My Endless Love
Cast : Nichkhun Buck
Horvejkul
Victoria Song
Genre : Drama
“Seandainya aku bisa marah atas
profesimu, aku akan marah akan semua yang kau lakukan tapi, aku tak bisa!
Hatiku tak mengijinkanku untuk marah akan itu. nichkhun-ssi” kata Victoria
dengan lembutnya “kenapa kau tak bisa marah atas profesiku? Kalau aku jadi kau,
aku akan marah, karena aku menyayangimu” jawab nichkhun lalu memeluk Victoria
dengan hangat “ini memang salahku, skrip-nya tak menyuruh kami berdua untuk
berciuman tapi, tiba-tiba produser menyuruh kami melakukannya. mian” lanjut
nichkhun “sudahlah aku tak akan marah. Yagseog” jawab Victoria, “sekarang kau
naiklah ke kamar duluan biar aku memasak untuk makan malam kita nanti” suruh
Victoria.
Nichkhun dan Victoria di pertemukan
disuatu reality show berjudul “we got married” dengan awal yang sangat canggung
menjadi lebih saling mengenal satu sama lain. Mereka mengakhiri pernikahan
virtual mereka saat sudah menginjak waktu 1 tahun 3 bulan dan memulai hubungan
yang serius setelahnya. Tak ada netizen yang tahu akan hubungan mereka, karena
mereka menyembunyikannya dengan sangat hati-hati dengan alasan management yang
tak mengijinkan untuk berpacaran apalagi management mereka saling bersaing
ketat, hanya “khuntorians” –sebutan fans mereka- yang tahu akan hubungan mereka
dan tentunya member group mereka juga keluarga mereka masing-masing. Sampai
akhirnya tersiar kabar bahwa mereka akan menikah di Maldives. Tetapi mereka
masih dalam pekerjaan yang mereka tekuni……
“eotteokhae eonni? Semua orang
sudah tahu kau akan menikah dengan nichkhun oppa” Tanya sulli dengan khawatir
“gwaenchana, memang pernikahannya kan hanya tinggal 2 bulan lagi dan yah…
sudahlah tak apa lebih baik kita konsentrasi untuk konser terakhirku sebagai
wanita lajang” jawab vic seperti biasa dengan ceria.
“khun hyeong! Tuxedo yang ini
tidak cocok dengan celanaku yang ini, kau harus membelikanku yang baru!” rengek
maknae chanseong “ya! Jangan merengek terus! Aku juga sedang pusing menanggapi
netizen yang terus menerus meminta konfirmasiku atas pernikahan ini!” tegas nichkhun
“ah mwoya!” balas chanseong dan pergi dari kamar nichkhun. Nichkhun mengambil
ponsel dan menyentuh angka satu di layarnya “jagiya?” panggil nichkhun pada
yeoja di balik teleponnya “ne?” jawab yeoja yang sudah pasti Victoria “bisa
kita bertemu malam ini di tempat biasa?” Tanya nichkhun dengan lembut “umm… aku
ada practice untuk konser sekitar 3 jam malam ini, eottokhaeeeee~” kata
Victoria manja “aigoo… kau masih practice di waktu malam seperti ini? Kau sudah
makan?” Tanya nichkhun “sudah… aku akan mengusahakan datang kalau bisa. Tapi
jangan menungguku kalau aku belum juga datang dalam waktu setengah jam ya” kata
vic dengan nada sedih dan lelah “jangan terlalu dipikirkan, aku hanya ingin
bertemu denganmu karena perencanaan pernikahan kita yang sangat rumit ini”
jelas nichkhun khawatir “araseo, kkeunheo… aku sudah harus pergi ke ruang practice..”
jawab vic dengan nada ceria kembali “oh… saranghae” akhir nichkhun “naddo~”
jawab Victoria lalu menutup teleponnya
Victoria meminum air dalam botol
minumnya dengan cepat lalu berlari ke ruang practice untuk segera mengikuti
latihannya. Sedangkan di lain tempat, nichkhun dan member 2pm lain sedang
menyiapkan undangan yang sangat banyak dan belum di sebarkan kepada para
tamunya, bukan undangan pernikahan, melainkan undangan pesta merayakan comeback
2pm, dan juga bukan undangan kertas melainkan mereka semua sedang sibuk
mengetik e-mail untuk dikirim saat ini juga, “taec hyeong~ ini terlalu kolot..
kata-katamu ini hah! Dari mana kau belajar kata seperti ini huh?” kata junsu
yang senang menggoda taecyeon “a… molla! Kalau begitu kerjakan saja sendiri…” jawab taec tak
perduli, sedangkan nichkhun dan wooyoung masih terus membersihkan dorm mereka
agar tamu mereka besok merasa nyaman “itu! Yang itu! Kenapa kau tak bisa
melihatnya?!” teriak khun pada wooyoung yang terus membersihkan di satu tempat
“araseo! Aku masih membersihkan yang sebelah sini!” balas wooyoung “ya! Kenapa
kalian sangat sibuk hari ini eum? Bukankah acaranya besok? Lebih baik besok
saja kita melakukan ini semua! Sekarang kita pergi ke noraebang!” celetuk junho
“call!! Call!! Call!!” teriak chanseong setuju “ya!” gertak wooyoung, nichkhun,
taecyeon dan junsu bersamaan “araseo.. araseo…” jawab junho sambil memposisikan
kedua tangannya di depan sebagai tanda menyerah “i-saram! Ppali dowa anhae!?
(orang ini! Cepat bantu kataku!)” teriak taec yang sudah mulai panic tak jelas.
Keesokannya….
Tamu mulai berdatangan satu persatu, dan member 2pm mulai
berhamburan kesana kemari tak menentu karena kebingungan hidangannya belum juga
siap “hyeong! Na watda!!” teriak minho dari luar “oh~ minho-ya.. illuwa” jawab
khun menyuruh minho dan member shinee masuk “annyeonghaseyo~ sonyeo shidae
yeogisseoyo…” sapa hyoyeon saat memasuki pintu dorm 2pm “ah ne… anja-yo” kata
junsu mempersilahkan duduk “2pm-a… sunbae yeogiseo~” kata eunhyuk yang mewakili
super junior “hyeong!” teriak nichkhun sambil menarik eunhyuk dan member lain
duduk di ruang tengah “oppa~ uri wasseoyo…” kata member missA bersamaan “wae?
wae? kenapa hanya suzy dan fei yang datang?” Tanya wooyoung “yang lain ada
schedule, jadi tak bisa datang.. mian” jawab suzy “gwaenchana, anja” suruh
wooyoung “appa~ khun appa~” panggil sulli “oh? Sulli-ya? Membeo-deul eodiseo?”
Tanya nichkhun “ah… tadi 2am oppa menjemput mereka ke dorm karena vic eonni
mendadak sedikit demam, tapi mereka akan segera menuju kesini” jelas sulli lalu
langsung masuk ke dalam tanpa ragu-ragu “mwo? Victoria wae?” Tanya nichkhun
“aniya… amugotdo” jawab sulli “oYa~!!” kata khun memelas.
Semua tamu
berbaur menjadi satu, “yuri-ssi, mau minum?” Tanya taec sambil menampakan
senyumnya yang berbinar “anieo, nanti biar ku ambil sendiri” jawab yuri sopan
“aniya… biar aku yang ambilkan nanti, kau tak perlu repot taecyeon-ssi” kata
siwon menyela “kalau noona butuh apa saja, kau boleh mengatakannya padaku, aku
kan dekat dengan khun hyeong” celetuk minho “m…m.. oppa-deul, minho-ya… aku
baik-baik saja jangan khawatirkan aku, aku bisa mengambil keperluanku sendiri…
hehe” jawab yuri bingung. yuri duduk diantara siwon, minho dan taecyeon,
hyoyeon yang diampit oleh eunhyuk dan junho juga sedang kebingungan karena
tingkah dua bocah di sampingnya ini “hyoyeon-a… kau akhir-akhir ini pasti
sangat kelelahan kan? Ini ada vitamin untukmu” kata junho “ne, gomawoyo junho
oppa” jawab hyo dengan senangnya “hah? Kelelahan? Tentu saja tidak! Aku kan
menjaganya dengan baik!” sambung eunhyuk keras “wah.. kulitmu menjadi semakin
cantik” kata junho yang tak menggubris kata-kata eunhyuk sambil mengelus kulit
tangan hyoyeon “ya!” tegur eunhyuk yang langsung reflex memukul tangan junho
yang nakal sedangkan yang lainnya
bersatu dengan member lain. “yah, karena makanannya belum siap. Bagaimana kalau
kita menyiapkan tempat makan di halaman belakang, kaja” ajak manager 2pm pada
semua tamu yang ada disana dan mereka semua langsung menuju halaman belakang
dorm 2pm yang yaah… lumayan luas untuk bermain-main. Tak sampai setengah jam,
mobil van milik 2am datang membawa member f(x) dan 2am sendiri. Mereka memasuki
dorm sambil membawa buah-buahan dan masakan buatan Victoria yang lumayan banyak
dan cukup untuk semua orang yang ada disana. “eonni, aku yang bawakan saja. Kau
tak usah membawa apapun” kata amber “gomawo~” kata Victoria lalu masuk ke dalam
dengan pelan karena kepalanya memang terasa sedikit pening. “uri wasseo…” kata
seulong saat membuka pintu dormnya, hanya ada junsu, nichkhun dan junho yang
sedang berusaha menyelesaikan masakannya yang tak jelas, nichkhun segera
menghampiri Victoria “wae?” Tanya vic bingung melihat namja-nya tiba-tiba
menghampirinya dengan muka yang khawatir “appeo?” Tanya khun dengan nada
khawatir “aniya, nugul malhae? An-appeo. Sudahlah ayo teruskan masakan itu!
Nanti gosong” kata Victoria dengan ceria, member yang lain masuk menyusul tamu
lainnya ke halaman belakang.
Victoria
memaksakan diri membantu nichkhun dan yang lainnya memasak karena masakan itu
terlihat menyeramkan dan tak bisa di makan “ige mwoya? Ouh…” kata vic saat
mencicipi masakan yang ada di hadapannya “sudah biar aku saja yang meneruskan,
kalian membantu saja” kata vic sambil membuang masakan aneh itu. “jagiya… neo
appujanha~ (sayang… kau kan sedang sakit~)” kata nichkhun “mwoya.. nan
gwaenchaneunde~” jawab Victoria lalu memulai aksinya *masak*. Nichkhun dkk
hanya melihat vic memasak dengan cepatnya, Victoria memotong-motong telur
gulungnya dengan hati-hati tapi tetap saja karena memang kesehatannya sedang
menurun konsentrasi dan refleksnya pun ikut menurun sehingga ia menjatuhkan
pisaunya kelantai, “ya!” teriak junsu dengan reflex mengambil pisau yang jatuh
itu, sedangkan nichkhun memegang jari telunjuk Victoria yang teriris “sudah ku
bilang, kau itu sakit! Kenapa tak pernah mau mendengarkanku?” kata nichkhun
khawatir “aku baik-baik saja, ini tak sakit” jawab Victoria “sudah sekarang
jangan memasak lagi, ayo kita ke halaman belakang. Junho junsu bawa makanannya
kesana ya” suruh hyungnya itu.
“ireojima… nan
gwaenchananikka” kata vic dengan santainya “mwol gwaenchana? Kalau kau
baik-baik saja, kau tak akan menyelakai dirimu sendiri!” kata nichkhun dengan
sedikit keras, Victoria menatapnya lembut lalu memeluknya “neolabji? Mianhae…
(kau kaget ya? Maafkan aku)” kata Victoria “jebal, jangan lakukan ini padaku.
Aku bisa mati karena khawatir kalau begini” jawab nichkhun “kau selalu saja
berlebihan… aku ini wanita yang kuat asal kau tahu.. kkkk~” kata Victoria
sambil berjalan dan tertawa kecil.
“2pm-e comeback
chukhahaeyo!!” teriak semua tamu sambil mengacungkan gelas berisi sampanye dan
wine itu “ne~ gamsahabnida” jawab member 2pm dengan kompak lalu diiringi tepuk
tangan dari yang lain. Mereka semua memakan makanan buatan Victoria baik yang
di buat di dorm f(x) maupun yang baru saja di buat disana, “aaaa!! Majda!
Chukhamabnida~ chukhahabnida~ dangsin-e kyeorhonhae chukhamabnida~” tiba-tiba
taec bernyanyi dan diikuti tamu yang lain “oppa~ shttt…” kata Victoria pada
member super junior yang sangat bersemangat “hahahaha! Pokonya selamat kepada
kalian. karena aku tak bisa datang nanti saat pernikahan kalian, ini kado
dari-ku” kata siwon “naddo-yo… ah aku, hyukkie,wonnie,wookkie,dan kyu tak bisa
datang karena ada project yang harus diselesaikan… mianhae, tapi ini kado dari
kami” kata donghae meneruskan “ah, ne.. gwaenchanayo, gomawoyo” jawab khun
dengan wajah yang sumringah, sedangkan Victoria hanya diam sambil tersenyum
simpul “eonni, gwaenchana?” Tanya suzy yang bingung melihat wajah vic yang
pucat dan berkeringat “oh? Gwaenchana, hemhem” jawab vic sambil tertawa pelan
“aniya, neo appuji?” kata eunhyuk “oh, majayo… eonni, aka eonni-neun….” Belum
selesai krystal bicara Victoria sudah menyelanya “anieo.. gwaenchanayo,
meokgeoyo…” katanya sambil tersenyum lebar dan menyuruh tamu-tamu itu makan
“Victoria-ssi? Jinjja gwaenchanayo?” Tanya jokwon yang duduk di sampingnya “ne?
ne.. gwaenchanayo.” Jawab vic sambil tersenyum “silaejiman, Victoria-ssi..”
kata seulong sambil menaruh tangannya di dahi Victoria “badanmu panas sekali,
kau benar-benar baik baik saja? Aku harus mengatakan ini pada nichkhun” kata
seulong pelan “seulong-ssi, putakhaeyo… aku ingin pesta ini berjalan lancar
dulu. Jangan beritahu siapapun kalau aku memang sakit. jebalyo” kata Victoria
pelan “keunde… Victoria-ssi, kalau nichkhun tahu aku bisa mati karenanya” jawab
seulong “mianhaeyo.. hanbeonmalyo..” kata Victoria masih dengan suara pelan
“wae? musun iriya?” Tanya nichkhun tiba-tiba “aniya, geunyang meokgeo…” jawab
vic cepat. Tamu-tamu itu masih bersenang-senang dan mengobrol dengan serunya,
sedangkan yeoja disamping nichkhun hanya bisa tersenyum kecil dan terdiam “mau
kemana?” Tanya nichkhun saat melihat vic berdiri dari tempat duduknya “aku akan
mengambil tasku sebentar” jawab vic lalu berjalan ke dalam dorm.
Seulong yang
memperhatikan vic sedari tadi memang khawatir karena gerak-gerik Victoria
memang patut di khawatirkan, setelah 5 menit Victoria tak juga kembali akhirnya
ia memutuskan untuk melihat kedalam, dan ditemukannya Victoria sudah tergeletak
tepat di samping sofa kecil di ruang keluarga “Victoria-ssi! Ireonayo! Wae
iraeyo?!” kata seulong yang langsung menge-check denyut nadinya “khun-a!!
nichkhun-a!! ppali wa!” teriak seulong sambil menaruh kepala Victoria di
pahanya “khun-a!!” teriaknya sekali lagi, khun berlari kearah suara seulong dan
langsung berhenti saat melihat vic tergeletak di pangkuan seulong “wae iraeyo
hyeong?! Victoria!” kata nichkhun sambil mengambil alih kepala vic dari
pangkuan seulong “pyeongweon-e ga! Mwohae?! Ppali ga!!” teriak seulong yang
sedikit mengerti kesehatan karena akhir-akhir ini ia sedang membintangi drama
tentang kedokteran, nichkhun menggendong vic menuju mobilnya dan
mengemudikannya dengan cepat. Member f(x) yang khawatir segera menyusul ke
rumah sakit bersama dengan 2pm dan member lain “eomma~” kata krystal “oppa,
Victoria eonni wae iraeyo?” Tanya luna pada seulong yang tahu kronologis
kejadiannya “aku juga tak tahu, tapi yang aku tahu ia memang sakit sejak awal
pesta itu di mulai, tapi ia memaksakan melanjutkannya, dan mungkin dia sudah
tak sanggup dan memutuskan untuk beristirahat sebentar didalam. tapi mungkin ia
pingsan tiba-tiba disana. Aku juga tak tahu jelas” jawab seulong seadanya.
“kemarin malam,
sepulang practice, eonni datang ke tempat pertemuannya dan khun oppa. Tapi khun
oppa tak ada disana, lalu ia pulang dan memasak masakan ini, karena ia tahu
oppa-deul, pasti sibuk dan lupa untuk mengurus makanannya, eonni memasak sampai
jam 3 pagi, lalu ia membungkusnya dan baru memutuskan untuk tidur. Dan
akhir-akhir ini yang aku tahu eonni sangat sibuk bulak-balik korea-china karena
ia punya program disana, dan eonni juga sibuk dengan practice konser setiap
hari dan jangan lupakan record album kami yang terbaru, juga masih banyak talk
show dan reality show yang harus kami atau eonni sendiri datangi. Ah! Ia juga
sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan khun oppa. Jadi tak heran ia jatuh
pingsan hari ini. Mungkin tubuhnya sudah tak sanggup menahan lelahnya ia.”
Jelas sulli “memang sangat padat” kata jinwoon diakuinya dengan angukan “kenapa
ia selalu memaksakan diri? Hah!” kata amber yang juga khawatir “sudahlah
do’akan Victoria tak apa-apa” kata siwon menengahi.
Nichkhun menunggu
sampai vic sadar di dalam ruangan, sambil mengingat-ingat kata-kata dokter tadi
bahwa vic memang hanya terlalu lelah dan terserang gejala tifus, tak lama
Victoria sadar dan langsung tersenyum ketika yang pertama ia lihat adalah nichkhun
“jagiya” panggilnya pelan “ireonasseo?” Tanya nichkhun khawatir “hehe… mianhae”
kata vic yang memang terlihat menyesal “mianhae? Mwoga mianhae? Neo jinjja! Neo
appujanha! Wae nae malhae andeureo? Hajimarago! Hajimaranikka! Aigoo (maaf?
Maaf apanya? Kau benar-benar! Sudah ku bilang kau itu sakit! Kenapa tak mendengarkanku?
Jangan! Kubilang jangan! Ya ampun)” kata nichkhun yang sudah tak bisa menahan
rasa khawatirnya “acara comeback 2pm tak boleh gagal hanya karena aku. Lagi
pula aku memang tak apa-apa” jawab vic “mworago? Jangan fikirkan kami! Acara
itu bisa dilanjutkan kapan saja, tapi kau? Kalau kau sakit aku harus bagaimana?
Dan apa? Kau masih bisa bilang bahwa kau baik-baik saja? Hah… kau adalah yeoja
yang selalu bisa membuatku khawatir setengah mati! Jangan pernah lakukan ini
lagi! Mengerti?” kata nichkhun sedikit marah “huh… dulu saat kita ikut we got
married kau tak seperti ini, bahkan kau meminta aku untuk menciumu duluan!
Apa-apaan itu!” kata Victoria bercanda “pokoknya kau harus bed rest sampai kau
benar-benar boleh keluar dari sini, araseo?” nichkhun mengelus rambut panjang
vic dengan lembut “ne… wangjanim~ (baiklah, pangeran)” jawab vic dengan
bahagianya.
***
“wae?” Tanya vic
saat nichkhun datang dengan muka yang suram “aniya, amugotdo” jawab nichkhun
“ah wae? Neukkimi anjoha?” Tanya vic yang masih terbaring di tempat tidurnya
“aniya, geunyang” jawab nichkhun sambil duduk di samping tempat tidur vic dan
memegang tangannya “nichkhun-ssi” panggil vic “mm?” jawab nichkhun “na jigeum,
eomma bogoshipeoyo, mannasuisseo? (aku sekarang, merindukan eomma, bisakah aku
menemuinya?)” Tanya vic dengan nada yang murung “andwaeji, jigeum ajig
appujanha. Keundae, nan eommeonim hante jeonhwaisseo. Najunghae, eommonim kkuk
yeogiseo naga (tidak bisa, sekarang kau masih sakit. Tapi, aku sudah menelpon
eommeonim. Nanti, eommonim pasti akan datang kesini)” jawab nichkhun dengan
tenang “eonjae? (kapan?)” Tanya vic lagi “najunghae… (nanti)” jawab khun sambil mengelus rambut vic.
“jagiyaa~
nawaseo~” panggil seseorang dari luar kamar Victoria “eomma~” panggil sulli dan
krystal “heu..heu… uri ddal~” jawab vic dengan riang “eomma neukkimi eottae?”
Tanya sulli “gwaenchana jigeum. ” jawab vic dengan senyumannya “nichkhun oppa
odiseoyo?” Tanya luna “a… nichkhun-ssi, pulang untuk istirahat sebentar” jawab
vic “mwo? Mwoga nichkhun-ssi? Aigoo~ eonni… kalian ini sudah mau menikah kenapa
masih memanggil dengan panggilan formal seperti itu?” Tanya amber “wae? andwae?
Kami juga saling memanggil dengan ‘jagiya’ tapi aku memang lebih nyaman dengan
sebutan ‘nichkhun-ssi’ ” jawab Victoria “igeo~ gwail, manhi meokgo~ (ini buah, makan
yang banyak ya)” kata krystal “ooow… gomawo~” jawab vic sambil mengambil
sekeresek buah-buahannya.
***
“aku akan
berhenti oppa” kata vic pada manager-nya “mwo?! Museun saenggakhae neo?!
Micheoseo?” reaksi managernya yang tentu saja mengundang perhatian dari
orang-orang yang ada di rumah sakit itu karena mereka mengobrol di lobi rumah
sakit “aniya, nan gyeoreoun hicanhayo, hajiman uri dongsaeng-deul… oppa
jikyeojulkaeji?” kata Victoria “geureomyeon! Keundae wae gabjagi? Neo… igeo
jangnan aniya” jawab managernya “geureom igeo jangnan aniji. Mianhae oppa” kata
Victoria lalu kembali ke kamarnya.
Nichkhun datang
dengan 22 tangkai mawar merah sambil tersenyum cerianya “wasseo?” kata vic saat
melihat nichkhun “mmm… igeo 22 jangmi” kata nichkhun “waaa gomawo” jawab vic,
nichkhun duduk di sampingnya “wae? kenapa raut wajahmu begitu?” Tanya khun saat
melihat senyum yang aneh di wajah wanitanya “aniya” jawab vic singkat sambil
tersenyum “sasileun…” kata vic ragu-ragu “mm? wae? ada sesuatu yang ingin kau
katakan?” Tanya khun sambil mengupas buah “mmm…tapi aku tak tahu harus
bagaimana mengatakannya” jawab vic “kau… akan menikahiku kan?” Tanya vic “tentu
saja! Wae gabjagi?” kata khun “aniya, geunyang hehe” jawab vic sambil
tersenyum. Konser terakhir itu digela,vic dengan apiknya sudah mempersiapkan
segala sesuatu untuk menyempurnakan penampilannya malam itu, ini adalah konser
terakhirnya karena ia memutuskan untuk berhenti berkarir sebagai penyanyi. Konser
itu dimulai, satu persatu penampilan berjalan dengan rapinya. Tiba saat
penampilan solo Victoria ia menyanyikan lagu ballad china, dengan anggunnya.
Saat lagu itu selesai di putar ia berdiri di tengah panggung dan memegang erat
mike-nya “yeoreobun annyeonghaseyo, F(x) lideo Victoria imnida” ia mengatakan
salam pembukanya dengan suara yang sedikit bergetar lalu memberikan
penghormatan “aku punya sesuatu yang ingin ku sampaikan pada kalian. Setelah
konser ini, aku akan… aku…” ia menggenggam erat mike-nya sambil menahan air
matanya “jyesonghabnida” ucapnya saat setetes air mata jatuh dari matanya yang
sudah sangat basah “ini keputusan yang paling berat yang akan ku ambil, entah
bagaimana aku masih harus mengambilnya. Jangan kehilanganku karena aku tak banyak
memberi kalian kesenangan, jangan menangisiku karena aku tak banyak memberi
kalian kepuasan. Setelah konser ini selesai aku juga akan menyelesaikan
kewajibanku sebagai leader f(x) yang sangat ku cintai, juga akan meninggalkan
tugasku untuk mengurus anak-anakku di f(x), maka dari itu, tolong sayangi dan
rawat mereka mulai sekarang. gamsahabnida” kata Victoria lalu memberi
penghormatan dan menangis dengan derasnya di atas panggung lalu diikuti
keluarnya member f(x) dari belakang panggung dan memeluk vic dengan eratnya.
“atas kasih sayang, perhatian,hadiah, semangat, support dan doa yang kalian
berikan selama ini, aku amat sangat berterimakasih…… kalian adalah salah satu
yang paling berharga dalam hidupku, terimakasih sudah datang dan singgah
kedalam hidupku. Aku mencintai kalian” kalimat akhir Victoria terucap dengan
susahnya karena ia masih harus menahan air mata yang terus mengalir “tapi jika
suatu hari nanti, aku masih punya kesempatan untuk kembali, dan memberikan
kebahagian untuk kalian semua. Aku akan kembali” ucap vic lalu tersenyum dan
memberikan penghormatan terakhirnya.
***
1 bulan kemudian.
2pm berangkat ke jepang untuk melakukan konsernya, dan
Victoria masih tetap mempersiapkan pernikahannya dengan begitu sibuk dan padat.
“eomma~” panggil sulli dari pintu luar apartment vic “oh? Sull… kau datang?”
kata vic dengan senangnya “geureomyeon… aku sangat merindukanmu~ eonni… bisakah
kita makan sekarang?” Tanya sulli “kau ingin makan apa?” Tanya vic sambil
membuka kulkasnya “bokkeumbab? Mmm… aniya… jjamppong? Jjajjangmyeon… ani…
amugotdo eonni” jawab sulli sambil duduk di depat tv “arasseo… jamkanman” kata
vic lalu segera membuatkan makanan untuk sulli.
Sementara di
jepang nichkhun sedang melakukan sesi foto dan syuting iklan sendiri. “hyeong.
Dengan siapa aku akan syuting hari ini?” Tanya nichkhun pada managernya “nado
molla, lihat saja nanti” jawab managernya. “annyeonghaseyo, nichkhun-ssi” sapa
seorang yeoja di belakang tubuhnya “ne, annyeonghaseyo” jawab nichkhun “eo!?
Seolma… jihyeon-ssi?” Tanya nichkhun “ne, aku akan menjadi lawan mainmu di
iklan ini” jawab yeoja yang bernama jihyeon itu “aaaa… dahaengida..” jawab
nichkhun seperti biasanya dengan senyumannya “hehe… ayo kita baca skripnya
bersama-sama” kata jihyeon “ne.. geureomyeon” jawab nichkhun lalu duduk di
samping jihyeon, jeong jihyeon adalah seorang model yang pernah menjadi lawan
main nichkhun di MV 2pm dulu, jadi mereka saling mengenal satu sama lain.
“konsep iklan kali ini adalah seorang namja dan yeoja yang bertemu di seberang
jalan, yeoja itu pergi. Tapi karena namja itu tertarik dengan wangi parfum si
yeoja yang sangat memikat ia mengikutinya, lalu mereka berdua bertemu dan
mereka berciuman” jelas seorang PD pada nichkhun dan jihyeon “ne? kiseuyo?”
Tanya nichkhun “ne, waeyo?” Tanya PD itu “anieyo” jawab nichkhun dengan ragu.
Syuting iklan itu selesai, nichkhun dan crew iklan itu sedang makan malam di
lokasi syutingnya “nichkhun-ssi,” panggil jihyeon “ne? waeyo?” jawab nichkhun
“boleh aku minta nomor ponselmu?” Tanya jihyeon “mm? untuk apa?” jawab nichkhun
“untuk ku simpan tentu saja. Kalau-kalau nanti ada sesuatu yang harus ku
berikan atau ku bicarakan padamu” jawab jihyeon “hahaha mianhajiman aku akan
menikah sebentar lagi” jawab nichkhun bercanda “geureom nado arayo hehehe” kata
jihyeon “ini nomor ponselku” kata nichkhun sambil memberikan selembar kertas
pada yeoja itu “aku akan menghubungimu nanti nichkhun-ssi” jawab jihyeon dengan
senyuman yang lebar. Sepulang dari lokasi syuting nichkhun berjalan-jalan di
pinggiran jalan Tokyo sambil menikmati udara dingin jepang.
“uuu… tteoppoki
meokgosipda~” kata jihyeon yang tiba-tiba ada di sampingnya “eo? Jihyeon-sii
wae yeogisseoyo?” Tanya nichkhun yang sedikit kaget melihat yeoja itu ada di
sampingnya “wae? andwaeyo?” Tanya jihyeon “aniyo.. geureom aniyeo.. kau tidak
seharusnya disini, ini sudah hampir larut malam, seharusnya jihyeon-ssi ada di
hotel bersama manager dan crew yang lain” kata nichkhun “hahaha… apakah kau
memang seperti ini biasanya?” Tanya jihyeon dengan wajah yang ceria “seperti
ini bagaimana?” Tanya nichkhun “sangat perhatian pada wanita. Haaah..
seandainya aku punya seseorang yang bisa membuatku selalu nyaman seperti
nichkhun-ssi… aku pasti akan senang” kata jihyeon tiba-tiba “eiyy… kau tak
perlu orang sepertiku untuk bahagia. Nikmati hidup yang kau jalani sekarang”
jawab nichkhun “nichkhun-ssi…” panggil jihyeon yang suaranya tiba-tiba menjadi
lembut “ne” jawab nichkhun “nae son-i jabajulaeyo?” Tanya jihyeon dengan
malu-malu “aniyo, anjabayo” jawab nichkhun “waeyo? Jasireun… naega,
nichkhun-ssi hante johayo” nichkhun yang mendengar pengakuan itu langsung
merasa terkejut “tidak ada yang tak bisa ku suka dari dirimu, kau terlalu
sempurna di mataku. Hanbeonman nae son jabayo… jebal” lanjut jihyeon
“jihyeon-ssi… tak ada yang bisa kau suka dari ku. Aku akan menikah beberapa
minggu lagi dan aku tak mungkin membatalkannya hanya karena yeoja yang baru
saja ku cium di iklan. Kau mengerti itu kan?” kata nichkhun “bagaimana jika
yeoja itu sangat menyukaimu sampai ia rela melepaskan semuanya demi dirim kau?
Akankah kau menerimanya?” Tanya jihyeon, suasana disana jadi terasa asing dan
canggung karena percakapan yang dimulai oleh jihyeon “aku tetap tak bisa. Sudah
ada seseorang yang melepas semuanya demi aku, aku tak bisa membiarkan kau melepaskan
semuanya demi aku juga jihyeon-ssi. Bagaimanapun kau menyukaiku, yeoja itu
lebih dulu mengambil hatiku” jawab nichkhun lalu membalikan badannya dan pergi
“nichkhun-ssi…” panggilnya lagi, tapi nichkhun tak membalikan badannya, jihyeon
berlari dan membalikan badan nichkhun lalu dengan sekejap menciumnya, nichkhun
melepasnya dengan paksa “apa yang kau lakukan! Kau gila?! Orang-orang akan
membuat berita tentang ini!” bentak nichkhun “sudah ku bilang aku akan
melepaskan semuanya demi kau” jawab jihyeon “kau gila” kata nichkhun lalu pergi
ke hotelnya. Di kamar hotel ia berusaha menghubungi Victoria untuk memberi tahu
apa yang baru saja terjadi tapi ponselnya tak aktif.
***
Sementara itu di
korea, “eonni eonni eonni!!!” panggil Krystal “wae? ” jawab vic “khun oppa
pulang hari ini kan?” Tanya krys “oh, ada apa?” Tanya vic lagi “aku harus
mengambil parfum titipanku hehehe… kau akan menjemputnya?” Tanya krys lagi
“tentu saja, kau mau ikut?” Tanya vic
“ani, aku bereskan apartment saja…” jawab vic “kalau begitu aku pergi
belanja ke supermarket dulu, kau jaga apartmentku ya! Hehehe annyeong~ ah! Kau
mau makan apa krys?” Tanya vic sambil mengambil tasnya “japchae! Hehehe buatkan
yang enak untukku oh! Mappo tofu juga” jawab krys “arasseo, jankaman gidaryeo”
jawab vic lalu berangkat ke supermarket di dekat apartmentnya yang lumayan
komplit. “eommonim… annyeonghaseyo~ jaljinaeseoyo eommonim?” Tanya vic dengan
bersemangat “geureomyeon~ ouw… kau sangat cantik hari ini, dan sangat
bersemangat. Ada apa?” Tanya ahjumma pemilik supermarket itu “ne… nichkhun-ssi
akan pulang hari ini jadi aku akan memasak untuknya hehee..” jawab vic lalu
mengambil belanjaannya dan membayar “gamsahabnida eommonim~” kata vic “oh…
cheonma~ annyeong~” jawab ahjumma itu. Vic keluar dari supermarket itu sambil
melihat ponselnya karena ada satu pesan “nugu..?” kata vic isi pesan itu
menyuruh vic untuk membuka satu web berita, ia berjalan sambil membuka web itu
“uhm? Mwoya igo?” katanya lagi saat membaca judul artikel itu ‘new scandal’, vic
berjalan sambil membaca isi artikel itu, ia menyeberang, ponselnya terjatuh
karena ia tersandung sesuatu, ia mengambil ponselnya, dalam sekejap sebuah
sepeda motor melintas dan menyerempet vic yang sedang mengambil ponselnya.
Ahjumma yang
berada di supermarket itu berlari lalu berteriak meminta tolong “Qian-a qian-a!!
Gwaenchana? Eoddi appo?!” tanyanya panic “eommonim… nae bae… apayo.. (eommonim…
perutku… sakit..)” kata vic dengan susah payah “jeogiyo!! Dowajuseyo!!
Sallyeojuseyo!!!” teriak ahjumma itu “jiseok-a!! pyeongwon jeonhwa ppali!!!”
suruh ahjumma itu pada seorang namja yang bekerja dengannya di supermarket itu
“bi!! Bi!! Qian-a… jeongshin jaryeo! (darah! Darah!! Agassi… sadarkan
dirimu!)”suruh ahjumma itu, 30 menit kemudian ambulans datang dan membawa vic
ke rumah sakit bersama dengan ahjumma pemilik supermarket. “ahjummeoni! Uri
eonni eoddiseoyo?” Tanya krys dengan paniknya “dia di dalam” jawab ahjumma itu
sambil menujuk ruang gawat darurat “qian-i… dia mengeluarkan banyak darah. Aku
takut sekali. Dia adalah orang yang baik, ia selalu memperhatikan kesehatanku,
ia memberikan sup rumput laut saat aku ulang tahun karena aku tak mempunyai
anak. Aku menyayanginya seperti anakku sendiri. Tapi aku tak bisa menjaganya.
Maafkan aku” kata ahjumma “anieyo ahjummeonim. Vic eonni pasti akan baik-baik
saja.” Jawab krys lalu mengusap punggung ahjumma itu. Tak berapa lama kemudian,
seorang dokter keluar dari UGD itu. “eonni-neun? Gwaenchanaji?” kata krystal
pada dokter itu “ia kehilangan bayinya. Maaf kami sudah berusaha dengan
sebaik-baiknya” jawab dokter itu “ne?! mworagoyo? Uri eonni…insimieyo? (apa?!
Apa yang kau bicarakan? Eonni… hamil?)” Tanya krystal kaget “ne, maseubnida.
jyesonghabnida” jawab dokter itu lalu pergi “ige mwoya? Eonni-neun insimiya?!”
kata krys pada dirinya sendiri, beberapa menit kemudian vic dibawa ke ruang
rawat biasa dengan keadaan masih tidak sadarkan diri. Member f(x) datang ke
rumah sakit saat mendengar berita itu dari krystal, “khun oppa eoddi? Khun oppa
ara?” Tanya luna yang langsung panic saat melihat Victoria yang masih juga
belum sadarkan diri “nado molla. Ponselnya tak bisa di hubungi. Mungkin ia
sedang di pesawat? Kalau begini kita harus bagaimana?” jawab krystal “auuuuh!!!
Jajeungna! Coba telepon lagi! Aku bisa mati karena panic kalau begini caranya!”
kata sulli yang juga sangat panic “yeoboseyo?! Oppa!! Eoddisseo?!” kata krystal
dengan suara yang keras “mm?? wae?” jawab khun dengan santai “eoddirago?!
Anmalhae?!” kata amber yang langsung merebut ponsel krystal “aku di dorm, ada apa?”
jawab khun “vic eonni ada di rumah sakit. Ppaliwa!” kata amber “mwo? Pyeongwon
wae ddo?! Arasseo. kkeunheo” kata khun yang mulai di landa kepanikan juga.
“oppa! Igo
eotteokhae?” kata luna segera setelah khun sampai di rumah sakit itu “mwoga
eottokhae?!” kata khun yang panic setelah melihat luna, sulli, amber, dan
krystal diam di luar ruangan “kenapa kalian tidak menemaninya?!” Tanya khun
“kami bahkan tidak di perbolehkan masuk setelah eonni sadar” jawab sulli “wae?”
Tanya khun lagi “masuklah ke ruang dokter” suruh amber “ppali!” kata amber
lagi. Khun masuk ke ruangan yang ditunjukan amber, “apa yang terjadi padanya?”
Tanya khun langsung saat masuk ke ruangan itu “duduklah dulu” suruh dokter “ia
hanya sedikit shock, semua yeoja merasakan itu saat mereka kehilangan bayinya”
jawab dokter itu “ne? kehilangan apa? Bayi? Apa maksudmu?” Tanya khun dengan
serius “kecelakaan itu, merenggut nyawa bayinya yang baru berumur 1 bulan dan
masih rentan” jawab dokter itu “aku turut berduka, maaf kami tak bisa menyelamatkannya,
kami sudah melakukan yang terbaik” jawab dokter itu, “kau ini dokter! Kenapa
kau tak bisa menyelamatkannya?!!” teriak khun, mereka yang mendengar teriakan
khun langsung menerobos masuk ke ruangan dokter itu “oppa!! Geumanhae!” teriak
sulli yang langsung menahan tangan khun yang sudah terkepal dan siap meninju
dokter tak bersalah itu “jyesonghabnida” kata sulli “oppa kaja” kata sulli
dibantu oleh amber dan krystal “itu wajar, aku sering mengalaminya. Tak apa-apa
luna-ssi” kata dokter itu saat melihat luna yang menatapnya merasa bersalah
“gomabseubnida, annyeonghigaseyo” kata luna lalu pergi keluar.
“eonni… ini aku
luna, tak maukah kau membiarkanku masuk sebentar? Aku sangat khawatir eonni…
aku mohon” kata luna mencoba membujuk vic “keogjeong hajima, nan gwaenchana”
jawab vic pelan dan gemetar “eonni… ureo? Uljima eonni” kata sulli yang juga
ikut menangis “an-ureo… jibaeg ga… nan gwaenchana” jawab vic lagi. Setengah jam
kemudian khun datang dengan kunci cadangan pembuka kamar vic dan berhasil
membukanya “eonni… gwaenchana?” Tanya krys “eonni… ireohjimayo” kata luna
sambil memeluk vic. “aku kehilangan dia… yang tak akan ku dapatkan lagi. Apa
yang harus ku lakukan sekarang? Aku bahkan tak tahu dia ada disini, aku bahkan
belum sempat memegang tangan mungilnya, dia bahkan belum menghirup udara
pertamanya… dia belum melihat aku sebagai ibunya… bagaimana aku bisa hidup
sekarang?! Bagaimana?!!” kata Victoria yang mulai menangis lagi dengan keras
“aku bahkan tak bisa membenci orang lain karena kehilangannya… aku meledakan
jantung kecil itu. Bagaimana aku hidup sekarang?!” kata vic sambil terus
memukul mukul dadanya “mianhae…” kata khun yang perlahan mendekat “gakgai
ojima!” kata vic “aku tak mau melihatmu sekarang!” lanjut vic sambil menangis
“eonni wae? wae irae?” Tanya amber “aku bahkan tak bisa menyentuh bayiku karena
orang itu! Jauhkan dia dariku!” kata vic sambil terus menangis “wae? apa yang
khun oppa lakukan?” Tanya krystal “karena baru menemuimu sekarang, dan karena
aku tak tahu kau sedang mengandung anak kita… maafkan aku” kata khun sambil
duduk di samping vic dan mengelus rambutnya “nan nichkhun-ssi moweo!” kata vic
sambil membalikan badannya memunggungi khun “maafkan aku.. aku tak bisa
menjagamu dan… anak kita” kata nichkhun “aku mempersiapkan semuanya disini, aku
yang mengurus semua tentang pernikahan itu, tapi kau… kau… malah berkencan
dengan wanita lain di sana? Dan kau bilang apa? Kau bekerja? Konser? Syuting?!
Lalu apa yang kau lakukan di pinggir jalan dengan seorang yeoja dan menciumnya.
Aku sedang membaca artikel itu saat aku kehilangan bayiku! Kau gila?!” kata vic
yang lalu duduk di tempat tidur itu “karena itu, aku minta maaf. Aku minta maaf
karena tak bisa menjaga diriku dari yeoja seperti itu, dan aku minta maaf
karena membiarkanmu mengurus semua tentang pernikahan kita sendirian. Dan aku
minta maaf karena aku tak ada bersamamu saat kau kehilangan bayi kita” kata
khun lalu memeluk Victoria “aku tak mau kehilangan dirimu. Aku bisa gila kalau
kau seperti ini terus, ku mohon, maafkan aku. Karena ini semua, dan karena
semua yang ku lakukan padamu.” Lanjut nichkhun “kalau bagitu kembalikan bayiku!
Kembalikan dia! Bawa dia kepadaku sekarang” kata vic sambil berusaha melepaskan
pelukan nichkhun “kau tak mau kehilangan aku? Aku juga tak ingin kehilangannya.”
Lanjut Victoria.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar