Translate

Translate

Sabtu, 01 Maret 2014

Hanbok. the cute traditional fashion

nah... sekarang aku akan membahas tentang sejarah korea dan busana yang dipakai masyarakan korea sejak jaman dahulu~ hanbok. pasti ada yang sudah pernah dengar kan? hanbok itu, busana tradisional korea yang dikenal sering dipakai saat hari-hari besar di korea. nah untuk lebih lanjut ayo di baca ;)


Sejarah Korea Selatan 


Tahun 1995 adalah tahun yang sangat berarti bagi seluruh rakyat Korea, tahun tersebut merupakan ulang tahun ke 15 kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan Jepang. 46 tahun rakyat Korea menderita atas kebiadapan Jepang dan kemerdekaan bukan hanya bearti sekedar terlepas dari penindasan secara pisik tetapi juga secara mental, ideologi dan lain-lain.
Suatu kesempatan untuk memperkenalkan negara ini keseluruh dunia dan memulihkan kebanggaan terhadap Sejarah Korea.
Dalam memperingati kesempatan yang berbahagia(penting) ini, KBS, sebagai suatu badan penyiaran publik yang mewakili Korea dengan bangga menerbitkan buku Sejarah Korea. Buku tersebut ditulis sedemikian rupa hingga dapat dipahami oleh pembaca dari berbagai negara dan dengan disain yang dapat diterima, jujur dan objektif.
Korea adalah negara kebanggan dengan tradisi dan budayanya yang unik dan mempunyai sejarah lebih dari 5000 tahun. Hasil beberapa penelitian memperlihatkan banyak masyarakat internasional yang tidak memahami sejarah Korea dengan benar dan informasi tentang sejarah tersebut masih relatif langka. Tujuan dari buku ini adalah untuk menaggulangi hal tersebut hingga sejarah Korea dapat dipahami dengan baik.
Buku tersebut berisikan tinjuan sejarah Korea secara luas dan menyeluruh dari zaman purbakala sampai sekarang dan diterbitkan melalui kerja sama KBS dan Institut Nasional Pendidikan Internasional Dan Pembangunan Departemen Pendidikan Korea. Diharapkan para pembaca dapat memahami penyajian sejarah Korea dengan mudah dan objektif. Kita berharap semoga buku sejarah tersebut dapat menjadi pedoman yang berguna untuk para sahabat kita dari berbagai pelosok dunia yang ingin lebih banyak tahu tentang “ Negeri pagi yang damai ini”.
Terimakasih.

Pakaian Adat Korea 



korea-entertainment-016


Hanbok (Korea Selatan) atau Chosŏn-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada “pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.
Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.
Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.
Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu
Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.
Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.
Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.
Baik pria maupun wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala sangtu, sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita berkedudukan sosial tinggi seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut Gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat. Jokduri, jenis gache yang lebih kecil.
Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai penguat atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wnita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.
Pria menggunkan gat, topi dari rambut kuda, yang juga bervariasi sesuai status atau kelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar