoni, sudah membicarakannya dengan ku. Mereka juga hanya akan memberikan putri kesayangannya pada ku. Aku bisa apa? Aku tak bisa menolaknya kkk~” kata eunhyuk sambil tertawa kecil “jinjjaru? Jinjja?! Oppa! Malhae?!” kata sica yang tiba-tiba bersemangat “wae? Shiro tto?” Tanya eunhyuk khawatir “anni! Jeoha! Neomu jeoha!” kata sica yang langsung memeluk eunhyuk yang ada di hadapannya “oh chukhahaeyo~ ah mian aku masih tak bisa merestui kalian dengan senyuman” kata krystal “mianhae krys..” kata sica lalu berbalik memeluk krystal “gomawo~ saranghae” lanjut sica “oh~ cheonma… na ddo eon, saranghae kkk~” jawab krystal “na anniya? Kenapa hanya aku yang tak kau ucapkan ‘saranghae’ ? oh jigyeowo!” kata eunhyuk “shiro.. aku tak mau mengatakan itu pada oppa” jawab sica “wleee” kata sica menjulurkan lidahnya.

                                                                        ***

“donghae-ssi annyeong! Kau tahu? Karena sekarang kita adalah teman, aku akan bercerita tentang hariku, hari ini. Aku bisa melakukannya kan? Donghae-ssi.. hari ini eunhyuk oppa melamarku! Ya tuhan! Kau bisa bayangkan betapa bahagianya aku saat ini. Dan kau? Ku harap kau juga bahagia seperti aku. Kkk~” tulis sica pada layar laptopnya “jinjja? Woah.. chukhae! Geuromyeon aku juga pasti akan bahagia sepertimu, saat aku menemukan sooyeon J sekali lagi selamat!” jawab donghae “gomawoyo~ senang sekali bisa berbagi berita baik dengan teman sepertimu. Hehehe~ nanti lain kali akan ku kenalkan dengan hyuk oppa. Hari ini sudah dulu ya… annyeong” balas sica “oh~ arraseo” kata donghae.
Hari pertunangan sica dan eunhyuk sudah di tetapkan, sica dan eunhyuk sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara pertunangan mereka. “oppa, aku suka gaun yang ini. Eontte?” Tanya sica “jangan! Itu terlalu terbuka! Tak boleh ada yang melihat mu terlalu sexy kecuali aku” kata eunhyuk “ish! Lalu yang mana?!” kata sica sambil kembali mengganti gaunya “yang warna biru itu aku suka!” kata eunhyuk “tapi itu modelnya sudah ketinggalan jaman! Aku suka yang warna pink. Eoh? Yang itu boleh kan?” kata sica “arraseo~ pakai yang itu saja” kata eunhyuk sambil mengacungkan kedua jempol tangannya . “jangan lupa hanbok-nya sica~” kata eunhyuk “oh~ aku tak lupa. Oppa tolong ambilkan handphone-ku di tas dong” kata sica, eunhyuk membuka tas sica “ada pesan” kata eunhyuk “jangan di baca!” teriak sica dari dalam ruang fitting baju “wae? Namja?” Tanya eunhyuk “anni.. molla~ aku belum lihat, pokonya jangan di buka” kata sica “donghae-ssi. Nugu?” Tanya eunhyuk “oppa! Hajima~” kata sica langsung berlari keluar dari dalam ruang fitting baju dengan hanya memakai hanbok yang belum selesai “hya.. wae? Namchin?” kata eunhyuk sedikit sinis “geurom anniya! Geunyang chingu” jawab sica “lalu kenapa aku tak boleh membacanya!” kata eunhyuk “nanti akan ku kenalkan, mm? oppa sabar dulu saja~” kata sica “arraseo~ nae jakonnyeo” kata eunhyuk sambil mencubit kecil pipi sica “aish! Menjijikan -_-” kata sica sambil berjalan ke ruang fitting lagi dan mengganti bajunya.
“aku capek, oppa saja yang pilih cincin dan gedungnya okay? Jaebal~” kata sica “aaah shiro. Kalau begitu kita selesaikan hari ini. Semuanya.” Kata eunhyuk “ah naddo shiro! Itu melelahkan” kata sica “kau harus mau~ bagaimana kita akan bertunangan kalau kau seperti ini? pabbo” kata eunhyuk “mwo!? Pabbo?” teriak sica lalu mengejar eunhyuk yang berlari memasuki mobilnya. Sica dan eunhyuk menyelesaikan semuanya pada hari yang sama, dan itu benar-benar melelahkan. Sangat. “3 hari sebelum pertunangan kita tak boleh bertemu, tapi kau akan menelponku kan sica?” kata eunhyuk sambil menatap jalanan yang sedikit lenggang karena sudah hamper tengah malam “sica?” panggil eunhyuk sambil melihat ke sampingnya “kenapa yeoja selalu tidur disaat-saat seperti ini sih -__- ah membosankan” gumamnya. Tiba-tiba handphone sica berbunyi, pertanda ada email yang masuk “sica-ssi annyeong ^^ bagaimana harimu? Kenapa tak bercerita padaku? ” kata donghae pada emailnya “eish -_- sudah hampir menjadi tunangan orang, tapi masih saja seperti ini” gumam eunhyuk “sica-ya~ irrona, ada email dari donghae” panggil eunhyuk “oh oppa saja yang balas. Bilang aku sudah tidur,mm?” kata sica lalu kembali tidur “aigoo, kau ini” kata eunhyuk lalu mempercepat laju mobilnya.
“oddiga?” Tanya sica yang masih setengah sadar “inii di apartmentku, ayo turun” kata eunhyuk “ah shiro~ chuwo” jawab sica sambil memiringkan badannya memunggungi pintu mobil “kalau begitu biar tak dingin ku gendong saja. Mm? arraseo~” kata eunhyuk sambil menggendong sica dari dalam mobil “ah oppa! Lepaskan~” kata sica tapi eunhyuk bertingkah tak mendengarnya. “aku akan tidur di sofa tidurlah didalam” kata eunhyuk “wae? Oppa tak mau dekat-dekat dengan ku?” Tanya sica “jangan berfikir yang aneh-aneh. Masuk dan tidurlah ” kata eunhyuk “wae? An ga?” kata eunhyuk “oh! An ga!” kata sica sambil menunjukan pouting-nya ‘cup’ eunhyuk menempelkan bibirnya dengan bibir sica dengan sekilas “sekarang masuk dan tidurlah”  kata eunhyuk yang sedikit gugup “a.. mm… arraseo” jawab sica yang wajahnya sudah memerah karena malu.
donghae-ssi annyeong! Hari ini hari pertunanganku ^^ kkk~ senang sekali rasanya… kau harus datang yah *^^* itabwayo” sica mengirim foto dan email-nya kepada donghae “yeppeo-yo! Neomu yeppeo ^^ ne itabwayo” balas donghae. Acara itu dimulai, semua tamu undangan duduk dengan rapi di meja masing-masing, semua teman-teman sica dan eunhyuk datang dan memberikan banyak selamat, tapi namja itu belum ada di pandangan sica, sica belum melihat nya, bahkan sehelai rambutnya. Sica yang sedang menukar cincinnya dengan eunhyuk merasa lebih penasaran pada namja yang belum ia lihat sedari tadi “sica, lihat ke arah tunanganmu” kata ibunya “oh ne” kata sica yang langsung beralih pada tangan eunhyuk dan berhasil memasukan cincinnya, tepuk tangan pun menggema di ruangan itu, teman-teman mereka memberikan senyuman termanisnya, tapi sica masih saja mencari keberadaan namja yang berjanji akan datang itu . “kau mencari siapa sica-ya?” Tanya temannya yuri “anni, bukan siapa-siapa hehe” kata sica dengan muka yang masih mencari-cari “donghae oppa?” kata yoona “mwo? Donghae oppa? Kau mengenal donghae-ssi?” Tanya sica “oh.. dia sunbae ku di kampus, eonni kenal dia?” Tanya yoona “donghae-ssi yeogiyo!” panggil sica, donghae menghampiri sica yang melambaikan tangannya “daari mana saja?! Bukankah sudah ku bilang acaranya mulai jam 11 -_- donghae-ssi kau sangat terlambat” kata sica “mianhae-yo sica-ssi ^^ mobilku mogok tadi di jalan. Oh yoona-ya? Kau ada disini juga?”kata donghae yang tiba-tiba melihat yoona “ne… annyeonghaseyo” kata yoona sambil membungkuk sedikit “donghae-ssi, ayo ikut aku akan ku kenalkan dengan eunhyuk oppa” kata sica sambil menarik tangan donghae “oppa! Hyukie oppa” panggil sica “illuwayo!” kata sica, eunhyuk datang menghampirinya “wae? Nugu?” Tanya eunhyuk “ah iggo, donghae-ssi, donghae-ssi ini eunhyuk oppa, tunangan-ku” kata sica, eunhyuk dan donghae saling menjabat tangan “jadi kau yang membuat tunanganku gelisah dari tadi. bangapseumnida” kata eunhyuk “ah.. gelisah? Jinjja-yo? Ne naddo bangapseumnida” jawab donghae sambil tersenyum.
Sica mengenalkan donghae pada teman-temannya dan teman-teman eunhyuk serta pada orang tuanya “eomma! Iggo…” belum selesai sica bicara ibunya sudah menyela “iggo… donghae geutchi?” kata ibunya “oh? Eomma tto arra?” kata sica “donghae-ssi, urri eomma arrayo?” Tanya sica pada donghae “mm… annyeonghaseo eommonie” sapa donghae pada ibu sica. “kau dari mana saja baru muncul kembali setelah 9 tahun menghilang? Kau bahkan tak member tahu kami, kalau ayahmu sudah meninggal?” kata ibu sica “eomma, wae donghae-ssi arrayo?”Tanya sica “sesunghaeyo eommonie, aku tak bermaksud tak sopan. Aku hanya bingung harus melakukan apa saat itu” kata donghae tanpa memperdulikan sica yang menatap mereka berdua bicara “wae geurae sica-ya?” Tanya eunhyuk yang datang menghampiri mereka “naddo molla, oppa illuwa ikut aku sebentar” kata sica sambil menarik eunhyuk ke tempat yang sedikit lebih jauh dari tempat ibunya dan donghae “wae?” Tanya eunhyuk “um.. sebelum aku pergi ke London, apa oppa tahu kalau aku punya seorang teman lelaki?” Tanya sica “anni, wae?” jawab eunhyuk “tapi kenapa kurasa, semua orang yang ada disini mengenal donghae-ssi, kecuali aku dan oppa. Bahkan eomma mengenalnya dan menanyakan kemana ia pergi setelah 9 tahun menghilang” kata sica “ini hari yang penting sica, jangan buat dirimu bingung, eoh?” kata eunhyuk “arraseo. Kaja kita sambut tamu yang lain oppa” kata sica dengan setengah hati.
Sedangkan donghae dan ibu sica masih meneruskan obrolannya, yang membuat donghae lebih bingung lagi “eommonie, keu Agassi Ireumi jiyeon-ieyo?” Tanya donghae “hya.. wae geurae? Iggo sooyeoniya. Kau lupa padanya? Uh neomu-e” jawab ibu sica “jeongmalyo? Sooyeon? Jung sooyeon?” Tanya donghae dengan semangat “jinjja. Wae? Bukan kah kalian adalah teman baik dulu? Dia bahkan tak mengenalimu?” Tanya ibu sica “annieyo, dia bahkan tak ingat namaku” jawab donghae “ah! Aku lupa memberitahumu, setelah kami ke London, kami mengalami kecelakaan mobil,soojung menghilang dan belum ditemukan sampai sekarang, anjing peliharaan sooyeon mati. Dan ia sendiri mengalami lupa ingatan yang sudah akut, kalau kau tak terus mengingatkannya, ia tak akan ingat.” Jelas ibu sica “geurekuna, tapi, kenapa namanya berubah menjadi Jessica? Ia juga lupa akan namanya?” Tanya donghae “geurom anniya! Di London, namanya berubah menjadi nama barat. Karena orang disana kesulitan menyebut sooyeon, jadi namanya diganti menjadi jessica” jelas ibu sica “soojung? Sooyeon dongsaeng-i?” kata donghae “benar, kami masih belum bisa menyerah kepada takdir yang memisahkan kami. Soojung. Pasti akan ditemukan, entahlah mungkin ada orang baik yang akan mengurusnya disana,” kata ibunya “eommonie! Himnaeyo!” kata donghae sambil memeluk ibu sica “oh.. gomawo, bergabunglah dengan yang lain, aku akan menyambut tamu yang lain” kata ibu sica “ne..” jawab donghae.
“ouh! Neomu hindeuro” kata sica sambil duduk dan meminum wine-nya “hajima!” kata eunhyuk “wae? Aku haus sekali oppa” kata sica “kau minum air putih saja. Kau tak bisa minum wine ingat?” kata eunhyuk “aish! Aku lupa. gomawo” kata sica lalu mengecup pipi eunhyuk dan pergi mengambil air putih “naddo gomawo~” kata eunhyuk “ gomawo wae?” Tanya sica “kalau kau melakukan itu pada pipiku yang satu lagi akan ku beritahu aku berterimakasih atas apa hehee” kata eunhyuk “huu~ shiro” jawab sica sambil tersenyum. “sooyeon-a” panggil seseorang “wae?” kata sica sambil mengambil air putih “kau.. benar-benar jung sooyeon?”Tanya donghae “oh? Donghae-ssi?” kata sica yang kaget melihat donghae yang tiba-tiba ada di belakangnya “no.. sooyeon matchi?” katanya “a..a.nniya” kata sica gugup “wae gotjimal? No gieok annha?” kata donghae “ne? oh gieok annha, wae?” kata sica yang berusaha menenangkan dirinya “na lee donghae-ya” kata donghae “oh.. arrayo, donghae-ssi” jawab sica “anni.. no molla. Kau bahkan tak mengenaliku” kata donghae “eyy… wae geurae? Oh arraseo.. mianhae namaku memang sooyeon. Aku kira kau orang jahat yang mau berbuat jahat pada sooyeon yang kau cari itu, jadi aku menyamar saja” jawab sica enteng “kau tak tahu kan? Seberapa sulitnya aku menemukanmu? Kau ini kenapa? Kenapa tak mau memberitahu ku?” Tanya donghae “apa maksudmu? Aku tak mengerti” jawab sica “kau benar-benar tak mengenalku? Jinjja?” Tanya donghae sekali lagi “aku kenal, kau donghae-ssi. Wae?” kata sica “nan.. no namjachinguiya” kata donghae, dan sica hanya bisa terdiam.

                                                            TBC

I Will Show You END


Cast : Choi Siwon
          Kwon Yuri
          Choi Sooyoung
          Lee Donghae




Sooyoung mengikuti siwon keluar dari ruangannya “oppa! Na bwayo! Jawab aku!” kata sooyoung “siwon oppa! Sampai kapan kau akan seperti ini? Dulu pun seperti ini, kau menyukaiku tapi kau menghindariku karena kau takut yuri terluka kan? Sekarang juga oppa masih akan seperti ini? Eoh? Sampai kapan!” kata sooyoung “hya no michosseo?! Ini kantor! Bukan rumah mu!” kata siwon “kalau begitu jawab aku! Apa oppa masih menyukaiku?” Tanya sooyoung “itu akan ku jawab nanti setelah pulang kantor, sekarang tolong jangan ganggu aku” jawab siwon lalu masuk kedalam ruang meeting.
Yuri pulang menuju apartmentnya, sooyeon sedang pergi dan ia hanya sendirian di rumah, jadi ia menyalakan music dengan keras. “yuri-a” panggil seseorang dari luar tapi yuri tak menjawab karena music yang terlalu keras “yuri-a…” panggilnya lagi, akhirnya orang itu masuk kedalam dan mengetuk kamar yuri “jankaman!” kata yuri dari dalam kamar “oh? Donghae oppa?” kata yuri “wae? Musunil isseoyo?” Tanya yuri dengan suara yang sedikit keras karena music yang belum ia matikan “aku ingin bicara denganmu” kata donghae dengan keras “aaa… malhae” kata yuri “aku menyukaimu!” kata donghae “mwo?? Aku tak mendengarnya” jawab yuri “aku mencintaimu!” kata donghae lagi “mwol?” kata yuri sambil mengangkat kedua tangannya pertanda tak tahu “ah! Jankaman, aku matikan musiknya dulu” kata yuri “nah, ayo katakan oppa” lanjut yuri “aku… mmm aku” jawab donghae yang gugup “malhae” kata yuri “na-rang, nol saranghae” kata donghae yang akhirnya bisa mengalahkan rasa gugupnya “oh? Sarang? Aaah.. oppa mengatakannya sekarang? Padaku?” kata yuri “it’s too late right? Arra~ karena apapun yang akan ku lakukan sekarang semua itu sudah terlambat dan aku tak akan bisa mengubahnya. Tapi satu hal yang tak mau ku sesali nantinya, aku tak mau menyesal karena aku tak pernah membuatmu mengerti akan perasaanku yang sebenarnya.”  Kata donghae “geojitmallo, domanggago shipjiman, neoui du nuni ijen annyeongira mareul hane (aku ingin berbohong dan pergi tapi kedua matamu menyiratkan perpisahan)” jelas donghae “jaraesseo. Oppa jjang!” kata yuri lalu memeluk donghae “aku tahu oppa bukan orang yang gampang menyerah. Tapi walau kapanpun aku akan menentukan pilihanku, bukankah aku akan selalu bertanya pada oppa? Bukankah oppa sudah berjanji akan terus bersamaku? Dan sekarang aku masih belum bersedia meninggalkan oppa.” Kata yuri lalu melepaskan pelukannya “oppa na-rang saranghae? Naddo.. naddo oppa saranghae” lanjut yuri lalu tersenyum dan pergi ke dapur “pabbo! Dari mana oppa dapat kata-kata yang begitu menyentuh? Eoh? membuat mataku berair” kata yuri sambil berjalan ke dapur “itu penggalan lagu super junior kry. Lets not” jawab donghae yang sekarang sudah kembali tersenyum “a.. geurae?! Kau menyontek?” kata yuri sambil membuatkan teh “anni.. hanya melihat dan mengucapkannya ulang” kata donghae “aaa arrasseo” kata yuri sambil tertawa kecil.

                                                            ***

Siwon keluar dari kantornya, berharap tak ada yeoja yang akan menunggunya jadi ia langsung menaiki mobilnya “oppa!” suara yeoja menggema di basement “aish!” kata siwon saat hendak membuka pintu mobilnya “oddi ga?!” Tanya sooyoung “arraseo. illuwa” kata siwon sambil menyuruh sooyoung naik ke mobilnya. “malhaebwa” kata sooyoung “mwol?” kata siwon sambil menatap jalanan yang sekarang dilindas mobilnya “apa oppa masih menyukaiku?” Tanya sooyoung pelan “mian” jawab siwon “mian wae? Oppa nan shiro?” Tanya sooyoung dengan mata yang berkaca “anni, aku hanya sudah tak menyukaimu” jawab siwon “wae? Yuri taemunae?” Tanya sooyoung “oh. Yuri taemunae. Sekarang aku hanya bisa menyukainya, selamanya akan begitu” kata siwon “wae?” kata sooyoung lagi “karena hanya dia yeoja yang mampu menyayangiku sepenuhnya. Yang dapat menungguku sampai kapanpun, yang dapat mencintaiku sampai aku mengatakan bahwa aku tak bisa mencintainya lagi” jawab siwon “kalau begitu katakan padanya bahwa oppa tak akan bisa mencintainya lagi! Katakan padanya untuk tak usah menunggu oppa lagi! Katakan bahwa oppa hanya akan mencintaiku! Katakan!” kata sooyoung yang mulai lepas control “katakan bahwa, aku juga akan mencintai oppa seperti dia mencintai oppa” lanjut sooyoung “anni, kau tak bisa. Bahkan hanya untuk menyusulku pergi, kau tak bisa. Tapi yeoja itu menungguku datang kembali kesini, dan menungguku untuk dapat mencintainya” jawab siwon “jadi alasannya adalah menunggu? Aku yang tak bisa menunggu? Aku yang tak bisa menunggu oppa yang pergi dan entah kambali?” kata sooyoung “aku datang menyusul oppa kesana, tapi aku tak pernah melihatmu. Itu semua salahku?!” kata sooyoung “itu memang bukan salahmu. Tapi ini salahku, yang tak bisa membiarkan hatiku berbohong terlalu lama. Dari dulu memang hanya yuri yang ku sukai hanya yuri yang ku sayangi.dan bukan kau” kata siwon “geuraekuna, yuri?” kata sooyoung “mmm yuri, dan aku tak mau kehilangan kesempatan lagi untuk mendapatkannya” kata siwon “aku turun disini oppa” kata sooyoung “biar ku antar sampai apartment-mu” kata siwon “anni. Tolong berhenti disini” jawab sooyoung “harusnya aku tak perlu menanyakan hal ini dari awal, harusnya aku tahu dari awal jawaban dari hal ini hanya akan membuatku lebih sakit” kata sooyoung lalu turun dari mobil siwon dan berjalan menuju halte bus.
                                                            ***

Keesokannya, sooyeon pamit pulang ke rumahnya di daegu karena ada keperluan di sana, jadi yuri tinggal sendirian lagi di apartment-nya. Yuri memakan serealnya sambil mengikuti perkembangan di account twitter-nya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, yuri bergegas membuka pintu itu “oppa? Wae oddisseo?” Tanya yuri saat melihat siwon “bogoshiposseo geurae” jawab siwon lalu masuk kedalam “sooyeon sedang pulang ke rumahnya, aku  sendirian disini. Oppa sudah sarapan?” Tanya yuri sambil kembali duduk dan memakan serealnya “bagaimana bisa aku sarapan, sedangkan di apartment-ku tak ada yang membuatkanku sarapan” kata siwon sambil menatap yuri yang sibuk dengan ponselnya “semenjak kita bertemu lagi pertama kali, sudah berapa kali aku bicara dan kau focus pada ponselmu? Kali ini siapa lagi? Donghae?” kata siwon “anni, aku sedang melihat twitter ku” jawab yuri “ah… jadi sekarang twitter lebih penting dari pada aku? baiklah” kata siwon “anni… anniya. Jankaman, aku buatkan sereal” kata yuri sambil menyimpan ponselnya dan membuatkan sereal untuk siwon “shiro… aku tidak lapar” kata siwon “lalu oppa mau apa?” Tanya yuri “na himdeuro… illuwa” suruh siwon sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya. “wae? Musunil iseosseo?” Tanya yuri sambil duduk di samping siwon “anni, hanya ingin memelukmu sebentar” kata siwon lalu memeluk yuri dengan erat “uhm? Wae geurae oppa?” Tanya yuri “wae? Kalau aku ingin memelukmu aku harus mengalami sesuatu? Na geunyang himdero” kata siwon “aaah geurae? Uri siwon-ni himdeuroji?” kata yuri sambil menepuk-nepuk punggung siwon “yuri-a, geunyang na-rang jibaek dorawa andwae? (tak bisakah kau kembali ke rumahku?)” Tanya siwon “saat waktunya tepat, aku akan kembali kesana, menemani oppa.” Jawab yuri “arraseo” kata siwon setelah menarik nafanya dalam-dalam “kalau begitu aku yang akan tinggal disini sampai sooyeon-ssi pulang, eontte?” lanjut namja yang masih saja memeluknya ini “mwo? Andwae oppa! Kalau sooyeon pulang dan melihat oppa ada disini, apa yang harus aku katakan padanya?” kata yuri sambil melepas pelukannya “wae? Bukankah kita berkencan? Katakan saja kita berkencan, apa sulitnya?” jawab siwon “daeteu? (date?) uri onjae? Apa oppa pernah memintaku untuk berkencan dengan oppa? Eoh?” kata yuri “geurom….. yuri-a.. na-rang sagyojulae? (maukah berkencan denganku?)” kata siwon “aah wae irrae..” kata yuri tersipu malu “Jinjjaya. Shiro?” kata siwon “jinjja? Oppa jinjja? ” Tanya yuri “oh, jinjja” jawab siwon “oppa benar-benar menyukaiku? Bukan kasihan?” Tanya yuri lagi “kenapa aku harus mengasihanimu? Padahal seharunya aku memberimu selamat” kata siwon “mwol chukhahae?” Tanya yuri sedikit bingung “kau kan sudah menepati janjimu, menjadi yeoja yang dapat ku sukai.” Kata siwon, yuri terdiam, ingat akan janjinya di masa kecil mereka “oppa geu yagseog giokhae? (janji itu oppa masih mengingatnya?)” kata yuri tersanjung “bagaimana bisa aku melupakannya, sedangkan aku sedang menunggu-nunggu kau untuk menepati janjimu itu” kata siwon sambil memegang kedua pipi yuri yang terlihat merona “saranghaeyo kwon yuri, na-rang sagyojulae? Ah anni, na-rang gyeoronaejulae? (aku mencintaimu kwon yuri, maukah kau berkencan denganku? ah tidak, maukah kau menikah denganku?)” kata siwon sambil memegang tangan yuri erat “oppa..” yuri tersipu malu “na-rang gyeoronaejulae?” ulang siwon “oh! Aku mau!” jawab yuri lalu memeluk siwon dengan bahagianya.


                                                                        END